5. Taeyong

2.9K 399 58
                                    

BLOOD BOUND

Taeyong

Sudah dua hari berlalu sejak terungkap bahwa Kento membunuh dan mengubah Dilraba menjadi seorang Vampir. Pagi ini, Jisoo baru bangun dari tidur sekitar lima menit yang lalu, dan gadis itu masih saja mengingat pembicaraannya dengan Kento di dua hari yang lalu.

'Aku tidak percaya aku pikir Kento akan mengajakku kencan. Aku bisa mati karena malu.'

Ternyata, Kento berusaha mendukung hubungan Jisoo dengan Taeyong.

'Kenyataannya adalah, aku benar-benar akan menjalin hubungan dengan Taeyong jika dia mengajakku. Ada sesuatu tentang dia.'

Jisoo tersenyum malu memikirkannya.

"Hey, kau! Mau ikut sarapan atau tidak?" Suara Taeyong yang terdengar kasar dari luar pintu kamar cukup mengagetkan Jisoo. Pria itu pasti tahu kalau Jisoo sudah terbangun.

Jisoo berdecak. Baru saja ia membayangkan hal bagus tentang Taeyong, tapi sekarang kenyataan memukulnya.

"Oh, benar. Sesuatu itu adalah dia menjengkelkan." Gerutu Jisoo.

Jisoo menggelengkan kepala sebelum menyadari kalau Taeyong tidak bisa melihatnya karena pintu masih tertutup.

"Aku akan berada di dapur beberapa menit lagi! Dan namaku bukan 'Hey, kau!'" Jisoo menyahut dengan keras. Seluruh Vampir yang berada di Manor pasti bisa mendengar sahutan ini.

Jisoo seketika malu lagi. Taeyong telah membuatnya gila dan membuatnya melupakan kesopanannya.

"Well, jika kau tidak cepat, aku akan mulai memanggilmu Lambat." Taeyong masih menyahut dari luar pintu.

Jika ada laser di mata Jisoo, laser itu akan membakar pintu dan menembus jantung Vampir-nya Taeyong.

"Cobalah memanggilku Jisoo...karena itu namaku...Yeah, Jisoo lebih baik." Sahut Jisoo dari dalam pintu, kali ini ia tak perlu berteriak karena Taeyong pasti sudah mendengarnya.

Dengan kesal, Jisoo membuka pintu kamar dan menemukan Taeyong berdiri disisi lain disamping pintu. Setiap kali dia dekat, denyut nadi Jisoo berdetak dan jantung Jisoo berdetak tidak menentu.

"About time. C'mon, let's go. Aku punya tugas yang harus dikerjakan setelah kita makan." Ujar Taeyong dengan cepat.

Jisoo kesal ketika menyadari sesuatu. 'Kento harus menyilangkan kabelnya. Taeyong benar-benar tidak terlihat tertarik padaku.'

"Mau kemana kau?" Tanya Jisoo dengan nada kesal dan menatap tajam Taeyong.

"Keluar. Kenapa? Kau menulis buku?" Tanya balik Taeyong dengan datar.

"Ya. Judulnya, 'Kemana Taeyong pergi?'"

Jisoo mencibir pada leluconnya sendiri, dan ia memperhatikan bahwa Taeyong berusaha menyembunyikan senyum.

"Kau lucu juga, Lambat." Sahut Taeyong pada Jisoo.

"Ya, tentu saja." Jisoo mengangkat dagu dengan senyuman bangga.

Tangan Taeyong menyentuh tangan Jisoo dan menggegamnya. Jisoo memberi pandangan kaget pada pria itu. Jisoo mengambil nafas dalam-dalam lalu membalas genggaman itu. Taeyong terlihat ragu lalu membuat sebuah cengiran di wajah tampannya.

"Kenapa kau terburu-buru pagi ini?" Tanya Jisoo sambil tersenyum.

Memegang tangan Taeyong terasa seperti hal paling alami di dunia saat ini. Jisoo merasakan itu. Mereka berjalan menuju dapur dengan berpegangan tangan.

Blood Bound ☞Taesoo☜ {COMPLETE}Where stories live. Discover now