12

14.8K 588 2
                                    

Yebin menemukan sosok yang ia cari sejak tadi. Oh Sehun, pria itu merentangkan kedua tangannya sambil berjalan santai ke arah Yebin. Yebin tersenyum, berlari kecil, dan menghambur dalam pelukan Sehun.

"selamat atas kelulusanmu" ujar Sehun yang melepaskan pelukannya dan memberi Yebin sebuket bunga yang memang ia bawakan.

"thanks"

"need someone to help both of you to take some pictures?" Minkyeong muncul dan menawarkan Sehun dan Yebin untuk foto bersama, dan tentunya mereka menerima tawaran tersebut.

Setelah berfoto bersama, Yebin dan Minkyeong melakukan perbincangan kecil, kemudian berpisah. Yebin cukup sedih, karena ia dan Minkyeong tidak melanjutkan di universitas yang sama, namun kampus mereka sepertinya cukup dekat.

//

"sebenarnya kemana kau membawaku?"

"ke suatu tempat agar kau bisa memberiku hadiah yang aku inginkan, daddy"

Sehun mengikuti langkah Yebin yang cukup cepat, lagipula salah satu tangannya yang bergenggaman dengan Yebin benar-benar ditarik, sehingga mau tidak mau Sehun harus mengikuti Yebin. Padahal Sehun ingin langsung pulang dan melakukan rutinitas panasnya di rumah bersama Yebin, tapi Yebin malah menariknya ke sebuah tempat di sekolahnya, dengan alasan yang tidak dapat dimengerti oleh Sehun.

Ternyata Yebin membawa Sehun ke sebuah gudang di belakang gedung sekolah. Yebin mendorong paksa tubuh Sehun untuk masuk ke dalam gudang dengan penerangan remang-remang tersebut dan segera mengunci pintu. Kemudian Yebin menghampiri Sehun yang bersandar pada sebuah meja di sudut ruangan.

"i forgot that you're a bad girl"

Yebin melumat kasar bibir Sehun, kemudian langsung beralih ke leher pria itu, memberikan gigitan-gigitan kecil yang meninggalkan jejak. Tangan Yebin juga mulai melepaskan seluruh kancing kemeja Sehun.

Sehun menghentikan tangan Yebin yang bermain di dada bidangnya. Ia bertukar posisi dengan gadis itu, mendudukkan gadis itu di atas meja yang sebelumnya ia duduki.

Sehun melepaskan setengah kancing seragam Yebin, menampilkan belahan dada Yebin yang langsung membuat penisnya menegang. Sehun menenggelamkan kepalanya ke belahan dada Yebin, sedangkan tangannya menyingkap rok Yebin dan menggoda vagina Yebin dari luar.

Sehun menarik sebuah kursi dan duduk menghadap vagina Yebin. Kedua lengannya merobek celana dalam Yebin, kemudian ia memainkan lidahnya pada vagina Yebin, membuat tubuh Yebin menggelinjang.

"daddyh, aku sudah tidak tah-nghh, langsung saja!" mendengar permintaan Yebin, Sehun langsung membuka kancing dan resleting celananya, kemudian mengeluarkan penisnya. Sehun mengangkat sedikit pinggang Yebin dan tanpa aba-aba langsung menghentakkan penisnya ke dalam vagina Yebin, membuat penetrasi yang cukup dalam hingga menyentuh titik rangsangan Yebin.

"ahh daddh-" desahan Yebin terpotong ketika ada orang yang mencoba untuk membuka pintu gudang tersebut. Yebin dan Sehun secara bersamaan menoleh ke arah pintu ruangan yang untungnya sudah Yebin kunci.

"terkunci? Sepertinya kita harus mencari tempat lain" ucap seseorang yang mencoba membuka pintu itu diiringi derap langkah kaki yang mulai menjauh.

"sepertinya ini tempat favorit siswa siswi" ucap Sehun yang kembali menggerakkan pinggangnya dengan tempo pelan.

"tentu" Yebin mulai mengerjapkan matanya. Apapun yang Sehun lakukan kepada tubuhnya selalu terasa nikmat.

"kau baru melakukannya bersamaku kan?"

"tidak," Sehun langsung berhenti dan menatap Yebin dengan tajam, namun Yebin terkekeh, "beberapa menit yang lalu aku melakukannya bersama seorang pengusaha muda bernama Oh Sehun"

Sehun tersenyum bahagia dan kembali melanjutkan permainannya dengan kasar. Tidak peduli jika desahan dan racauan yang mereka lontarkan terdengar hingga ke luar sana.

bad.Where stories live. Discover now