V. 02

943 147 16
                                    

Jangan lupa follow dan juga votenya! 🙏

.
.
.

"Huhh~" tiup Naruto menjahili Sai yang duduk tepat di sampingnya.

Sai memukul sisi wajah Naruto dengan sedikit kasar, mendorong wajah Naruto menjauh darinya. "Naruto anjing! Gausah niup - niup asep rokok lo ke gua! Asep lo kecampur bau jigong, anjir!"

Naruto justru semakin menghisap rokoknya kuat lalu meniupkan asapnya kembali pada Sai. Membuat Sai yang mulanya sibuk bermain mobile legend itu kembali naik pitam. Ia dengan sedikit kasar meletakkan ponsel miliknya yang menampilkan tulisan 'defeat' di atas meja, lalu dengan cepat mencekik leher Naruto.

"Ahhh, ampun mass~" Naruto berpura - pura kesakitan seraya menggenggam kedua pergelangan tangan Sai.

"Gua bikin lo mampus hari ini, Kuning!"

Mendengar itu Naruto justru semakin kegirangan. Ia segera menoleh kearah Sasuke berada. "Mas Sasuke, tolong aku, mas!" teriak Naruto dengan suara yang ia buat - buat seperti perempuan.

Mendengar itu Sasuke ikut menjadi kesal, "Sai, gua dukung niat lo."

Sai menyeringai, ia semakin mengeratkan cekikannya pada leher Naruto. Membuat Naruto terbatuk - batuk namun diselingi dengan gelak tawa. "Hahaha! Ampun, Sai! Ga lucu banget gua mati dalam keadaan masih perjaka."

Sai melepas cekikannya secara kasar, membuat Naruto kembali bernapas lega. Sai kembali mengambil ponselnya lalu mengecek jam. Ternyata 10 menit lagi bel istirahat berbunyi.

"Bentar lagi bel, masih mau disini?" tanya Sai.

"Hn." jawab Sasuke singkat.

"Gua mau ke kantin sih." jawab Naruto.

"Lah, kurang lo makan pecel lele disini dua porsi?" tanya Sai keheranan.

"Kaga, gua mau nyari informasi." jawab Naruto lagi.

"Info apaan?" tanya Sai kembali.

"3 cewe tadi, lo ga penasaran gitu?"

Sai terdiam sejenak. Ia kembali mengingat kejadian sebelumnya yang menurutnya sedikit lucu dan juga menarik. Ketiga gadis itu tampak berbeda menurutnya.

"Lumayan, kalau gitu gua ikut."

"Sasuke teme, mau ikut ga?" tanya Naruto.

Sasuke menyerngitkan dahinya bingung, "Hah?"

Naruto berdecak, "Ck, lo harus ikut!"

Sasuke mengalihkan pandangannya kembali pada ponsel, "Ga penting."

Mendengar itu Naruto kembali berdecak, "Ck, seenggaknya demi harga diri lo, Sas. Lo ga inget cewe rambut pink tadi ngancem sampe narik kerah lo gitu? Bales lah bales! Lo kaya ga ada harga diri banget di depan cewe pingky itu!" seru Naruto mengompori.

Sai mengangguk setuju, "Nah! Gua juga mau minta pertanggung jawaban!"

Naruto ternganga, ia reflek menatap perut rata Sai yang tertutup seragam itu, "Hah?! Siapa yang ngehamilin lo?!"

ViragosWhere stories live. Discover now