PAGI

4.1K 105 13
                                    

Nina begitu sibuk pagi, membangunkan bayi – bayinya untuk melakukan aktifitas. Dia berlari kesana – kemari, keluar – masuk kamar – kamar mewah di istana Mahastra.

“Ran, bangun Ran”, ucap Nina sambil menggoyang – goyangkan badan Randy.

“sebentar lagi”, Randy merengkuh pinggang Nina.

“ayah gak lucu ah. Bangun ih”

“iya makanya ini udah bangun yuk. 5 menit deh, buka dong baju kamu lagi”

“Randy! Onard udah nunggu di bawah! Kamu kan janji mau antar dia ke sekolah hari ini”

“ya bikin adek untuk dia sebentar lah dulu”

“Randy! Itu bisa nanti! Sekarang wake up”, Nina menarik tangan Randy hingga tubuhnya bangkit.

Segera Nina menggiring Randy masuk ke kamar dengan membawa serta handuknya. Tapi tangan Randy menariknya lalu menyalakan shower. Air mengalir turun membuat tubuh Nina basah.

“Randy basah!”

“sengaja sayang”

Randy mulai melucuti semua pakaian Nina lalu bercinta di bawah derasnya air.

Di kamar lain Rama tengah sibuk membangunkan putri cantiknya yang sedang enggan untuk bangun. Kasurnya masih membuai agar ia terus tertidur.

“Diandra, nak. Bangun sayang. Ini hari senin, sekolah ayo”

“ah papa. Diandra masih ngantuk! Kenapa sih hari minggu itu cepat sekali berlalu”

“Diandra nanti kamu telat ke sekolah nak”

“papa, tunggu sebentar lagi”

“ayo, sayang”, Rama menggendong putrinya di belakang punggungnya lalu membawanya masuk ke kamar mandi.

Diandra tumbuh jadi putri cantik yang sangat di manja oleh papanya. Sejak dia lahir Diandra adalah berlian berharga di hidup Rama. Diandra yang membuat perubahan besar dalam hidupnya, merubahnya menjadi sangat dewasa. Bahkan sekarang lebih bijak daripada Randy.

Di kamar si kembar, dua saudara ribut berdebat karena salah satunya sedang terlewat menikmati sesi mandi paginya. Semesta tengah menikmati air hangat yang merendam tubunya, dia begitu terlena sambil menikmati segelas jus jeruk dan membaca majalah cosmopolitan.

Tok... Tok...

“woy Sem! udahan dong! Gue juga mau mandi!”

“hem siapa suruh gak bangun lebih pagi”, ucap Semesta di dalam bak mandinya sambil menikmati jusnya.

“eh bodoh! Gue bisa telat”

“gak usah rempong kenapa sih Sam? “, teriak Sen dari dalam.

“eh akal loe sehat enggak? Sebentar lagi kita harus berangkat gimana gue enggak ribet?”

“gue enggak peduli”

“heran gue kenapa bisa satu rahim sama loe!”

“asli gue juga menyesal Sam”

Samudera segera keluar dari kamar, dia tergesa – gesa mencari kamar mandi di kamar lain. Dia masuk ke dalam kamar ayah – bundanya. Begitu terlihat sepi dia langsung mendekat ke pintu kamar mandi. Niatnya mengetuk pintu terhenti ketika mendengar suara desahan orang tuanya dari dalam. Mendadak wajahnya berubah menjadi mewah dan menahan mual. Dia segera mundur dan berlari keluar.

“loh Sam kamu belum siap? “

“mama Suci, kamar mandinya kosong gak?”

“kosong”

COMPILATION HEART (SELESAI)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα