Part 19 Holiday in Bandung

13.2K 769 6
                                    

Waktu yang dinantikan Adiba tiba juga. Lega rasanya telah menyelesaikan ujian semesternya.

“Cie..cie yang mau ketemu ayang udah nggak sabaran mau cepet-cepet pulang” ledek Dini melihat Eva dan Adiba. Mereka berdua hanya melempar senyum kepada Dini dan Laras.

“Jadi kalian berdua akan menghabiskan waktu liburan di Bandung nih” goda Laras.

“Iya, kalian mau ikut?” tawar Adiba.

“Kita? Nggak ah nanti menganggangu kemesraan kalian lagi” tolak Dini.

“Yeay...kalian nginep di hotel atau di villa dong, ya nggak teh” lirik Adiba ke arah Eva.

“Huh...liburan tekor. Mahal di hotel. Mendingan bersemedi di rumah cari inspirasi buat judul skripsi” sela Laras.

“Kita nitip oleh-oleh ikhwan sholeh aja deh” ujar Dini cekikikan. Adiba dan lainnya ikut tertawa mendengar pesanan Dini.

“Emangnya makanan” gumam Eva sambil tertawa.

“Selamat liburan yaa” mereka pun berpisah dengan wajah ceria menyambut liburan semester.

---------

Adiba menunggu Ghifari di bandara sudah hampir 20 menit. Ketika ditelpon pun suaminya tidak mengangkat. Bagaimana kalau mas ghifari nggak bisa jemput, aku masih buta di kota ini. Batin Adiba hampir menangis.

Sementara Ghifari berjalan di sekitar bandara mencari Adiba, yang dia sesalkan dia lupa membawa ponselnya karena terburu-buru setelah mendapat pinjaman mobil dari Dzaki.

Adiba duduk menunduk di bangku tunggu, dia tidak tahu harus berbuat apa. Airmatanya menetes tanpa dia sadari. Sungguh dia tidak ingin lagi mengalami hal ini. Rasanya dia ingin teriak. Pertemuan yang romantis dengan suaminya buyar sudah yang ada hanya kekesalan di hatinya.
Setelah berkeliling mencari, tatapan Ghifari berhenti melihat sosok wanita duduk menunduk di kursi tunggu sendirian. Dia tersenyum lalu menghampiri wanita itu yang ternyata adalah Adiba istrinya. Ghifari mengatur nafasnya yang ngos-ngosan telah berkeliling mencari Adiba lalu berjalan mendekati istrinya itu.

“Adiba” panggil Ghifari.

Adiba mengangkat kepalanya melihat ke arah suara yang memanggilnya.

“Mas” mata Adiba berkaca-kaca melihat Ghifari dihadapannya.

“Sayang, afwan mas lupa bawa hape”

Ghifari menarik tangan Adiba agar berdiri lalu menghapus airmatanya. Adiba hanya diam membisu. Ghifari lalu mengambil travel bag Adiba dan menggandeng tangannya meninggalkan bandara.

--------

“Kita sudah sampai” ujar Ghifari menghentikan mobilnya di depan rumah kontrakannya.

Rumah couple yang cukup luas untuk mereka berdua dibandingkan rumah bedeng. Adiba masih tak bersuara sejak meninggalkan bandara sampai tiba di rumah.

“Ayo masuk” ajak Ghifari. Dia merasa serba salah melihat sikap istrinya.

“Sayang, sekali lagi mas minta maaf” Ghifari menarik tangan Adiba setelah masuk ke dalam rumah.

“Mas tau nggak Diba sebenarnya belum pernah pergi sendirian sejauh ini” Adiba meluapkan kekesalannya.

Kalau bukan demi mas, aku tidak akan melakukannya. Batin Adiba.
Ghifari menarik Adiba kedalam pelukannya. Dia mengerti akan perasaan istrinya yang merasa cemas karena lama menunggunya sendirian di bandara.

Continue

Cintaku LDR-an (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang