13

7 0 0
                                    

Keesokan harinya Ayana sedang berlari menuju lapangan upacara. Hari ini adalah hari senin, Ayana benci terlambat karena dia tak mau di hukum. Selepas memarkirkan sepeda motornya, Ayana langsung menuju lapangan, masa bodo dengan tas nya.

"Oh shit!" umpat Ayana entah untuk yang ke berapa kalinya. Gara-gara tadi malam asyik curhat kepada Raina dan Keyra, Ayana jadi bangun kesiangan.

Karena terlalu terburu-buru, Ayana sampai menabrak seseorang di depannya.

"Eh sorry, sorry. Gue nggak senga-- Lo?" Ayana kaget saat melihat wajah Rasya terpampang di depannya.

'Jadi tadi gue nabrak Rasya dong?' batin Ayana.

"Apa? Lo kenapa lari-larian gitu sih?" tanya Rasya sambil menatap mata Ayana.

Ayana yang ditatap pun jadi gelagapan, dia salah tingkah sendiri.

"Eh? Itu, gue, gue mau ke lapangan. Kan kita mau upacara ya kan?" jawab Ayana gugup.

"Upacara? Kan sekarang nggak ada upacara, lupa lo?" tanya Rasya terheran.

"Hah?" Ayana melongo tak percaya. Kan sekarang hari senin, berarti waktunya upacara dong? Benarkan? Atau jangan-jangan......

'Oh shit! Kan minggu kemarin udah? Bego lo Ay!' Ayana merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa dia lupa? Oh, Ayana akan mencap hari ini sebagai hari tersialnya.

Di saat Ayana sedang merutuki kebodohannya, Rasya malah tersenyum melihat tingkah gadis di depannya ini. Rasya merasa tingkah gadis ini cukup......... Lucu?

"Lo kenapa senyum sendiri? Kesambet?" tanya Ayana saat memergoki Rasya tersenyum sendiri. Segera Rasya mengubah mimik mukanya dari senyum menjadi biasa saja.

"Nggak. Gue lagi lihat sesuatu yang lucu," jawab Rasya kembali menatap Ayana.

"Apa yang lucu? Siapa?" tanya Ayana kepo, padahal dalam hati dia merutuki mulut kurang ajarnya ini. Gampang sekali melontarkan pertanyaan kepada Rasya.

"Yang nanya!" jawab Rasya dan spontan Ayana terhenti dari aktifitas rutukannya.

"Hah?" Ayana melongo untuk kedua kalinya dan tak tahan, Rasya pun mencubit pipi kanan Ayana gemas.

"Nggak usah gitu. Lo ganggu iman gue!" ujar Rasya lalu berlalu meninggalkan Ayana yang masih diam mematung.

Sungguh dalam 16 tahun hidupnya, baru kali ini Ayana di perlakukan manis seperti itu. Sebenarnya sudah banyak kali sih, tapi itu kan papa nya yang melakukan. Kalau yang ini kan seorang cowok dan dia berhasil membuat jantung Ayana skotjump seketika. Apa yang di ucapkan Keyra dan Raina semalam itu benar? Ayana jadi mengingat kembali perbincangan mereka tadi malam.

Flashback on

Malam hari ini Ayana dilanda kebingungan. Bagaimana tidak? Kelakuan Rasya tadi pagi sukses membuatnya kalang kabut. Ayana bahkan makin yakin kalau dia suka pada Rasya. Tapi Ayana tidak ingin semua itu terjadi, apa Ayana harus tanya kepada kedua temannya?

Buru-buru dia mengambil handphone-nya dan membuka room chat dia dengan kedua sahabatnya.

P
P
Guys!
Gue ada hot news nih!
Eh?
Babi?
Anj?
Nyet?
Woi, kamvret kalian pada kemana sih?

Key(rokan)
Apa sih nyet?
Language tolong_-

Masbod elah! Lo sih lemot pake banget.
Kalah siput sama kalian tahu nggak?

Rai(nano)
Bacot lo astaga!
Apaan sih?

Key(rokan)
Kalau lo spam cuma buat ngumpat nggak jelas, gue blok lo ya?

It's Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang