Part 10 - The New Beginning

Mulai dari awal
                                    

Aku merasakan ada yang menggenggam tanganku. Dapat ku lihat seseorang pria sedang duduk tertidur disampingku sambil menggenggam tanganku. Wajahnya tampak tak asing. Tapi bukan itu yang penting, kenapa aku masih mengendalikan tubuh Rheva? Ada apa ini?

‘Mate’ lirih Ruby.

‘Ruby, ada apa ini? kenapa aku masih mengendalikan tubuh Rheva? Seharusnya jika aku pingsan Rheva akan kembali mengendalikan tubuh ini bukan?’ tanyaku pada Ruby.

‘Entahlah Ros. Aku juga tidak tau. Ditambah lagi, aku tidak melihat Rheva di sini. Aku sendirian.’

‘Apa maksudmu? Bagaimana bisa? Dan siapa orang ini?’

‘Aku juga tidak tau, yang aku ingat Rheva menyusulku untuk bersembunyi ke dalam kegelapan. Setelah itu saat kau sadar aku mencium aroma memabukkan ini, aku mengikutinya dan sinilah aku.’

‘Dasar kau tidak membantu sama sekali. Dan orang ini, jangan bilang dia mate kita juga.’

‘Sepertinya begitu. Tapi bagaimana kita memiliki dua mate? Atau mungkin ini mate dari mu’

Maksudmu?’

‘Maksudku jika Gerald adalah mate dari sisi Wolf Rheva, yaitu aku, mungkin saja pria ini adalah mate dari sisi wizard Rheva, yaitu kau.’

‘Tidak, aku, aku masih belum siap untuk menerima mate lagi’

‘Aku juga. Kau urus mate kita, Ros. Aku akan mencari Rheva’

‘Hey, kau dengan enaknya tidak membantuku?’

‘Mau bagaimana lagi, kita tidak bisa berganti shift. Sudahlah, aku akan membantumu dengan mencari Rheva. Semoga berhasil

Ruby memutuskan mindlink kami sepikah. Dasar serigala egois, ketika kita bertemu lagi aku akan menyihirmu menjadi kelinci. Eh jangan, kelinci terlalu lucu, oke aku akan menyihirmu menjadi kodok saja.

Aku mencoba untuk melepaskan genggaman tangan mateku. Namun hal itu justru membangunkan mateku. Duh. Lihatlah, mateku menggeliat. Mata kami bertemu. So beautiful.

Oh, demi Moon Goddess, mateku tampan sekali. Rambut coklat ikalnya, mata coklat terangnya. Dia menatapku penuh arti. Seketika aku mengingat apa yang dilakukan mateku, maksudku mantan mateku dulu kepadaku. Seketika aku merasa marah.

Terlihat mateku kebingungan. Dia mencoba untuk mengelus pipiku. Aku langsung menepisnya.

“Ku mohon jangan sentuh aku.” Setelah itu, mateku langsung terdiam entah apa yang dipikirkannya.

“Tenanglah, sayang. Aku tidak akan menyakitimu. Apa kau lapar? Aku akan meminta dokter untuk memeriksamu sekaligus membawakanmu makanan.”

Aku berpikir sejenak. Ini sepertinya kesempatanku untuk pergi. Aku akan memanfaatkan kesempatan ini.

“A-aku mau jika kau yang mengambilkannya.” Mateku tampak terkejut dan berpikir.

Setelah beberapa saat, mateku menganggukan kepalanya. Dengan cepat ia berdiri dan hendak mengelus pipiku lagi. Aku dengan cepat menepisnya. Terlihat mateku menghembuskan nafas, dan mulai pergi. Oke, ini kesempatanku. Sekarang atau tidak sama sekali.

Tbc.

***

Hola, I'm back again..
Gimana ni ceritaku?? Dan kenapa Rheva malah hilang??😱

Rosana : Dimana Rheva, Thor? Katakan!!
(Rosana mencengkram kerah baju Author)
Author : Ah, itu.. itu
Rosana : CEPAT KATAKAN!!
Author : Eee...😨
Author : Aku akan memberi spoiler part berikutnya saja.. dengan begitu kau bisa menemukan Rheva dengan lebih mudah..😰
Rosana : Hmph. Lebih baik begitu.. Kalau tidak..
Author : *gulp

Mulai part ini aku akan memberi sedikit spoiler.. Silahkan tebak-tebakan akan seperti apa.. selamat membaca..

Part 11

“Jika terjadi apa-apa pada kakakku, akan ku anggap kau telah menyatakan perang dengan Snow Moon Pack dan Moonlight Pack”

Ada apa ya ini..🤭
Siapa nih yang bilang??
Wadaw, perang??

Jangan lupa vote dan komen ya..😁

Wizard Wolf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang