18

12.5K 589 37
                                    

Sehun telah membatalkan semua jadwalnya hari ini. Sejak pagi ia hanya duduk diam di meja kerjanya, menatap layar ponselnya dan layar ponsel Yebin yang ia temukan dalam keadaan mati di sofa ruang tamu semalam.

Seseorang mengetuk pintu ruang kerja Sehun, "masuk" Sehun menjawabnya singkat dan terkesan dingin, mungkin karena moodnya sedang tidak baik.

"tuan Oh, nona Yebin juga tidak berada di kampus.. Saya menanyakan beberapa temannya dan mereka mengatakan bahwa nona Yebin tidak datang hari ini."

"baiklah, kau bisa pergi tuan Shin"

Setelah tuan Shin meninggalkan ruangannya, Sehun membanting barang yang ada di atas meja kerjanya. Ia sudah sangat frustasi dan bingung harus mencari Yebin kemana.

Tangannya meraih ponsel Yebin, menyalakan ponsel tersebut, kemudian membukanya dengan mudah karena ia mengetahui kata sandi ponsel Yebin. Ia menelusuri kontak Yebin dan mencari sebuah nama yang mungkin mengetahui keberadaan Yebin, namun ia tidak menemukan nama yang ia cari. Perlahan ia kembali menelusuri ulang kontak Yebin.

"Jeon"

Sehun melakukan panggilan. Ia yakin seseorang yang dinamakan Jeon itu pasti mengetahui keberadaan Yebin.

"halo"

"apa saya berbicara dengan Jeon Wonwoo?"

"iya betul, mengapa- " pertanyaan Wonwoo terpotong,

"dimana keberadaan Yebin?"

"maaf saya tidak tau, ini dengan siapa? mengapa anda menggunakan ponsel Yebin?"

"sungguh kau tidak tau?"

"tidak. maaf, anda- " panggilan itu diputuskan sepihak oleh Sehun. Pertanyaan Wonwoo lagi-lagi terpotong.

Sehun mengusap wajahnya dengan kasar. Ia benar-benar bingung kemana ia harus mencari Yebin.

//

Di jam dua siang, Yebin baru saja terbangun dengan perutnya yang terasa mual dan kepalanya yang masih sakit. Tubuhnya juga terasa sangat pegal.

Yebin duduk di tepi kasur, kemudian saat melihat jam kecil yang terletak di atas nakas sebelah tempat tidur Wonwoo, ia menemukan sebuah obat hangover dan secarik kertas dibawahnya yang bertuliskan, 'aku pergi ke kampus, aku akan mengatakan pada dosen bahwa kau sedang sakit'.

Pintu kamar Wonwoo terbuka sedikit. Ternyata si pemilik kamar itu yang muncul dari balik pintu, "ah, ternyata kau sudah bangun. Aku membelikanmu bubur, " ucapnya memperlihatkan sebuah kantong yang berada di tangan kanannya, " -lebih baik kau makan dulu baru meminum obat"

Yebin menurut. Mereka berlaih ke meja makan. Sekarang Yebin sedang memakan bubur yang Wonwoo berikan dengan perlahan. Bubur itu masih cukup panas, dan Wonwoo dengan manisnya mengipaskan bubur Yebin dengan sebuah majalah sambil memperhatikan Yebin makan.

"tadi seseorang menelponku dengan nomormu" kalimat Wonwoo cukup membuat Yebin tertegun. Yebin yakin bahwa pasti yang menelpon Wonwoo adalah Sehun.

" -ia menanyakan keberadaanmu, dan aku menjawab bahwa aku tidak tau.. Sepertinya orang itu juga mengirimkan seseorang ke kampus untuk mencarimu."

Yebin terdiam. Ia yakin Wonwoo pasti sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi kepadanya. Namun Yebin belum bisa menceritakan masalahnya yang rumit ini kepada Wonwoo.

bad.Where stories live. Discover now