10 TAHUN YANG LALU

2.3K 76 6
                                    

“Sam dan Sem, ayah mau membicarakan sesuatu”

Si kembar Sam dan sem pun, segera melepas semua mainan yang ada di tangannya. Mereka berbaris ke samping dengan rapi sambil menunggu ucapan dari ayahnya. Kemudian Nina masuk, tersenyum pada mereka berdua dan berdiri di sebelah Randy. Si kembar pun bingung, apa mereka mau di ajak liburan? Kenapa wajah kedua orang tua mereka sumringah sekali?.

“anak – anak, sebentar lagi kalian punya adik”

“yeay”, Nina bersorak.

Sam dan sem diam saja, mereka pun saling memandang satu sama lain. Mereka melihat kepada orang tuanya lagi. Nina dan Randy yang tadinya heboh sendiri jadi terdiam dan hening di pandangi oleh anak – anaknya.

“kalian gak senang ? Ada adik bayi loh di perut bunda”, ucap Randy sambil mengusap – usap perut Nina.

Si kembar cuek saja dan kembali bermain. Randy dan Nina saling memandang keheranan dengan respon anaknya. Mereka pikir mereka akan senang dengan kehadiran adik bayi, tapi kok sepertinya kebalikannya. Mereka keluar dari kamar dengan agak kecewa, sebagai Bundanya Nina jadi tidak tega dan merasa bersalah.

“kita terlalu buru – buru kali Ran, bikinin adik”

“ah nanti juga kalau udah lahir mereka akan gemes, kan bayi lucu sayang”

“tapi Ran, kita itu bikin tanpa persetujuan mereka”

“jangan banyak pikiran sayang, lambat laun kita akan membuat mereka mengerti”

Randy yang bahagia pun menggendong Nina hingga masuk ke kamar. Sedangkan di kamar si kembar dengan berdiskusi bisnis.

“Sam, adik itu gimana?”

“katanya bayi. Bayi itu anak kecil, tukang ngiler, berisik nangis terus”

“oh jadi sebentar lagi kita punya teman yang nangis terus?”

“ayo kita tanya ke Diandra, mungkin dia ngerti”

“ayo”

Mereka berdua jalan bergandengan tangan menuju kamar tuan putri Diandra. Di dalam kamar Diandra sedang di sisiri oleh dua pengasuhnya, rambutnya panjang dan berkilau wajahnya cantik, terlalu cantik untuk anak umur 6 tahun.

“Diandra”, seru Sam yang masuk saja tanpa permisi.

“bisa gak sih Sam, permisi dulu!”, protes Diandra.

“enggak! kan ini rumah kita!”

“huh. Mbak – mbak keluar dulu ya Diandra mau meeting sama si kembar”

“baik non”, sahut mereka lalu undur diri.

Diandra turun dari kursinya, merapikan gaunnya lalu duduk di sofa bed mini berwarna pink dan berbulu halus. Sedang di kembar duduk di bean bag yang menghadap ke Diandra mereka seperti senopati yang sedang laporan ke tuan putri.

“kenapa?”, tanya Diandra.

“Di adik itu apa?”, tanya Sem.

“hah? Adik?. Adik itu adik bayi lucu, pipinya gemas, suka minum susu”

“kata Ayah kita mau punya adik”

“apa?, Diandra terkejut bukan main.

Jadi kalian mau punya adik? Nanti Ayah sama Bunda punya bayi? Nanti bobonya sama bayi”

“emang iya?”, tanya sem.

“iya. Adik bayi itu manja”

“tapi Ayah sama Bunda tetap sayang kita kan?”, tanya Sam.

COMPILATION HEART (SELESAI)Where stories live. Discover now