swept right 2.0 | hanbin

119 25 4
                                    


TING

IT'S

A MATCH

"WHATTTT!"

Hanbin send you a message

Hanbin : hai

Hanbin : gue Kim Hanbin

Hanbin : profil lo menarique

Hanbin : kereeen kereeeen

"Gue harus jawab apa?"

***

Masih ingat cowok yang matching sama aku di Tinder dua bulan lalu? Yang namanya Kim Hanbin itu. Iya, cowok yang seumuran sama aku itu. He still send me some messages on tinder, despite I didn't reply at all.

Kayak sekarang ini, aku masih berkutat dengan excel dan tumpukan berkas di meja kerjaku saat suara 'Ting' dari aplikasi sialan itu berbunyi.

Hanbin send you a message

Kenapa aku tidak menjawab pesannya, kenapa aku tidak blok akun tindernya atau kenapa aku tidak uninstall saja? Tidak tahu. Sejak ketidaksengajaanku men-swept kanan Kim Hanbin, aku tidak pernah bermain aplikasi itu, tapi aku juga tidak berniat menghapusnya, bahkan aku hanya membaca pesan-pesan dari satu orang itu. Ya siapa lagi kalau bukan Kim Hanbin? Aku tidak tahu kenapa aku seperti ini, padahal typing Kim Hanbin sangat norak. Untuk usia 26 tahun dan berkenalan di Tinder, dia masih saja menggunakan ketikan anak gaul twitter. Tidak cocok sekali.

Aku melirik ke arah ruangan Jaewon untuk mengecek apakah dia sedang memandang ke arahku atau fokus pada pekerjaannya. Ternyata dia juga sedang berkutat dengan laptop. Oke, aku bisa membuka pesan Hanbin di aplikasi sialan itu. Bukan apa-apa, tapi Jaewon jika sedang badmood akan menegurku habis-habisan saat aku membuka ponsel pada jam kerja. Padahal aku juga membuka chat line dari klien kami, dasar bos yang kadang ngeselin!

Hanbin : Selamat siang Lee Hayi!

Hanbin : sebentar lagi jam makan siang, jangan lupa makan ya!

Hanbin : sebenarnya aku ingin bertemu denganmu dan makan bersama, jika kamu berkenan.

Hanbin : tapi kamu membaca pesanku saja, aku sudah bahagia.

Hanbin : kamu jangan lupa bahagia juga ya!

Aku menipiskan bibir. Ingat tidak, awalnya dia memakai gue-gue di pesan, tapi setelah minggu ketiga dia terus memborbardir pesan Tinderku, dia berubah menjadi aku-kamu. I don't know, but it's kinda cute, hehe.

Tuk-tuk-tuk

"Hm, ehem!" dehaman yang tidak asing.

Aku mendongak karena suara dehaman itu, tatapan mata Jaewon persis menusuk pandangan mataku. Aku menyengir kuda, selebar-lebarnya. Hadeh, ketahuan main ponsel! Siap-siap dengar bentakan Jaewon, nih.

Beberapa detik berlalu, suara helaan napas Jaewon memenuhi rongga telingaku.

"Temani aku makan siang dengan sahabat lama," seperti biasa, nada memerintah seorang bos dengan anak buahnya.

Aku mengangguk lalu menata mejaku. Jaewon hanya menatapku sambil bersandar pada sisi luar meja kerjaku yang cukup berantakan ini.

Ting!

Ting!

Ting!

Jeon Jongkook give you super like!

Lee Hi || 1scollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang