6. SHE'S IN DANGER!

133K 11.3K 1.6K
                                    

⚠️ TW: PART INI MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN & KATA KASAR ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ TW: PART INI MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN & KATA KASAR ⚠️

Jangan lupa ramein komen di setiap paragraf biar cepet up lagi 🏁🖤

***

"Ck, nyusahin!" Devan melepas jaket kulit hitam berlambang REVOLVER yang dililit di pinggangnya lalu mengenakannya dengan buru-buru.

Mendengar tidak ada pergerakan di belakangnya, Devan menoleh dan melempar tatapan sedingin es pada keempat temannya. "Kenapa lo pada diem? Bantuin gue nolongin Meisya!"

"Sama kayak Gio nih lama-lama si Boss. Sok-sokan garang di depan, giliran sama cewenya langsung lembek gamau by gamau, jangan jauhin aku by hiks," gumam Raffa dengan suara kecil sambil mengenakan jaket REVOLVERnya.

Devan menoleh tiba-tiba. "Apa kata lo?"

"K—Kaga Boss. Itu gua ngatain si batu Giok." Wajah Raffa langsung pucat. Diliriknya Gio yang sekarang tengah melemparnya dengan tatapan maut.

"Kalo lagi ga darurat gue banting lo, Fa," desis Gio.

Sementara Yutha dan Rey yang berada di belakang Devan saling senyam-senyum menahan tawa sambil memperhatikan ketuanya itu.

Sayangnya sang Ketua REVOLVER itu peka dan menoleh ke belakang. Berbalik dengan tatapan tajam. "Kenapa lo pada mandang gue kaya gitu?"

Kalau Devan sudah serius begini, tak ada satupun yang berani menjawab. Tapi Devan sepertinya sadar mengapa teman-temannya kerap meledeknya.

"Kita bertugas sebagai pelindung SMA Atlaska. Right?" tanya Devan membuat keempat cowok di hadapannya bertambah diam.

"Meisya juga bagian dari sekolah ini, jadi ngelindungi dia juga termasuk dari tanggung jawab gue. Bukan karena apa-apa," tegas Devan.

Meskipun Devan terus mengelak, tapi teman-temannya sudah terlanjur tak percaya. Mereka tahu kalau Devan bohong dan sebenarnya dia peduli pada gadis itu. Well, his face says it all.

"Hih!" Raffa mulai memonyongkan bibirnya lagi. Tak tahan. "Miisyi jigi bigiyin diri cikilih ini. Jidi ngilindingin diyi bikin ipi-ip—"

"DEVAANN!! RAPA NGELEDEK LU NIH DEV!!" adu Gio pada Devan.

"K—KAGA BOS!!"

***

BUGH!!!

"DIEM!!!" bentak cowok bertubuh kekar dengan badge bertuliskan 'Galang' di seragam putih abu-abu itu setelah menghantam wajah Meisya dengan kepalan tangannya.

LEANDER [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang