08

9 2 1
                                    

"Kita putus!" ucap Rasya dingin yang membuat Yola diam mematung.

"A, apa? Pu, putus?" tanya Yola kaget.

Rasya hanya terdiam enggan menjawab pertanyaan Yola.

"Oh, kamu cuma akting kan? Kamu main prank kan? Mana? Kameranya mana? Ih, kamu itu kalau mau bikin konten prank bilang-bilang dong! Hebat banget sih akting kamu. Aku sam--"

"Ini bukan prank dan kita beneran putus! Kamu jaga diri kamu baik-baik dan jangan sapa aku pas di sekolah. Bersikap aja seolah kita nggak pernah kenal!"

Ucapan Rasya terasa dingin dan menusuk. Yola meneteskan air matanya. Air mata yang mengucur deras tanpa bisa Yola hentikan. Rasya hanya menatap dingin perempuan di sampingnya dan tanpa pamit dia tancap gas dari rumah gadis itu.

"Dhir, Dhirga! Dhirga kamu mau kemana?! Dhirga, aku nggak mau putus sama kamu! Dhirga! Arghh!!" teriak Yola frustasi.

"Semua cowok sama saja. Semua nggak ada yang setia, semua cowok itu bajingan!"

Yola menjerit dan menangis sejadi-jadinya. Kejadian ini tak akan pernah bisa dia lupakan. Cowok yang telah membuatnya sakit hati, dia tak akan pernah mengingatnya. Tapi yang Yola tak pernah tahu. Memang mudah untuk melupakan seseorang, tapi tidak untuk kenangannya. Karena kenangan akan terus teringat setiap saat.

~~❤~~

Motor Harley itu menancap gas membelah jalanan Jakarta. Jakarta yang tetap
macet setiap hari tanpa henti. Hingga motor itu berhenti di sebuah kafe tongkrongan anak muda. Motor itu terparkir rapi dan pemiliknya turun sambil melepas helm. Terpampanglah wajah tegas serta kulit putih Rasya. Dia langsung masuk ke dalam kafe itu dan menuju meja tempat dua sohibnya menunggu.

"Widih, ini dia si monyet sialan udah dateng!" sapa Reski dengan dengusan sebalnya.

"Sensi amat pak, baru dateng udah ngatain aja!"

"Gimana gue nggak sensi Gas? Dia ninggalin gue di parkiran dan malah ngajak pulang Yola? Bucin dasar!" Rasya terkekeh mendengar penuturan kesal sahabatnya ini.

Tak mau mengucap sepatah kata pun, Rasya malah langsung duduk dan malah meminum Americano Reski tanpa ijin.

"B*ngs*t! Itu minuman gue g*bl*ok! Tega lo Ras!" umpat Reski yang diselingi tawa Bagas.

"Nih lagi satu! Seneng bener diatas penderitaan sahabat sendiri! Nggak setia kawan lo berdua mah!" rajuk Reski sambil mengerucutkan bibirnya.

"Najis! Nggak usah dimonyong-monyongin tuh bibir! Disosor waria mampus lo!"

"Kampret lo Gas!" bukannya berhenti, Bagas malah tambah kencang menertawai Reski dan membuat Reski semakin jengkel.

"Mati aja sono lu! Sebel gue!"

"Lo berdua nyuruh gue kesini buat liat adu bacot?" entah bosan melihat pertengkaran kedua orang aneh ini atau apa, Rasya mengucapkan kalimatnya yang pertama setelah terdiam selama 15 menit.

"Ya nggak lah!" elak Reski.

"Dan kita nyuruh lo kesini bukan buat nunggu lo ngomong yang lamanya sampai 15 menit! Itu pun cuma satu kalimat? Hell Ras, lo mau jadi the next beruang kutub?"

"Ya nggak lah! Gue bukan Erlang yang tahan nggak ngomong seharian! Kalau gue nggak ada ngomong, kalau presentasi gimana? Mau pake bahasa isyarat?" jelas Rasya panjang lebar.

"Untung! Eh btw lo kok tumben mau nganterin Yola pulang? Kesambet apaan lo?" tanya Bagas kepo.

"Nggak ada apa-apa, cuma buat kenangan terakhir, maybe?" jawab Rasya santai sambil mencomot kentang goreng.

"Tunggu, kenangan terakhir?" ucap Bagas serius.

"Jangan bilang kalau lo?" lanjut Reski.

