don't forget me || Hixsomeone

149 17 4
                                    

Kamu tahu apa yang paling menyedihkan dari perpisahan?

Jawabannya adalah terlupakan.

***

Pagi itu aku bangun seperti biasa, sebelum jam weker menyala mataku sudah membuka lebih dulu.
Tak ada yang berubah.
Hanya saja sudah tidak bisa lagi mengirimkan pesan untuk membangunkan dia.
Sudah tidak berhak.
"Hayi sudah bangun?" aku mengangguk dan memeluk kakakku ini yang sedang meminum air dari kulkas.
Biasanya dia akan memukulku karena saking tidak sukanya skinship dengan adik kesayangannya ini. Namun semenjak aku dan dia sudah tidak berhubungan, kakak yang mulai duluan memelukku.
Kakak perempuanku ini benar-benar tahu kapan aku sedang merindu.
"Aku lapar."
"Aku tahu, ayo masak."
Aku mengangguk dan membantunya menyiapkan sarapan.
Hari ini aku akan bekerja sampingan sebagai waitress cafe dekat kantor kakak.
Awalnya dia tidak setuju karena gaji dia sudah cukup untuk kami berdua, namun aku bersikeras untuk bekerja. Apalagi kuliahku tinggal menunggu skripsi.
Dan juga, aku ingin lebih sibuk.
Aku ingin..lebih sibuk.

***

"Kita putus."
"Kamu mabok beb? Minum gih, biar waras lagi."
"Gak Hay, aku beneran. Aku udah gak ada rasa lagi sama kamu."
"Hahahaha, anniv kita udah bulan lalu bebiii. Gausah sok bikin surprise deh."
"Aku serius."
"..."
"Aku.. Kita masih bisa jadi temen Hay."
"..."
"Maaf, tapi perasaan ini berubah. Menghilang."
"..."
"Aku..  Maaf Hay."

***

"Hayi, tolong antarkan pesanan ini ke meja nomor 7."
"Siap boss!"
Hayi mengantarkan pesanan itu dengan senyum sumringah. Moto cafe itu adalah senyum, semangat pada setiap pelanggan.
Namun, senyumnya berubah saat ia menyadari pemesan tersebut.
Cowok yang sangat familiar baginya. Cowok yang sudah hampir dua Bulan tidak menghubunginya ataupun ia hubungi.
Cowok yang kini meliriknya seolah tak mengenalnya, "Hai beb? Maaf yah nunggu lama."
Tiba-tiba seorang gadis cantik dan manis mencium pipi kanan dan kiri pemuda itu dan duduk disampingnya. "Kamu udah pesen? Asik, udah inget aja minuman kesukaanku!" suaranya terdengar sangat manja dan manis.
"Yaiyalah, masa aku lupa." pemuda itu membalas dengan gurauan sambil mengusap rambut gadis cantik itu.
Hayi membeku, air matanya hampir saja jatuh jika boss nya tak segera memanggil dan membuatnya pergi.
"Gapapa kita putus, a...asal kamu jangan lupain aku..."
"Gak akan Hay. Kisah kita hampir empat tahun masa aku lupain."

***

Nyatanya setiap perpisahan akan berujung terlupakan, seberapapun lama waktu kalian habiskan. Pasti akan terlupakan.


Lee Hi || 1scollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang