Chapter 2

938 52 4
                                        

Seulgi POV
Brukk. Tangan itu tiba-tiba menghentikanku.
Aku tersentak. Siapa yang berani melakukannya..
Dengan setengah sadar aku mendongkak...
dan kulihat didepanku, seorang pemuda dengan hoodie hitam bermasker menghampiriku...
Dia melihatku sekilas.
Tatapannya sangat intens seolah-olah dia sedang melihat kedalam mataku.
"Maaf sudah mengganggu, kami permisi dulu", katanya.
Aku yang masih tidak percaya hanya bisa melihat kearahnya.
Dengan sigap dia memakaikan topinya padaku, kemudian menggenggam tanganku dan membawaku keluar.
Sebelum ia membuka pintu kedai ia melihatku sekilas.
Ini sedikit tidak jelas.
Tapi tatapan matanya.
Kurasa aku mengenalinya...
.
.
.
~~~~~
Jalanan pinggiran kota Seoul cukup sepi saat tengah malam.
Meskipun terkadang masih ada beberapa orang yang berlalu lalang, ini setidaknya tidak terlalu membuat Jimin khawatir, terutama karena jalanan juga lumayan gelap.
Seulgi melihat pemuda itu yang membelakangi nya.
Semerbak parfum maskulin, pakaian nya yang sangat simple, ditambah, ia sedang memegang tangannya, kenapa semua terlihat seperti mimpi?
'Aku mabuk sepertinya...' batin Seulgi.
" Kau itu asli...?" Seulgi bergumam, namun sayang, Jimin mendengarnya.
Ia tertawa kecil. "Mungkin..." kata Jimin.
Namun ia berusaha terlihat biasa saja dengan tetap membelakangi Seulgi.
"Maaf aku membawamu Seulgi-ssi. Tapi aku terpaksa" Jimin berkata dengan tidak malunya.
Sejujurnya ia juga aneh, kenapa ia tiba-tiba ingin membawa Seulgi?
Entah, ia tidak mengerti.
Tapi mungkin, karena ia kasihan?
Seulgi menggeleng pelan,
Dengan suara parau dan setengah sadar, Seulgi berkata,
"Sepertinya itu tidak apa-apa....
Gumawo... Kau sangat baik sekali..."
Jimin yang mendengarnya tersenyum dari balik masker.
Mereka akhirnya sampai disuatu tempat tak terlalu jauh dari kedai, disitulah jimin memarkir mobilnya.
Jimin melihat kearah Seulgi,
Disana, perempuan itu sedikit kacau,
Matanya sembab, rambutnya yang sedikit tak beraturan, kemudian pipinya yang memerah, apa dia bisa pulang sendirian dengan keadaan begitu?
Apa tidak apa-apa jika ia mengantarnya?
Bagaimana jika ada paparazi yang melihat mereka?
'Aish... Apa yang harus aku lakukan...' batin Jimin.
'Aku tidak bisa meninggalkanmya...'
Akhirnya jimin menarik nafas panjang dan membawa Seulgi masuk kedalam mobilnya.
Jimin terdiam.
'Sepertinya aku harus bilang kalau ia sedang ada bersama-'
"Heyy... Boleh aku bertanya...?"
Jimin tersentak, dan menoleh ke arah Seulgi, masih dengan masker yang menempel di wajahnya.
"Apa yang akan kau lakukan... Jika orang-orang membencimu... Tapi kau tak pernah mengerti kesalahnmu kenapa...?" Seulgi berusaha menahan air matanya.
"Kau tau... Kim Yerim... Ia anggota baru... Dan banyak sekali orang-orang yang tidak menyukainya, padahal dia anak yang ceria..."
Seulgi tak bisa menahan air matanya lagi, "ia menjadi sangat murung sekarang... "
Jimin menatapnya.
Ia termenung.
Ia merasa sangat simpati karena ia merasakan juga, begitu frustasinya ketika orang-orang mulai memberikan 'hate speech' kepadanya.
Tapi disamping itu, sejujurnya ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lakukan.
Ia 'menyeret' Seulgi Red Velvet, idol yang menarik perhatiannya karena kebaikan, keramahan dan karisma dia saat dipanggung. Idol yang ingin ia dekati.
Dan sekarang, ia sedang bersamanya, hanya berdua dimobil nya sendiri.
Ya.
Ini gila. Sangat gila.
"Red velvet menjadi sangat lengkap dengan adanya Yeri..." jimin tersenyum, "ia bisa memberika warna keceriaan bagi kalian..." jimin berusaha memberikan pendapatnya kepada Seulgi.
Memang, sejujurnya ketika Yeri diperkenalkan menjadi anggota baru, ia menyukai aura nya karena menampilkan kepribadian yang ceria dan fresh.
Yeri memberikan warna yang berbeda.
Seulgi menoleh kearah Jimin, "Kenapa kau bisa berkata seperti itu...?"
"Seulgi-ssi, aku berkata seperti ini karena aku adalah fans kalian hehehe" jimin berusaha tersenyum, meskipun dengan canggung.
Seulgi tersenyum.
"Kau fans yang sangat bijak ya..."
Ia kemudian menoleh kearah Jimin.
Ia melihat Jimin yang sedang menatapnya.
Ia memicingkan matanya.
Samar-samar ia melihat pemuda itu tersenyum lembut kearahnya.
Dengan kondisi mobil yang minim cahaya lampu, dirinya yang setengah mabuk, ditambah Jimin yang memakai masker, ia tidak terlalu yakin siapa pemuda ini.
"Aku... Aku...akan berusaha menjadi lebih baik lagi... "
"Itu jawaban yang aku tunggu... Ayoo semangat Seulgi ssi..." Jimin tersenyun dengan sedikit terkekeh.
"Ia... Aku ingin tau... Kau siapa...?"
.
.
Degg.
Jimin tertunduk.
Tidak siap melihat kearah Seulgi.
.
.
"Aku... BTS Jimin..."-
.
.
Tak ada suara.
.
Jimin menoleh, dan mendapati Seulgi yang sedang terlelap di kursi mobilnya...
.
.
.
~~~
TBC.
YEIIII~~~ akhirnya bisa update juga... Meskipun ga terlalu panjang sih...
Oya... Disini aku juga masukin moment2 real nya, kaya Yeri yang emang dibully pas masuk red velvet~
Part ini bikin nyesek sih karena Yeri bias gw... :}
Oke... Jadi disini Jimin udah ngenalin identitas nya tapi pas Seulgi udah ketiduran ya ... Wkwkw
Penasaran simak terus yaaa😊😊

SEULMIN STORY (Jimin X Seulgi sebagai idol ) ~~Where stories live. Discover now