1. Meet

362 43 2
                                    

Secercah cahaya telah masuk melalui jendela. Seorang lelaki yang terbaring ditempat tidur langsung mengerjapkan matanya, untuk memulai harinya. Mengambil kaca mata, dan mengumpulkan semua nyawanya.
"Hoam, jam 7 sudah saatnya saya bersiap"

Tok...Tok... Tok

Tentu bunyi pintu menghentikan langkah lelaki itu untuk mandi. Ia berjalan gontai untuk membuka pintu. Saat pintu telah terbuka,nampak senyum lebar perempuan menyambutnya. Ia sudah bersiap² menutup kuping dan bergedik ngeri saat,,,,

"HEYYY... SELAMAT PAGI EPRIBADI, SELAMAT PAGI DUNIA, SELAMAT PAGI ABANGKU TERCINGTAHH MOGA PANJANG KUBUR"

Perempuan yang diketahui adik dari lelaki yang bernama Ahn Yujin bernyanyi dengan nada 'Selamat Ulang Tahun'. ia pun bernama Ahn wonyoung segara memeluk yujin dan mencium nya berkali² seperti ritual setiap paginya.

"Wahai abangku sayang, baumu seperti bunga kantil. Bersyukur lah engkau memiliki adik yang senantiasa menerima bau² mu ini"
"Syut,, wonyoung kamu masih saja seperti anak kecil, padahal tubuhmu sudah seperti jerapah dan hampir menyamai tinggiku. Dan terimakasih untuk pembacotan mu disetiap paginya wonyoung adikku yang alay"
"Heh bisa² nya aku dibilang jerapah,sudah lah lebih baik abang mandi terus antar aku kesekolah karna hari ini hari pertama aku bersekolah. GPL"

Wonyoung langsung dengan cepat pergi dari kamar Yujin,dengan Yujin yang melongo atas sikap wonyoung yang berubah²,sekilas ia berfikir adiknya memiliki kepribadian ganda. Tapi itu tidak mungkin.

Setelah dengan rapi Ahn Yujin bersiap, ia melihat dirinya dipantulan cermin yang makin lama makin tampan menggunakan baju santai, ya Yujin hari ini libur,makanya ia pulang kerumah dan tidak di apartemen. Ia mengambil jam tangan dan tidak sengaja menatap sebuah foto yang telah lama ia simpan, ia tersenyum sejenak.

Tak mau kembali mendengar bacotan wonyoung,Yujin bergegas turun menuju tempat makan yang sudah terlihat keluarganya disana.

"Pagi tuan,nyonya,dan nona Ahn" sapa yujin.

Papa dan mama Yujin terlihat tersenyum menyadari anak sulung nya sudah hadir untuk makan bersama. Namun, Wonyoung hanya menatap datar dan menganggap perilaku Yujin tidak jelas

"Pa,ma liat tu bang Yujin gajelas kan sok² nyapa gitu, padahal dia juga pemeli Ahn"

"Dasar wonyoung julid"

"Dasar sok kalem depan umum"

"Dasar abang durhaka"

"Heh mana ada yang tua yang durhaka jelas².."

"Wonyoung,Yujin, sudah² kalian ini masih saja suka bertengkar, padahal ini masih pagi"

Yujin dan Wonyoung langsung diam, dan makan dengan baik.

Ahn Siwon, sebut saja. Papa dari kedua bersaudara ini. Siwon sudah biasa mendengar perdebatan kedua anaknya,bahkan ia pun terkadang membiarkannya, karna bisa saja ia nanti rindu dengan perdebatan² kecil dari kedua anaknya ini. Namun, pagi ini ada yang akan dibicarakan Ahn Siwon dan Ahn Jiwon sebagai orang tua. Ini mengenai Yujin.

"Yujin" panggil Siwon dengan khas intonasi seorang ayah.

Yujin melihat kearah Siwon dengan tatapan bertanya.

"Nak sekarang,kamu sudah besar,dan sudah waktunya juga kamu akan menikah, papa dan mama berinisiatif untuk menjodohkanmu dengan anak teman akrab kami"

Jiwon yang menjelaskan perkataan Siwon. Yujin yang mendengar itu,sedikit tersedak. Namun beberapa detik kemudian ia sadar dan hanya diam berfikir.

"Yujin, jika kamu tidak mau,maka mungkin rencana ini akan dibatalkan, jangan memaksakan yang kamu tidak suka papa pernah berkata begitu, karna ini juga masa depan kamu, kami hanya membantu"

Wonyoung yang mendengar itu langsung saja menyenggol Yujin dan berbisik

MagicalWhere stories live. Discover now