"PUTUSIN YOLA?!" koar mereka berdua.

"Bangsul! Nggak usah teriak nyet! Malu gue anjir!" umpat Rasya saat hampir semua pengunjung kafe menatap ke arah mereka.

"Ya lagian lo sih! Emang bener lo udah putusin Yola?" tanya Reski sekali lagi.

"Iya udah! Bacot bener lo!"

"Gila nih anak! Jadi lo beneran mutusin Yola dan mau deketin Ayana?" tebak Bagas.

Rasya terkekeh sejenak lalu menjawab, "Menurut lo?"

Bagas dan Reski menatap ngeri cowok di hadapan mereka. Ternyata benar, Rasya belum berubah.

~~❤~~

Keesokan harinya menjadi hal paling heboh di SMA FORTUNA. Kenapa? Karena kabar putusnya salah satu most wanted boy di SMA tersebut. Siapa lagi kalau bukan Rasya? Kabar putusnya dia dengan Yola sudah tersebar luas di seluruh penjuru Fortuna. Entah siapa yang menjadi biang keladi berita ini, yang pasti Yola sangat malu untuk menampakkan dirinya di sekolahan.

"Hei, kalian udah tahu belum kalau si Yola diputusin Rasya?" biang gosip mulai menyebar dan ini di dalam kelas X IPS 2, aka kelas Yola.

"Tahu dong! Siapa sih yang nggak tahu?"

"Kasihan banget ya si Yola, udah dikejar-kejar eh malah sekarang di putusin!"

"Kayanya dia cuma jadi boneka wayang doang deh! Hahahaha!"

Telinga Yola terasa panas mendengar segala ucapan pedas teman sekelasnya. Tak tahan, dia akhirnya menggebrak meja dan menatap gerombolan cewek penggosip tadi.

"Heh, Clara! Lo jangan sok tahu ya! Lo bukan siapa-siapa di kelas ini, jadi stop nyebarin berita hoax kaya gitu!" hardik Yola marah.

"Hoax? Kalau berita ini hoax, berita yang asli apa? Lo diputusin gara-gara Rasya udah bosen sama lo? Iya?" ucap Clara meremehkan.

Amarah Yola sudah sampai di ubun-ubun. Kini dia berjalan mendekati Clara dan menatap cewek itu tajam.

"Lo, jangan seenaknya ngomong ya! Jangan seenaknya nyebar fitnah semau lo! Sesuka lo! Ngerti?" ucap Yola dengan penuh penekanan.

"Gue nggak ngerti dan nggak mau ngerti!"

"Lo?!"

Yola menarik rambut Clara dan berakhirlah mereka dengan adegan saling manjambak rambut. Seluruh kelas panik dan sibuk melerai mereka berdua. Sedangkan akar masalah ini sedang asyiknya mulai melancarkan aksi mendekati target selanjutnya.

~~❤~~

Ayana sedang fokus-fokusnya menyalin catatan fisika yang ada di papan tulis. Dia merutuki Pak Sani karena catatan yang begitu banyaknya. Ayana yakin, habis ini jemarinya akan berubah bentuk menjadi seperti mie keriting karena kebanyakan menulis.

Lalu tak sengaja dari sudut matanya, dia menangkap kejadian aneh bin langka. Dia melihat seorang Rasya Dhirgantara sedang memotret dirinya secara diam-diam. Ingin rasanya Ayana memaki Rasya sekarang, tapi dia tidak cukup tenaga untuk melawan Ras aneh itu. Jadi Ayana hanya menganggap enteng masalah tadi. Tapi entah kenapa, kejadian itu menjadi sangat sulit dia lupakan. Saat Rasya memotret dirinya, selalu menjadi topik pikirannya.

'Apa yang gue pikirin sekarang?'

~~❤~~

Hola kawan-kawan. Gimana ceritanya? Bagus nggak? Atau kurang menarik? Kalau kurang menarik, nanti aku buat yang lebih menarik deh supaya kalian suka.

Kasihan si Yola, diputusin Rasya.😭😭
Emang kelewat br*ngs*k ya si Rasya! Ngeri author.

Jadi karena si Rasya udah putus sama Yola, berarti cerita Rasya-Ayana dimulai dari sekarang!!! Yeayy😆

Tetep tunggu kelanjutan ceritanya yaaaa....

See you🌹

It's Difficult LoveWhere stories live. Discover now