Siswa dari Eropa

787 86 5
                                    

Seperti biasa. Tiap sekolah selalu diramaikan dengan kehadiran para siswanya, tak terkecuali sekolah yang ditempati Sanha saat ini di Indonesia.

Pagi ini, sebelum anak-anak sekelasnya datang, Sanha pikir dialah orang pertama yang datang. Namun, ternyata dia salah. Ada seseorang dengan wajah asing yang duduk di sebelah kursinya. Dan orang itu, sepertinya baru pertama kali ia lihat.

Dia siapa? Apa dia memang siswa di kelas ini?

Seorang laki-laki berwajah bule itu memiliki rambut kecoklatan dan mata biru yang memesona. Bisa dibilang parasnya cukup tampan. Namun, jelas tubuh Sanha lebih tinggi darinya.

Laki-laki bermata biru itu hanya duduk diam di sampingnya. Tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang dipegangnya.

"Se-selamat pagi!" Akhirnya Sanha menyapa laki-laki itu lebih dulu.

Laki-laki yang disapa akhirnya menoleh. Kini dia menatap Sanha.

"Kamu juga siswa asing?" Pertanyaan itu membuat Sanha bernapas lega. Ternyata, dia juga bisa berbahasa Indonesia.

Sebenarnya, siswa pertukaran pelajar di sekolah ini memang wajib mempelajari Bahasa Indonesia dan begitu pula sebaliknya. Itulah salah satu tujuan pertukaran pelajar. Yaitu sebagai sarana untuk saling mengenal budaya antar-negara dan mempererat persahabatan.

"Ya, aku dari Korea Selatan. Namaku Yoon Sanha, panggil saja Sanha." Kali ini Sanha tidak memperkenalkan diri terlalu formal lagi seperti yang dilakukannya pada Nabila. Ferdi sudah mengajarinya.

"Oh! Good morning, Sanha! My name is Levi Zane Miller, you can call me Levi. I'm from America."

Sanha sedikit terkejut. Bukannya dia tadi menggunakan Bahasa Indonesia? Kenapa tiba-tiba berubah jadi Bahasa Inggris? Dan dia bilang dia dari Amerika?

"Errr ... good morning too Levi. Nice to meet you."

"Nice to meet you too."

Sanha berusaha bersikap ramah dengan teman barunya itu. Tapi, sepertinya Levi adalah teman yang cuek. Padahal Sanha dari awal memberinya salam, namun dia tidak menjawabnya. Bahkan, saat mereka selesai berkenalan, Levi langsung menghadap ponselnya lagi.

Dia sedang apa, sih?!

***

Beberapa menit telah berlalu. Levi Miller, siswa baru dari Amerika yang datang kepagian, jelas saja membuat seisi kelasnya bingung.

"Orang ini nyasar darimana?" ucap sang pemilik kursi di sebelah Sanha yang diduduki oleh Levi.

Levi yang ditatap dengan pandangan aneh, akhirnya mengeluarkan beberapa kata.

"Oh, i'm sorry! Is this your chair?"

"Hah?" Sang pemilik kursi mengernyit bingung. Siswa-siswa kelas 11 IPA 1 mulai berkerumun.

"Kamu siswa pindahan, ya?" tanya salah satu cewek yang baru saja berada di samping Levi.

"Oh, Yes. maaf aku tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia. I hope you can understand my situation, guys," ucap Levi sambil memamerkan senyumnya dan menatap sekelilingnya.

Senyum yang terlukis dari wajah tampan, dengan mata biru yang berbinar itu, tentu saja membuat kaum hawa terpesona.

"Anak-anak, ada apa ini? Kenapa berkerumun?" Tanpa disadari, Pak Ferry baru saja memasuki kelas. Semua siswa yang berkerumun langsung kembali ke tempat duduknya masing-masing.

1 Year With My Cutie Boy || Sanha ✔️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora