Eighteen

1.1K 128 6
                                    

.

.

.
Happy Reading

.

.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa puluh menit yang lalu. Arel baru akan pulang karena gadis itu harus mengantarkan tugas ke ruang guru terlebih dahulu, dia pulang sendiri karena Jaemin dan Jeno sudah kembali sebelum dia.

"Siniin dompet lo!"

Arel sedikit terkejut dengan suara yang ada di balik tembok gudang yang ia lewati. Gadis itu seperti mengenali suara ini, jadi dia mengintip dari balik tembok.

"Kak jangan ambil semuanya.. Itu buat uang saku sebulan" ucap Saras kepada Irene and the gengs

"Banyak bctt lo, ini tu ganti rugi karena lo udah ngerusak rok gue tadi! Dan uang inipun ga cukup. Lo harus jadi budak gue sampe gue rasa cukup"

Arel yang mendengarkan itu semua sudah menahan emosi nya yang meletup letup sejak ia tau siapa saiton yang menganggu gadis yang baru ia kenal tadi pagi. Saras.

Arel keluar dari persembunyiannya, gadis itu berjalan mendekati Irene tanpa di ketahui siapapun. Tepat di belakang Irene, Arel langsung menarik rambut Irene hingga gadis itu merintih kesakitan.

"Akh!! Sakit anjng!" teriak Irene saat tiba-tiba ada seseorang yang menarik rambut nya ke belakang.

"Uuh masih pengen gangguin orang lemah ya? Kak Iren?" ucap Arel yang masih mencengkeram rambut Irene.

"Akh lepasin gue, jalang!"

"Upps sorry, ga sengaja ketarik tuh gimana dong. Gapapa kan kak?"

Arel melepaskan cengkraman tangannya dari rambut Irene. Irene memijat kulit kepalanya yang terasa ingin lepas dari tempatnya.

"Ck. Mau jadi pahlawannya dia? Mending ga usah deh. Gue ga mau berurusan sama orang yang ga penting kayak lo" ucap Irene meremehkan.

Arel menatap Saras yang terus menunduk. Arel gemas pada Saras, kenapa gadis itu tak mau memberontak saja. Dia membenci sikap gadis yang seperti itu karena itu mengingatkannya pada Arel yang dulu.

Lalu Arel beralih pada dompet yang di pegang oleh Irene.

"Balikin dompet dia" ucap Arel dengan tatapan dingin

"Hah, helloo. Lo tu siapa! Berani lo sama gue"

"Kenapa gue harus takut. Situ manusia kan? Sama sama makan nasi kan? Kalo lo tu malaikat pencabut nyawa baru gue takut"

Irene berniat menampar Arel, tetapi gadis itu menahan lengan Irene.

"Kalau mau nampar orang tu belajar dulu sama gue" Arel yang masih mencengkeram lengan Irene segera menepis tangan gadis itu dan mengambil dompet milik Saras.

"Nih punya lo. Ayok pulang bareng gue aja Ras." ucap Arel lalu menggandeng tangan Saras dan pergi meninggalkan Irene yang masih berdiri disana.

"Dasar cewek sialan!"

~~

Saras dan Arel berjalan di trotoar, Saras tampak terus menundukkan kepalanya.

"Ras" panggil Arel dan berhasil membuat gadis itu mendongakkan kepalanya.

IMPOSSIBLE || Jaemin x Mina ✔Where stories live. Discover now