έξι(enam)(revisi)

32 12 0
                                    

"lo jangan pergi sekarang 100 meter dari sini akan terjadi kecelakaan" ujar gadis itu tiba tiba

"Rhea?, lo ngapain?, jangan ganggu gue " zio mengercit bingung akan tingkah laku arsya yang kebingungan dan panik

"lo percaya aja sama gue jangan pergi dulu, please tau lo mati disana" arsya mampak frustasi 

<><><><><>

"please lo percaya sama gue kali ini aja" arsya menerobos masuk duduk tanpa izin di kursi penumpang mobil zio 

arsya membuka sebuah aplikasi website berita terkini. ada pemberitaan baru tantang kecelakaan yang tidak jauh dari posisi mereka sekarang, kecelakaan yang melibatkan sebuah truk gandeng dengan sebuah mobil sedan 

zio ,nampak tercengang andai saja arsya tidak ngotot mungkin saat ini zio pasti sudah mati di kecelakaan itu. zio menatap arsya meminta penjelasan

di benak zio ada banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang melintas. dan disini dia sekarang duduk di kafe miliknya dengan arsya yang sedari tadi menunduk dalam

"jadi bisa jelasin yang tadi?" pembicaraan pertama yang muncul dari zio 

arsya hanya diam dia tak tau harus bagaimana, semua orang tidak percaya apa yang ia katakan. bahkan ada yang menganggap arsya itu gila,berimajinasi tinggi atau apalah itu yang membuat arsya ragu untuk menceritakan kelebihanya ini kepada zio. 

"hm" hanya gumaman yang dapat arsya utarakan 

"lo semakin lama ngomong semakin lama juga lo bakalan ada disini" jengah zio 

arsya mendongak menatap manik mata gelap milik zio. sorot matanya tajam dengan aura berwarna kuning terang. arsya menggigit bibir bawahnya

"kalo gue cerita lo bakalan bilang gue gila, imajinatif, atau aneh" ujar arsya ragu 

"lo cerita dulu, setelah itu baru gue nilai lo gila atau aneh" zio berkata datar 

"hmm, tapi jangan cerita siapa siapa janji?" arsya menunjukaan jari kelinggingnya di depan zio. zio menautkan kedua alis nya tapi tak urung juga mengaitkan jari kelingkingnya di kelingging arsya 

arsya menghela nafasnya dan mulai bercerita" sebenarnya gue punya kelebihan yang enggak di miliki orang lain.." 

"indra ke enam?" tanya zio. arsya mengangkat bahunya 

"gue bisa liat aura aura yang dikeluarin dari tubuh seseorang dan lo sekarang beraura kuning"

"kuning?" alis zio terangkat sebelah

"ya, aura kesuksesan, keberhasilan, dan optimisme" jawab arsya mantap 

"cuma itu?" 

helaan nafas terdengar dari arsya, arsya menggeleng "gue bisa liat kejadian yang akan terjadi pada seseorang jika gue menyentuh orang tersebut" 

"maksud lo kejadian tadi bisa lo tau karena nyentuh gue, tapi kapan lo nyentuh guenya?" zio mulai penasaran dan tertarik akan kehidupan arsya

"tapi pas lo nabrak cewek dan lo pergi setelah ngucapin maaf" 

zio menggangguk tanda mengerti 

"jadi lo bisa liat aura aura pelanggan disini?" tanya zio yang sedang menatap manik mata hitam kecoklatan milik arsya. arsya mengedarkan pandangganya 

"orang itu __arsya menunjuk seorang pelanggan yang sedang duduk sendiri di pojok ruangan dia berwarna abu abu, dia sedang meratapi masa lalunya"

"orang itu __menunjuk sepasang kekasih yang sedang meminum kopi mereka berwarna merah jambu, artinya mereka sedang jatuh cinta tapi yang laki laki ada sedikit warna pengganggu disana"

"warna apa?" tanya zio penasaran 

"warna coklat keruh"

"coklat keruh?, artinya?"

"dia seorang yang meterialistis,"

arsya terdiam aura milik seseorang mengganggu pandanganya aura hitam, mendominasi tubuh seorang wanita hamil yang sedang berjalan diluar kafe milik zio 

"wanita itu__ tunjuk arsya pada wanita tadi dia berwarna hitam, dan bagian perutnya berwarna putih susu" jelas arsya dengan raut wajah nampak khawatir 

zio menaikkan sebelah alisnya ada apa dengan warna warna tersebut ?  

<><><><> 

hallo hallo apa kabar? 


tertanda

ARIENDA 

LINEWhere stories live. Discover now