Jangan Lupakan Aku

540 65 4
                                    

[Please play the video as the BGM]

***

Kau adalah cinta pertamaku.
Cintaku yang ceroboh.
Cinta yang ku syukuri.


***

Tak terasa hari-hari berlalu begitu cepat. Ulangan semester satu telah berlalu dari beberapa hari yang lalu. Di gedung perpisahan itu, berkumpul seluruh siswa dan juga para siswa pertukaran pelajar yang akan pulang ke kampung halamannya.

Ketika hendak memasuki ruangan, seseorang mencegat langkah Sanha. "Hei, aku tak menyangka kau juga akan kembali."

"Levi?"

"Bukankah kau dan dia sedang menjalin hubungan? Apa rencana kalian?"

Sanha menatap Levi dengan tajam. "Bukan urusanmu."

Levi hanya tersenyum miring mendengarnya. "Ku harap kalian berdua bahagia," ucap Levi sambil menepuk sebelah pundak Sanha dengan pelan. Ia pun berlalu meninggalkan Sanha.

Ketika hendak melanjutkan langkahnya kembali, lagi-lagi sesuatu membuat kakinya terhenti. Kali ini bukan Levi, melainkan Nabila. Nabila tampak berjalan terburu-buru sambil mengenakan gaun berwarna merah-hitam. Penampilan cantiknya membuat Sanha terpesona. Gadis itu akhirnya menyadari bahwa ada seseorang yang memandangnya. Ia pun menoleh.

 Ia pun menoleh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sanha?"

Sanha berjalan mendekat ke arah Nabila. Ia mengenakan setelan jas hitam dengan dasi kupu-kupunya. Rambut hitamnya tertata dengan rapi. Ia tak lagi menggunakan semir rambutnya. Penampilannya pun menjadi lebih tampan di mata Nabila.

"Semangat!" Sanha mengangkat sebelah tangannya dan mengepalnya dengan kuat. "Kamu pasti bisa melakukannya!"

Nabila hanya tersenyum kecut mendengarnya. Hari ini benar-benar hari yang menyedihkan bagi mereka. Meski sulit, mereka harus tetap menjalani semuanya seperti apa adanya.

"Setelah kamu selesai bernyanyi, aku akan menunggumu di sana." Sanha menunjuk sebuah pohon kecil yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Nabila pun mengangguk setuju. Setelahnya ia bergegas memasuki ruangan bersama para anggota paduan suara lainnya. Bersiap-siap untuk menampilkan persembahannya beberapa menit lagi.

Sanha kembali melanjutkan langkahnya. Sambil berjalan ia terus memerhatikan punggung Nabila yang kian menjauh. Ingin sekali ia menghentikan takdir. Ingin sekali ia tetap bersama Nabila selama sisa hidupnya. Namun apa daya, takdir terlalu sulit diubah untuk seorang manusia biasa sepertinya.

Dengan langkah besarnya, kini tibalah Sanha di tempat duduknya. Tempat duduk khusus yang dipersiapkan untuk siswa yang akan dipulangkan. Kursi tersebut berderet di barisan paling depan. Yang mana kursi paling pojok dari samping merupakan kursi pilihannya.

1 Year With My Cutie Boy || Sanha ✔️Where stories live. Discover now