Crème de la Crème ➖[3rd Gen Collection]✔

Greek in the Deep!

Cast : Jeon Jungkook X Min Yoongi
By: KJMe25

...

Enjoy!

^^

.

.

.

Zrassssh

Hujan datang tiba-tiba tanpa peringatan. Ada banyak pejalan kaki yang berlarian merabas hujan sore itu, menepi di mana saja sekadar mencari tempat berteduh.

Yoongi, namja 23 tahun itu salah satu yang menghuni emperan toko tersebut. Ia meringis saat rasa dingin serasa mengigit hingga ke rusuknya. Sedikit merutuk sebab tadi mempercayai ramalan cuaca.

"Sialan," desis seseorang di sebelahnya Yoongi dengan cepat menoleh.

"Eh Jungkook-ssi?"

Namja itu menoleh, Yoongi tersenyum kikuk saat dirasanya namja itu tidak terlalu mengenalinya.

"Errr... Kau murid kelas 3-A kan?"

"Eh? Ah, ne..."

Buru-buru Jungkook menunduk kecil saat mengingat sedikit tentang guru barunya itu.

Yoongi balas menunduk, ada kelegaan di hatinya.

Ugh, aku tidak boleh sembarangan menyapa orang lagi, meskipun ia muridku sekalipun!

Janjinya secara mental, takut kejadian seperti tadi terulang. Tidak lucu kalau dianggap sok kenal begitu.

Petang berganti malam. Hampir tiga jam mereka berdiri tanpa kepastian, bukannya mereda hujan malah semakin deras. Beberapa orang sudah pergi dari sana, nekat menerabas hujan atau sebab ada yang menjemput, hanya Yoongi dan Jungkook saja yang tersisa. Oh, juga anjing jalanan yang meringkuk di sudut dekat bak sampah itu jika masuk dalam hitungan.

Canggung.

Yoongi tidak suka. Diliriknya Jungkook yang sedari tadi diam sambil memeluk tas besar. Perkiraan Yoongi, itu seperti gitar atau biola.

"Eum... Kau suka musik?"

Jungkook menoleh, melihat Yoongi yang sepertinya lelah dengan keheningan di antara mereka.

"Eh?"

"Apa yang sedari tadi kau peluk itu alat musik? Errr... Gitar?"

Jungkook baru memahami maksudnya,

"Bukan," ucapnya kelewat datar.

Yoongi jadi menyesal, seharusnya ia tutup mulut saja. Namja di depannya ini dingin sekali!

"Oh,"

Lalu hening lagi.

"Ssaem, ayo!"

"Eh-"

Yoongi bahkan tidak bisa menyelesaikan ucapannya saat Jungkook dengan cepat menariknya pergi dari sana. Tubuhnya yang mungil saling bergesekan dengan bahu pemuda itu.

"Maaf, tapi percuma jika hanya berdiri diam di sana. Lebih baik begini, aku takut bus malam terakhir akan terlewat."

Yoongi hanya diam, memperhatikan garis rahang Jungkook, juga bagaimana dua lengannya yang terangkat tinggi menahan tas--entah isinya apa--di atas kepala mereka.