[s]☃️

12K 1.2K 89
                                    

Maap bikin kalian nunggu terus😢
Sekali lagi maaf tapi gatau kenapa mood nulis aku suka kadang jelek, ya itulah yang ngebikin aku slow up begini:) doain aja semoga aku mood terus ngetiknya biar bisa cepet up buat kalian yg masih mau baca😍

Udah ah selamat baca gaisqu>< jangan lupa vote komennya aku tunggu




























____________________________________

Namjoon benar-benar puas setelah kemarin melihat anak dan keponakannya sendiri hampir mati ditangan para anakbuah suruhannya.

Sudah seminggu setelah kejadian itu, kini namjoon masih memperkejakan jungkook sebagai penerus pemegang perusahaannya dan taehyung sebagai wakil sekaligus direktur untuk membantu anaknya.

Keadaan perusahaan saat ini masih berjalan lancar seperti biasa, yang tidak biasa adalah jimin yang sekarang berpindah menjadi sekretaris taehyung tentunya.

Pastinya keadaan seperti ini benar-benar bikin jimin merasa takut, canggung, sekaligus gugup karena itu sekarang ini dia bakal sering mengirim beberapa dokumen milik taehyung kepada jungkook, mantan bos nya.

"Gapapa kamu anter ini sendirian kesana chim?" taehyung mengkhawatirkan jimin, sangat. Bagaikan jiminnya mau bertatap muka dengan seorang iblis saja.

"Gapapa boss" ucap jimin meyakinkan. Ini berarti kali pertamanya ia bertemu jungkook lagi setelah kejadian kemarin. Sejujurnya jimin masih sangat takut untuk sekedar bertatapan sama jungkook. Tapi apa boleh buat, ini emang tugasnya dia harus profesional.

Tanpa menunggu lama, menghindarkan rasa takutnya didepan taehyung, jimin langsung keluar dari ruangan taehyung dan menuju ruangan jungkook sang pemilik mutlak perusahaan ini.

Masuk lift dan berpaspasan dengan banyak karyawan membuat jimin canggung ditatap oleh banyak orang.

"Oh itu yang direbutin tuan jeon sama tuan kim? Cih biasa aja"

"Itu orangnya? Pantas saja, dari tubuhnya terlihat seperti mantan jalang"

"Kira-kira belaian apa yang diberikan ya hingga tuan jeon dan tuan kim memperebutkannya? Dasar jalang"

Cibiran dari para pekerja disana pun sudah banyak yang jimin terka. Sakit memang mendengar omongan orang tentang kita, yang bahkan itu semua tidak seperti yang mereka bicarakan. Sama sekali tidak sesuai fakta. Ingin sekali jimin sekali-sekali menangis dan berteriak didepan banyak orang yang memfitnahnya seperti itu, tapi hati dan fikiran jimin tidak bisa. Dia lebih memilih menahan tangisannya sampai dirumah nanti baru ia lepaskan tangisannya hanya sendiri, bersama teman satu-satunya yang ia punya, Loli.

Sampe didepan ruangan jungkook badan jimin seketika meremang, entah kenapa degupan jantungnya makin kencang ketika teringat betapa kasarnya sang mantan bossnya itu.

Dengan keberanian maksimal, jimin membuka pelan gagang pintu itu.

Cklek.

Pemandangan yang pertama kali jimin liat adalah mantan bossnya duduk dengan dua wanita dipangkuannya. Tangannya merangkul mesra kedua wanita yang berpakaian sangat minim itu. Dimejanya juga ada beberapa botol minuman beralkohol yang sudah kosong.

Tanpa mau memikirkan apa yang dilakuin jungkook, jimin fokus ketujuannya kesini hanya untuk mengantarkan dokumen. Ia dengan cepat berjalan kemeja jungkook dan berharap setelahnya ia bisa keluar dengan aman.

"Ouw ada yang datang" jungkook mengikuti arah badan yang berjalan kearahnya dengan kepala menunduk, menjilat bibir bawahnya berkali-kali ketika melihat dengan jelas tubuh jimin makin terlihat umㅡjauh lebih berisi dari sebelumnya.

BOSS☃️[KOOKMIN] ENDWhere stories live. Discover now