Dokter Jeon Wonwoo menyerngit.
"Kalau begitu tak usah pulang.."
"Aku harus pulang, aku benar-benar tak bisa menolak permintaan istri ku, aku takut dia kecewa dan marah pada ku, lagi pula kami benar-benar tak membawa perlengkapan apapun saat datang kesini, kau lihat juga baju ku, air ketubah Jiwon sudah mengering, aku harus membersihkan diri dan berganti pakaian.."
"Perasaan mu tak enak, tapi kau ngotot ingin pulang, lalu sekarang kau ingin aku melakukan apa.?" tanya Dokter Jeon heran.
Tuan Jeon menghela nafas lelah. Ia juga tak tahu apa yang ia pikirkan. Tuan Jeon merogoh saku celana nya dan mengambil sebuah amplop warna coklat di sana. Meletakkan nya di atas meja kaca di hadapannya. Mendorong amplop itu ke arah Dokter Jeon.
"Apa ini.?" tanya Dokter Jeon heran.
Tuan Jeon mengedikkan bahu. Tanda ia juga tak tahu apa isi dari amplop coklat itu.
"Aku mendapatkan ini dari seorang pengemis beberapa hari yang lalu, dia bilang jangan pernah membukanya jika kau tak pernah merasa di khianati, karena kau tak kan pernah mendapatkan rasa sakit itu, aku juga tak mengerti maksudnya, tapi dia meminta ku menyerahkan ini pada setiap keturunan ku, dan meminta ku mengatakan hal yang sama pada mereka.."
"Hal yang sama apa maksud mu.? Dan kenapa kau harus menerima amplop dari seorang pengemis..? Apa kau mengira ini cek miliaran dolar..?" tanya Dokter Jeon tak mengerti.
"Jangan bercanda Dokter, aku serius, beberapa waktu lalu aku pernah membantu seorang pengemis yang kelaparan, dan dia malah memberi ku ini dan mengatakan hal tadi.."
"Aku buka yaa.? Aku benar-benar penasaran..."
"Jangan coba-coba Dokter, meskipun dia adalah seorang pengemis, aku tetap menghargai orang lain, jangan pernah di buka.." peringat tuan Jeon.
Dokter Jeon menghela nafas kesal.
"Lalu kenapa kau memberikan nya pada ku.?"
"Berikan ini ada putra ku saat dia sudah menikah nanti.."
"Memang nya kau mau kemana.? Kenapa harus aku yang memberi kan ini pada putra mu.? Kenapa tidak kau saja.? Kau berkata seolah-olah kau akan mati saja.."
Tuan Jeon menghela nafas lelah.
"Kau benar, entah mengapa aku merasa malam ini adalah malam terakhir ku.."
"Berhenti bercanda tuan Jeon Denis yang terhormat, jika kau memang ingin aku memberi kan ini pada putra mu, tenang saja akan ku berikan walau kau masih hidup, lebih baik sekarang kau cepat pulang agar bisa menemani istri dan putra mu.."
Tuan Jeon mengangguk pelan.
"Jika terjadi apa-apa dengan ku, aku mohon berikan ini pada Jungkook saat sudah menikah nanti.."
Dokter Jeon mendengus kesal.
"Berhenti bercanda, keluar sana.."
.
.
.
Di sinilah tuan Jeon sekarang, di depan gerbang Mansion nya menunggu pengawal membukakan gerbang untuk nya.
Gerbang hitam besar itu terbuka dan tuan Jeon lansung mengendarai mobilnya dan memasuki pekarangan Mansion nya.
"Selamat malam tuan besar.." sapa salah satu pengawal yang berjaga di tangga depan pintu utama.
"Tidak usah di masukkan ke dalam bagasi, aku hanya sebentar di rumah dan akan kembali lagi ke rumah sakit.."
Pengawal itu mengangguk dan melangkah mundur. Membiarkan tuan nya berjalan ke arah yang ia ingin kan.
Tuan Jeon melangkah dengan cepat ke arah rumah kecil di samping kanan Mansion nya, tempat istrinya menyimpan perlengkapan bayi mereka.
Ceklek..
Pintu terbuka—
Grlap
Tuan Jeon menyalakan senter di handpone nya dan mencari saklar lampum.
