δεκαπέντε(lima belas)(revisi)

25 7 0
                                    

arsya dan zio terkekeh geli

"gue pergi dulu mau piknik lo ikut ngak ?" tawar zio kepada daniel

"enggak deh nanti ganggu quality time keluarga lo lagi" kekeh daniel

"serah lo lah, gue pergi dulu titip kafe ya!" pamit zio

"pergi dulu daniel, sampai nanti" arsya juga terut pamit kepada daniel

"bye bye abang dani"

"ini mah kelewatan gue yang pengen nikah kenapa jadi zio yang punya anak, heh mereka nikah ngak ya secara kan mereka beda, tapi kan ada tuh yang nikah tapi beda, ihh pusing pala aing mending jalan jalan cari calon istri" gumam daniel tidak jelas

<><><><>

"rhea" panggil zio yang sedang tiduran di samping arsya di dadanya ada al yang tengah bermain dengan hidungnya 

"ya, zia hati hati" seru arsya saat melihat zia jatuh saat berlari menuju ke arahnya 

"mama sakit" tunjuk zia pada lututnya yang memerah 

arsya menyerahkan al pada zio 

"mana sayang?, jangan nangis kan zia kuat" ucap arsya sambil meniup luka zia 

"duduk sini aja makan bekalnya ya?" tanya arsya 

zio hanya bisa pasrah ketika zia juga ikut naik ke atas tubuhnya yang sudah ada al dan thea 

"zia duduk sini aja kasihan abangnya berat" ujar arsya saat zio menatapnya memelas

"mama ikut tidur sini " jawab zia menepuk lengan kanan zio 

beruntung hari ini taman cukup sepi jadi mereka tidak terlalu di perhatikan oleh banyak orang 

arsya menggeleng "mama kupasin apel ya?, zio mau apa?" tanya arsya 

"mama kok panggil abang nama?, kata mama nanti adek adeknya ikutan" protes zia kepada arsya 

"terus mama panggil abang apa?, abang gitu?" tanya zio 

zia merengut seperti sedang memikirkan sesuatu "papa, mama panggil abang papa aja gimana" seru zia meminta pendapat 

"papa ya?" gumam zio "oke" putusnya 

"jadi abang juga manggil arsya mama dong?" tanya zio kepada zia 

"iya juga?, oke deh ngak papa mamanya cia dibagi sama abang" seru zia 

"zia kok mama di bagi sih, kayak mama kue aja" gerutu arsya 

yang disambut kekehan zio dan zia 

"mama cia pengen tinggal bareng mama sama adek aja, biar ngak kesepian kalo dirumah cuma ada bi asih, cia kesepian" ujar zia tiba tiba 

ekspresi zio yang tadinya berseri berubah menjadi muram 

"iya nanti zia tidur sama mama oke?" tenang arsya 

"mama kok enggak tidur bareng sama abang kenapa?" tanya zia mengalihkan topik 

pipi arsya merona ucapan zia yang polos itu sungguh aneh. sedangkan zio menggelengkan kepalanya kenapa pertanyaan zia dari kemarin selalu aneh dan membuatnya pusing 

"zia pulang yuk udah mau sore" ajak zio 

"ayuk tapi beli es cream dulu ya?" zia mengerjapkan matanya lucu 

"iya" putus zio akhirnya 

zia beranjak berdiri di ikuti zio yang menggendong al dan thea dan arsya membersihkan tempat mereka piknik 

"mama es cream nya 3 boleh?" tanya zia kepada arsya saat mereka sedang memilih es cream di salah satu supermarket 

"satu aja, banyak banyak buat apa?" arsya mengelut rambut zia dengan lembut 

"satu buat cia, satu buat al sama thea" jelas zia 

<><><>

tertanda 

arienda 

LINEWhere stories live. Discover now