Friendzone - Sepuluh

391 41 21
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Raihaaaaann..."teriakan itu terdengar dari pintu masuk yang baru saja terbuka.

Bianca menghentikan langkahnya ketika di dalam apartemen raihan gelap. Tidak ada satu lampu pun yang menyala. Gadis itu melanjutkan langkahnya dengan bahu yang merendah serta desahan kecewa karena sang pemilik belum pulang dari pekerjaannya.

Memang ini salah bianca dengan tidak menghubungi sang pemilik lebih dulu. Tidak ada jaminan raihan berada di apartemennya atau tidak. Raihan seorang selebriti, ia tidak memiliki banyak waktu luang.

Bianca berjalan menuju saklar lampu kemudian sekali tekan, ruangan gelap itu menyala terang.

Mata bianca melebar ketika mendapati seorang lelaki duduk di sofa dalam keadaan bertelanjang dada dengan mata yang sayu yang memandang kosong ke depan. Gadis itu melihat di atas meja di depan lelaki itu yang penuh dengan berbagai macam minuman beralkohol tinggi.

"Raihan, ada apa ini?!"tanya bianca dengan nada yang meninggi sarat akan ke khawatiran. Gadis itu melangkah lebar menghampiri raihan yang menoleh ke arah bianca dengan lemah.

"Bi..."lirihnya dengan lemah. Tangan raihan menarik bianca hingga gadis itu terduduk di pangkuan raihan,"Jangan melihatku dalam keadaan seperti ini."

"Rai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rai... ada apa?"tanya bianca lagi.

"Mereka menggangguku lagi. Aku tidak suka menyalakan lampu ketika sendirian karena pasti mereka di luar sana akan mengetahui bahwa aku sedang ada di sini,"kata raihan dengan napas yang terengah-engah ketakutan,"Aku benci situasi ini."

Bianca memejamkan matanya sembari menarik napas panjang. Ini bukan pertama kalinya raihan depresi dan ketakutan seperti ini. Kejadian itu bermula ketika seorang penggemar yang tergila-gila padanya sudah berada di dalam apartemennya saat ia pulang dari syuting. Di lain hari setelah ia pindah apartemen yang lebih ketat keamanannya, sebuah pesan ancaman pembunuhan terkirim ke ponselnya. Penggemar gila itu mengancam ingin membunuh raihan karena raihan pindah apartemen. Kejadian itu membuat raihan tertekan dan depresi untuk pergi keluar karena sangat takut.

Friendzone✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang