21

11.9K 649 51
                                    

Di hari Sabtu ini Yebin akan membantu ibu tirinya di bar, karena salah satu pegawainya ada yang tidak masuk karena sakit. Dan karena pengunjung yang datang biasanya begitu melimpah dibanding hari biasa, maka bantuan Yebin sangatlah dibutuhkan.

Yebin diantar oleh Wonwoo yang kebetulan akan pergi ke rumah Mingyu, karena mereka sudah memiliki janji sore ini untuk bermain basket bersama teman-teman mereka yang lain.

"aku akan menjemputmu nanti" ucap Wonwoo saat Yebin sedang melepaskan setabeltnya. Yebin mengangguk dan sebelum ia turun menyempatkan untuk memberikan sebuah kecupan singkat di bibir Wonwoo.

Kemudian ia keluar dari mobil Wonwoo, "hati-hati!"

Untung saja Wonwoo tidak seposesif Oh Sehun. Kalau tidak, pasti ia tidak akan membiarkan Yebin bekerja sebagai pelayan di bar yang kemungkinan besar akan disentuh dan digoda oleh pria berhidung belang.

Yebin telah mengganti bajunya menjadi seragam khusus pelayan bar yang semakin memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah. Ah, sudah lama ia tidak menggunakan seragam itu.

Masih setengah jam sebelum bar itu buka dan semuanya sudah hampir rapi. Yebin sedang mengelap meja dan memiliki perbincangan kecil dengan ibu tirinya sampai akhirnya menjadi pembicaraan yang cukup serius.

"Oh Sehun akan menikah" ucap ibu tiri Yebin yang sedikit ragu sehingga ia memperhatikan raut wajah Yebin

"aku tau" reaksi Yebin cukup mengejutkan ibu tirinya karena ia terlihat begitu santai.

"bagaimana kau bisa tau?"

"aku bertemu dia dengan istrinya. Mereka merupakan salah satu clientku dan Wonwoo"

"calon istri. Mereka belum menikah sayang"

Yebin tersenyum pahit. Dalam hati ia menjawab, "mereka akan menikah, dan pasti menikah"

"lalu apa kau berbicara dengannya?"

Yebin menggeleng, "aku berhasil menghindarinya lagi.. karena Wonwoo"

Ibu tiri Yebin menghela napas, "kau tidak ingin mendengar apa yang ia ingin katakan?"

"untuk apa?"

"ibu yakin ia juga- "

"mencintaiku?" Yebin tertawa kecil, " -sangat tidak mungkin! Buktinya ia akan menikah"

Ibu tiri Yebin sudah tidak mampu meyakinkan Yebin lagi. Yang pasti ia mengetahui sebuah fakta bahwa walaupun Oh Sehun akan menikah, tapi sebenarnya ia mencintai Yebin.

//

Sebenarnya Yebin punya satu ketakutan saat ibu tirinya itu memintanya untuk menggantikan salah satu pegawainya di bar. Ia takut bertemu dengan Oh Sehun, -yang masih sering mengunjungi bar itu, Yebin tau dari ibu tirinya. Namun Yebin sudah mempersiapkan hatinya dengan baik kali ini. Ia tau apa yang harus dilakukan jika bertemu Oh Sehun. Dan semoga ia berhasil.

"Yebin?"

Tidak. Bukan Oh Sehun yang memanggilnya, melainkan Park Chanyeol.

"kau bekerja disini hari ini?"

Yebin mengangguk dengan sebuah senyuman yang terulas di wajahnya.

"wah, aku akan sangat senang jika kau menjadi pelayan di ruangan VVIP ku! Apakah kau mau? Tapi ada Sehun, namun aku masih belum yakin ia datang.. Apakah kau masih menghindarinya?"

"begitulah.." ucap Yebin menunduk. Ia sudah mempersiapkan hatinya namun rasa gugup dan takutnya itu kembali muncul.

"kau tau jika kau selalu menghindar dari sebuah masalah, sebenarnya masalah itu tidak akan pernah selesai.." Chanyeol bernasihat, kemudian ia menepuk pelan pundak Yebin, " -aku akan senang jika kau melayaniku"

Yebin sempat terdiam beberapa saat hingga ia tersadar saat ada pengunjung bar lainnya yang memanggilnya karena ingin memesan minuman. Dengan tangkas Yebin mencatat semua pesanan pengunjung itu dan langsung membawanya ke bar, kemudian meminta pegawai lainnya untuk mengambil alih dalam melayani pengunjung itu nantinya.

Yebin menghampiri ibu tirinya yang sedang memerhatikan situasi bar yang sudah dipenuhi oleh pengunjung itu, kemudian mengatakan bahwa ia akan mengambil alih dalam melayani ruang VVIP yang diisi oleh tuan Park beserta teman-temannya, termasuk Oh Sehun. Ibu tiri Yebin cukup terkejut tentunya namun ia memperbolehkan dna menyuruhnya untuk segera ke ruangan VVIP.

Yebin mengetuk pintu salah satu ruangan yang terletak di lantai dua, kemudian membukanya saat seseorang di dalam mengijinkannya untuk masuk.

"Kang Yebin?" ya hampir semua dari mereka terkejut saat melihat Yebin. Ada yang hanya menganga, ada yang berbisik antara satu sama lain, sedangkan Chanyeol tersenyum kepadanya.

"kau menerima tawaranku?"

"apa?! Kau akan menjadi sugar daddy Yebin sekarang?" tanya seseorang yang duduk di paling pinggir sofa, yang Yebin ketahui bernama Byun Baekhyun.

Yebin berdeham kecil, "no more daddy"

"Yebin yang akan menjadi pelayan kita hari ini!" ucap Chanyeol yang bertepuk tangan, kemudian ia kembali bersuara, "tapi kalau Yebin mau 'melayani'ku, aku tidak akan menolak!"

Kedua mata Chanyeol mulai menelusuri tubuh Yebin, ia bahkan melepaskan rangkulannya dari dua wanita yang sejak tadi mengapitnya.

"Park Chanyeol!"

Indra pendengaran Yebin menangkap dengan jelas suara di belakangnya yang menegur Chanyeol dengan ketus. Tubuh Yebin sempat mematung beberapa detik, namun melihat wajah Chanyeol yang nampak serius, sepertinya Yebin akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membalas dendam.

"kau ingin melakukannya disini?" tanya Yebin yang menampilkan seringaiannya dan berjalan pelan mendekati Chanyeol.

"tidak masalah kan?"

Tanpa perintah apapun kedua wanita disamping Chanyeol bahkan langsung menggeser tubuhnya menjauh dari Chanyeol, walaupun mereka tidak rela dan menatap Yebin dengan kesal.

Chanyeol menyandarkan punggungnya pada sofa empuk yang ia duduki, kemudian ia menepuk pahanya dan merentangkan kedua tangannya, -memberi isyarat pada Yebin untuk duduk di pangkuannya.

Yebin tidak ragu untuk mendudukan dirinya di pangkuan Chanyeol. Bahkan ia mengalungkan kedua tangannya di leher Chanyeol.

"aku menerima tawaranmu yang satu ini untuk membalas dendam. Aku harap kau tidak marah" bisik Yebin di telinga Chanyeol, namun agar tidak ada yang curiga ia menjilat belakang telinga Chanyeol hingga membuat pria itu sedikit merinding.

Chanyeol terkekeh kemudian ia mengusap lembut pipi Yebin, lalu juga berbisik, "tidak masalah, asal kau mau berperang lidah denganku atau memberikan deal lain yang bagus"

Setelah itu, semua orang dapat melihat kedua manusia itu sudah menyatukan bibir mereka dan membiarkan lidah mereka menari bersama. Sehun yang masih berdiri dekat pintu itu tentunya sangat geram. Ia mengepalkan kedua tangannya dan bisa dipastikan bahwa matanya terpicing begitu tajam saat menyaksikan gadisnya bercumbu dengan temannya sendiri.

bad.Where stories live. Discover now