Klik..
Terang
Tapi ruangan itu benar-benar kosong, hanya ada satu ranjang king size berwarna putih di tengah-tengah dan satu biah tv besar berukuran 50 in. Tuan Jeon menyerngit heran, bertanya-tanya dalam hati di mana Jiwon istrinya itu menyimpan perlengkapan bayi mereka.
Tuan Jeon hendak melangkah ke arah ranjang tapi kakinya tiba-tiba berhenti saat tv 50 in itu menyala. Lagi-lagi tuan Jeon menyerngit heran.
"Hayy Denis~"
Tuan Jeon melangkah mendekat, menatap tajam sahabatnya dulu dan sekarang mereka sudah menjadi musuh karena Jisung dulu selalu berambisi menguasai apa yang ia miliki termasuk Jiwon sang istri. Dan karena hal itu Denis sangat membeci Jisung dan memutuskan tali persahabatan mereka.
__apa yang sedang bajingan ini coba lakukan__ batin tuan Jeon heran.
"Kau tahu, kau itu benar-benar bodoh.."
Hanya kata itu yang Jisung katakan, lalu video berganti dengan adegan panas dua orang yang sangat tuan Jeon kenali. Handpone yang tuan Jeon pegang terjatuh, tubuh namja 27 tahun itu goyah. Dadanya bergemuruh sesak, air matanya jatuh saat itu juga.
Di sana, Jisung yang tidur terlentang dalam keadaan telanjang bulat, dengan istrinya Jiwon yang sedang menaik turunkan tubuh nya di atas Jisung.
Tuan Jeon jatuh berlutut. Air matanya mengalir semakin deras, dadanya sesak dan terasa sangat sulit untuk bernafas. Suara desahan kedua orang di video itu semakin membuat tuan Jeon pusing, apa lagi saat Jiwon istrinya menatap ke arah kamera seolah-olah sedang menatap dirinya.
"Ughh akhh Denis, bagaimana.? kau suka video nya ahh..?"
Pertanyaa di iringi desahan sang istri. Tuan Jeon menangis dalam diam. Jadi selama ini ia sudah di hianati. Tuan Jeon berfikir pastinya Jisung benar-benar merasa sangat puas dan menang.
Tapi kenapa.? Kenapa Jiwon menghianatinya.? Ia memiliki segalanya, harta, kekuasaan, kasih sayang yang begitu berlimpah. Rasa cinta yang tak bisa di ukur. Serta— kepercayaan yang begitu besar pada istri nya itu.
Lalu kenapa.? Kenapa Jiwon menghianati nya.? di mana letak kekurangan dan kesalahan nya.?
"Kenapa hiks, kenapa Jiwon.? kenapa kau melakukan ini pada ku.? Padahal— padahal aku sangat mencintai dan mempercayai mu.."
Kedua orang di video itu berhenti setelah mencapi pelepasan mereka masing-masing. Lalu kedua nya sama-sama menatap ke arah kamera. Seolah-olah menatap ke arah Denis.
"Selamat tinggal Jeon Denis dan—"
"Terimakasih banyak untuk hartanya.."
BOMM.!!!
DUAR..!!
"TUANNNN..!!!!!"
_______~•~_______
[TO BE CONTINUED]
∆∆∆
Semoga suka dan pastinya nggak ngecewain. Maaf kalau hendak, ehe..
Dan umpatilah si Jiwon dan Jisung sebanyak-banyak nya. Karena mereka pantas mendapatkan nya Kkk~~
Sampai ketemu di part selanjutnya.
Jangan lupa vote+coment
🙏🙏🙏
LOVE YOU ALL
❤❤❤❤❤
ČTEŠ
B E T R A Y A L [kth-jjk] √
Fantasy_______~•~_______ Ayah Jungkook dulu nya adalah orang yang sangat baik, kaya raya dan dermawan. Suatu hari tuan Jeon menyelamatkan orang yang kelaparan di pinggir jalan. Dari sekian banyak nya pejalan kaki yang berlalu lalang, tak ada satupun yang...
~•~ 6 ~•~
Začít od začátku
![B E T R A Y A L [kth-jjk] √](https://img.wattpad.com/cover/191969382-64-k762273.jpg)