Friendzone Tigabelas

383 37 22
                                    

      Kedua pasang mata itu saling berpandangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

      Kedua pasang mata itu saling berpandangan. Tidak ada percakapan atau kode maupun isyarat yang terselip, benar-benar tenang dan kosong.

Bianca terdiam karena berusaha mengumpulkan nyawanya yang baru saja bangun dari tidur sementara nathan diam karena berpikir bahwa pemandangan di depannya tidak nyata dan dia masih berada di alam mimpi.

Bianca masih berada dalam rengkuhan nathan dengan sedikit posisi yang berubah dimana nathan menyejajarkan wajahnya dengan wajah gadis itu.

"Sampai kapan kamu akan melamun?"tanya bianca dengan tenang dan sedikit merenggangkan badannya yang dipeluk nathan semalaman. Mata nathan membulat lalu tanpa sadar mendorong bianca hingga terjatuh ke lantai,"Kyaaa!! Nathan kenapa mendorongku?!!"

"Kamu tidak apa-apa?"tanya nathan terkejut sembari merangkak di atas tempat tidur untuk melihat ke bawah dimana bianca terjatuh.

"Ya menurut kamu saja, aku jatuh apa-apa atau tidak."

"Maaf bi, aku kira aku sedang bermimpi."

Bianca terkekeh,"Bermimpi tidur bersamaku ya? Pasti otakmu sudah kotor."

"Otakmu yang seharusnya difilter, aku wajar bingung karena tiba-tiba terbangun tidur—"

"Tidur memelukku?"

Nathan mendecih,"Apa yang terjadi?"

Bianca tersenyum kecil,"Kamu merangkak naik ke tempat tidur lalu memelukku."

"Benarkah? Argh sial!"

Bianca menaikkan salah satu alisnya ketika nathan mengumpat. Ia tidak menyangka nathan mempercayai perkataannya begitu saja.

"Lihat kan? Kamu yang mesum!"

"Kenapa kamu tidak membangunkanku?"

"Aku sudah menamparmu kencang tapi kamu sama sekali tidak bangun."

"Benarkah? Kenapa aku tidak merasakan sakit di pipiku?"tanya nathan dengan bingung. Bianca bersikap tenang seolah ia memang benar-benar menampar nathan tetapi itu hanyalah bualan belaka karena ia hanya senang membodohi nathan yang memang terlihat bodoh saat ini.

Bianca beranjak dari duduknya di lantai lalu sedikit menunduk sambil menyentuh dagu nathan. Bianca menyerongkan sedikit kepala nathan ke samping berpura-pura melihat pipi nathan.

"Di bagian ini terlihat memerah."

Nathan beranjak dari tempat tidur lalu berjalan menuju kaca yang tersedia di sana, sementara sang pembohong alias bianca sedang mati-matian menahan tawanya agar tidak meledak keluar.

Bianca mengangkat kedua alisnya ketika nathan berbalik badan ke arahnya dengan ekspresi datarnya.

"Kamu mempermainkanku?"

"BRRR-HUAHAHAHA"

Bianca tertawa kencang sampai terduduk di atas tempat tidur dengan tangan sambil memegang perutnya sementara tangan yang lain menunjuk nathan yang menunjukan rasa kesal karena sudah dibodohi.

Friendzone✔Where stories live. Discover now