33. Sebuah keputusan

704 17 0
                                    

Happy reading and keep enjoy guys

🍂🍂🍂

Agni menatap langit malam yang bertabur bintang dengan tatapan sendu. Perasaannya benar benar tidak tenang sejak tadi, Alvin juga tidak kunjung menelponnya seperti perkataannya tadi.

Drrt!

Agni Lantas menoleh dan berharap bahwa si penelpon itu adalah Alvin. Tapi nyatanya bukan seperti harapannya karena si penelpon itu adalah Sivia. Maka dengan berat hati Agni mengangkat telpon dari sahabatnya itu.

"Halo. "

"Halo ni gue mau ngasih tau lo sesuatu. Penting nih! Tapi janji ya jangan kaget atau apa. " Sivia mengatakannya tanpa jeda membuat Agni meringis.

"Emang ada apa sih? "

"Alvin ada di rumah sakit. " Lima kata yang diucapkan oleh Sivia membuat Agni membulatkan matanya. Kaget dan tak percaya.

"Serius? " tanyanya memastikan.

"Iya Agni! Tapi kata Rio udah gak papa kok cuma kecapekan aja. "

"Via, anterin gue ke rumah sakit dong! Gue khawatir sama kondisi Alvin,  " pinta Agni dengan muka cemas.

"Besok aja ya, Ni? Besok pagi gue jemput lo jam tujuh okay? Alvin gak ngebolehin gue nganterin lo. "

"Yaudah, besok anterin gue, Vi, thanks buat infonya. "

"Sama sama Ni good night ya. "

"Good night too. "

***

"Vin, lo yakin gak mau dipanggilin dokter aja? " tanya Gabriel khawatir melihat Alvin terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan selang oksigen hampir menutupi seluruh wajah tampannya.

Cowok berkulit pucat itu menggeleng pelan sambil berusaha melebarkan senyuman di bibir pucatnya. Tangannya terlampau lemas untuk bergerak.

"Maafin gue ya Gab, Rio, Cakka gue nyusahin lo semua terutama Agni. "

Gabriel mendekat, lalu memegang bahu Alvin. Meremasnya pelan guna menetralisir sensasi panas yang menjalar ke matanya. Dia ingin menangis tapi sudah pasti Alvin tidak akan menyukainya.

"Gak ada yang merasa kesusahan di sini, lo sahabat kita dan kita sahabat lo. Apapun yang akan terjadi nantinya jangan pernah nyerah y, Al? Kita sayang banget sama lo. "

Rasanya lebih sakit saat melihat sahabatmu terbaring lemah di rumah sakit tanpa bisa melakukan apa apa.

Rio dan Cakka turut mendekat. Kini mereka bertiga berdiri mengelilingi ranjang pesakitan Alvin.

"Al, lo serius kan sama Agni? Bukan karena Agni mirip Shilla kan? " Pertanyaan itu membuat Alvin terdiam.

Lidahnya terasa sangat kelu untuk sekedar menjawab. Alvin bingung ke mana hatinya akan melangkah saat ini. Seolah Agni dan Shilla adalah dua cabang yang tidak terpisahkan.

"Lo ragu? "

Alvin menghela nafas lemah. "Gue bingung Yo di satu sisi Shilla adalah cinta pertama gue dan di sisi lain Agni adalah cinta yang seharusnya enggak gue jadikan sebagai pengganti atas kepergian Shilla. "

"Kalo di dunia ini hanya tersisa Shilla dan Agni, mana yang akan lo pilih? Jika seandainya lo cuma harus milih satu diantara dua?"

Alvin diam berpikir. Seharusnya dia tak perlu lagi berpikir dalam menentukan kepada siapa hatinya akan berlabuh. Tapi situasi saat ini benar-benar berbeda, Alvin takut menyakiti hati dua gadis yang sangat berarti di dalam hidupnya ini.

Baiklah, yang harus dia pikirkan adalah masa depan tanpa menengok lagi ke belakang karena Shilla hanyalah masa lalu yang seharusnya tidak hadir di kehidupan Alvin. Sedangkan Agni adalah cinta terakhirnya.

Ini adalah pilihan tersulit bagi Alvin tapi sudah saatnya Alvin memantapkan hatinya. Untuk siapa dia berjuang melawan penyakitnya? Untuk siapa dia berusaha menjalani serangkaian pengobatan?

"Gue akan pilih Agni,  " ucapnya mantap dengan mata yang menyorot sebuah kesungguhan.

Rio, Gabriel, dan Cakka tersenyum. Sepertinya Alvin sudah yakin dengan keputusannya untuk mencintai Agni dan menjadikan perempuan tomboi itu satu-satunya.

N

ah hari ini aku up lagi tapi random ya? Jadi kalo aku sempet untuk up maka akan aku up lagi ceritanya.

Btw makasih buat yang udah baca😉😉jangan lupa comment tentang gimana perasaan kalian setelah membaca kisah Alvin sampai sejauh ini?

Nah apa aja poin poin yang udah aku selipin di setiap chapter dan udah kalian temukan?

Good night and bye bye

Alvin (COMPLETED✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang