Aku, Dasi dan Ketua Osis

Start from the beginning
                                    

Yoongi menyangka bersekolah di salah satu Sekolah favorite pasti sangat membosankan sebelum ia kemudian menabrak seorang Senior yang ternyata seorang Ketua Osis dan terjebak dengannya setiap hari.

.
.
.
.
.

Y

oongi mendengus melihat langit yang gelap. 'Sial..'

Karena dipaksa mengikuti rapatㅡpadahal dia bukan anggota Osis—Yoongi yang malang harus rela pulang lebih larut.

Perutnya lapar dan dia sangat mengantuk. Yoongi cemberut.

"Tidak perlu cemberut seperti itu, ayo Ku antar pulang.."

Yoongi memutar bola matanya hiperbola.

"Tidak mau." ujarnya ketus.

Jungkook menahan diri untuk tidak menggigit pipi Yoongi gemas.

"Aish.. Kau mau menunggu jemputanmu sampai kapan? sudah hampir malam.."

"Ish.. ini juga salahmu kan Sunbae? Aku bukan anggota Osis tapi Kau selalu menyeretku untuk ikut dalam rapat!" omel Yoongi.

Jungkook tertawa geli melihat bagaimana bibir merah Yoongi bergerak-gerak lucu ketika ia marah.

"Aku bahkan hanya duduk diam disampingmu, untuk apa Aku ikut? Aku bukan pesuruhmu.. jadi Kau tidak bisa menyuruh-nyuruhku ! Memangnya Kau siapa? cuma Ketua Osis !" tunjuk Yoongi pada dada Jungkook.

Ya, inginnya sih menunjuk wajahnya , tapi apa daya tinggi tak sampai. Huft.

Jungkook terdiam. Memperhatikan wajah Yoongi dengan intens membuat Yoongi risih. "Sunbae lihat apa?"

"Tidak.. Kau manis kalau marah.."

Gulp

"Aaaa .." Yoongi tergagap salah tingkah. Kesal karena tidak bisa menjawab Yoongi pun memilih duduk di halte menunggu sang Ayah menjemputnya.

Yoongi menyibukkan diri bermain dengan ponselnya, mengirim pesan pada Ayahnya untuk segera menjemputnya. Angin berhembus kencang membuat Yoongi bergidik kedinginan.

Tap. Tap. Tap.

Geser. Geser. Geser. Geㅡ

"Ish! kenapa mengikutiku duduk disini sih?" Yoongi berteriak kesal sambil berdiri. Mata kucingnya mendelik. Jungkook hanya berkedip melihat reaksi Yoongi yang berlebihan. "Apa? Aku kan hanya duduk di tempat umum.."

"Tapi Kau bisa duduk disudut sana! kenapa terus mendesak duduk disampingku?" alis mata Yoongi berkerut memasang ekspresi marah yang justru memicu suara tawa dari Jungkook.

"Apa yang lucu? Kau—"

"Aku tahu Kau kesepian.." Jungkook menyela. Memandang ke depan dimana banyak kendaraan berlalu lalang dengan cepatnya.

"Siapa yang sangka jika orang yang begitu berisik dan pemarah sepertimu ternyata bisa merasakan kesepian?" Jungkook terkekeh pelan. Melonggarkan dasi sekolahnya lalu melepasnya.

Yoongi terus terdiam memperhatikan tali sepatunya. "Aku tahu Kau yang senang sekali berbuat onar disekolah lamamu. Berpakaian tidak rapi dan senang membuat keributan.. Kau hanya sedang mencari pelarian kan?"

Hening.

Jungkook menoleh kesamping, memperhatikan Yoongi yang tercenung.

Toel. Toel. Toel.

Crème de la Crème ➖[3rd Gen Collection]✔Where stories live. Discover now