Senpai: Posko

4K 798 118
                                    

Aku rajin update lapak ini, hehe, soalnya aku sayang sama ceritanya 😊
______________

Jisoo masih menunggu Uzin, untungnya ada Chanyeol, jadi selama menunggu kakak tingkatnya ini sering mengajak Jisoo bercanda, sementara Sehun terlalu asyik bersama laptopnya. Dia juga tak lupa memberitahu ibunya kalau dia pulang agak malam, karena menunggui Uzin. Andai tempat kerja masnya dekat sama kampus pasti Jisoo sudah minta dijemput.

“Yaaah, bidadara udah minta di jemput ehehe,” kata Chanyeol beranjak berdiri lantas mengambil jaket, tas, dan kunci motor. “Maaf ya, Mas Cayo mau jemput bidadara dulu.”

“Iya, Mas, silahkan,” balas Jisoo mempersilahkan.

“Eh, Yo, lupa bilangin ke Pak Teguh jangan matiin listriknya dulu.”

“Siap, Mas Udin!” Chanyeol mengacungkan jempol setinggi-tingginya.

Begitu pemuda itu pulang, kini tersisa mereka berdua di posko UKM Mapala. Jisoo dengan cemas mengigit bibir bawah sambil mengirim chat Uzin supaya cepat balik sembari mengancam Jisoo akan pulang naik gojek dan mengadu ke ibunya.

___________________
Uzin
30menit lagi
Tungguin
Pleaseeeeeeeeeeeeee
Bentaran ini sumpaaaaaah gak boong.
Ya ya ya ya
_____________________

IYA, 30 MENIT LAGI!

Sabar Jisoo... bukan pertama ini juga kok nungguin si Uzin selama ini. Uzin teman setia si tukang ngareeeeeet. Anti tikungan, ngaretnya nauzubillah.

Astaghfirullah,” ucapnya kaget ketika lampu tiba-tiba mati. Ruangan langsung gelap hanya tersinari cahaya rembulan menerobos masuk lewat pantulan kaca jendela. Bulu roma Jisoo seketika meremang takut. Dia buru-buru menyalakan senter hape. Bersamaan itu, dia mendengar suara umpatan Sehun, untung dia tak sendirian, coba sendirian bisa jerit-jerit ketakutan.

“CAYO! LU GAK BILANG SAMA PAK TEGUH PASTI, HAH?!” Jisoo yakin, pasti sama Mas Chanyeol ngumpatnya, “listriknya dimatiin, Goblok!”

Bulu romanya makin bergidik ngeri mendengar umpatan-umpatan keluar dari mulut Sehun. Mukanya aja kelewatan woles padahal aslinya maung.

“Najis, balas dendaman lu!” Sehun masih memaki jengkel. Jisoo tak tahu apa-apa, tiba-tiba listrik mati padahal di luar listrik menyala.

“Gerbang lantai ditutup belum?” tanyanya sambil menutup laptop tanpa dimatikan dan langsung dimasukkan tas. “Ya. Wassalam!”

Sehun berdiri, Jisoo pun ikut. Masa dia mau ditinggal sendiri mana beranilah, gila lu ndro.

“Udah setengah sepuluh listrik suka mati jam segini. Bukan suka lagi, emang dimatiin,” kata dia masih dengan nada jengkel.

Sebenarnya listrik bisa nyala lama asal dia memberitahu Pak Teguh, si penjaga gedung UKM. Sehun sudah meminta tolong Chanyeol, tapi temannya itu sengaja lupa.

Jisoo pun mengekor di belakang Sehun, mengikutinya keluar. Keluar dari posko UKM Mapala, mereka barengan sama tiga orang lain yang keluar dari posko UKM lain. Salah satu di antara cowok itu menyapa Sehun sebentar sebelum buru-buru turun tangga mengikuti temannya.

“Kamu nunggu Jinong mau nebeng?”

“Iya,” jawabnya jujur.

Sambil jalan menuruni tangga, Sehun sengaja jalan bareng sama Jisoo. Dia khawatir cewek itu ketakutan berjalan di belakangnya di situasi gelap tanpa cahaya, meskipun senter ponselnya selalu menyala.

“Gak bawa motor sendiri?”

“Gak bisa.”

“Oh,” gumamnya, “kirain bisa.”

[4] Senpai | jisoo ft. sehun [✔]Where stories live. Discover now