Friendzone - Dua puluh delapan

354 28 6
                                    


Hallo, ada yang masih nunggu cerita Nathan- Bianca?

Sebagai informasi, beberapa part kedepan akan menjadi part-part terakhir. Tapiiiii.... aku juga belum tau akan ada berapa part lagi hehe

Happy Reading pembaca setiaku~❣️
.
.

     Ini sudah kelima kalinya ia terbangun dengan wajah wanita yang ia cintai tertidur pulas di hadapannya. Jika ia memiliki buku harian ia pasti sudah menulis nama wanita itu berlembar-lembar halaman bersanding dengan kata 'Cantik' dan 'indah'

Nathan bahagia.

   Baiklah biar ia katakan di sini karena jika ia katakan pada wanita itu secara langsung mungkin wanita itu akan berpikir ia sudah tidak waras.

    Matanya, aku selalu menyukai itu ketika aku menangkap kamu melihat ke arahku.

    Bibirnya, Aku menyukai bagaimana senyum kamu tercipta untukku—apalagi ketika bibir itu berada dalam kuasa bibirku.

    Suaranya, aku menyukai semua kata-kata yang keluar dari mulutnya—apalagi saat dia meneriakan namaku di atas ranjang.

      Pikiranku sudah tidak wajar, aku takut aku tidak sanggup mengontrol langkahku.

Nathan menutup matanya ketika kelopak mata bianca sedikit terbuka. Ia akan berpura-pura masih tertidur, meski sebenarnya ia tidak mengerti kenapa ia harus berpura-pura tertidur.

Buka matamu dan sapa dia dengan keren bodoh!batinnya.

Ia merasa bahwa napas bianca tidak beraturan di hadapannya. Ia pun membuka mata melihat bianca sedang mengerutkan keningnya dengan mata yang terpejam. Wanita itu mengeluarkan suara dalam tidurnya seperti mengigau tetapi tidak jelas.

Apakah ia bermimpi buruk?batin nathan.

"Bi... Bianca..."panggil nathan pelan sambil mengelus pipi wanitanya.

Napas wanita itu kembali terengah-engah seolah dikejar seseorang. Nathan menjadi panik, ia pun menepuk pelan pipi bianca hingga akhirnya mata wanita itu terbuka dengan kernyitan di dahinya.

"Kamu baik-baik saja?"tanya nathan cemas. Bianca terlihat menghela napas lega lalu wanita itu memeluk nathan dengan erat.

"Aku bermimpi buruk,"kata bianca dengan nada takut di pelukan nathan.

"Tidak apa-apa, kamu baik-baik saja, itu hanyalah mimpi,"Nathan membalas pelukan bianca sambil menepuk pelan punggung wanita itu.

Bianca tidak lagi bersuara tetapi napasnya yang masih tidak normal adalah tandanya. Nathan juga ikut terdiam seraya mengusap kepala bianca dengan pelan.

Ketika napas bianca mulai kembali normal, pelukan bianca mulai mengendur.

"Mau lanjut tidur lagi? Sekarang baru jam sepuluh malam."

Bianca menggeleng,"Tidak bisa tidur."Wanita itu mendongak memandangi nathan dari bawah."Maaf sudah membangunkanmu."

Nathan menunduk memandangi bianca,"Aku terbangun karena haus, bukan karena kamu,"ujarnya berbohong.

"Kamu besok ada rapat, sebaiknya sekarang kamu melanjutkan tidur kamu."

Nathan tersenyum,"Aku belum sempat minum."

"Aku ambilkan minum ya."

"Tidak, tidak perlu, aku bisa sendiri,"tolak nathan dengan tersenyum menggeleng.

Friendzone✔Where stories live. Discover now