blackmail

4.6K 807 59
                                    

"Krystal kemana?"

"Ketemu temennya, Mbak." Jaehyun bohong. Nggak mungkin lah dia bilang Krystal mau ketemu Sehun diem-diem. Ya nggak apa-apa sih, cuma Jaehyun nggak mau aja Mbak Jess nambah pikiran. Jalan aja masih susah gara-gara habis di caesar.

Walaupun katanya melahirkan cara apapun itu sama aja, tapi seenggaknya kalau melahirkan normal tuh ya bisa langsung jalan-jalan liat anaknya gitu.

Kalau gini kan, Jessica nggak bisa kemana mana.

Awalnya Jessica ngotot ingin ngelahirin normal, tapi Donghae lagi-lagi bilang, mau cara apapun asal Jessica dan anak mereka selamat.

Donghae nggak peduli mau keluar uang sebanyak apapun, yang penting semuanya sehat, keluarga kecilnya utuh.

Jadilah, Jessica berhenti mengeluh. Emang ya, the power of Mas Donghae.

"Mbak, mau minum?"

Jessica mengangguk.

Lalu adiknya itu membawakan segelas air hangat, duduk disebelah Mbaknya, menjatuhkan kepalanya disisi kasur yang masih kosong.

"Nggak apa-apa ya, nggak jadi punya keponakan cowok?" Ucap Jessica sambil mengelus-elus rambut Jaehyun, yang sedikit lagi terlelap. "Nanti deh, Mbak bikin lagi."

"Yang penting Mbak Jess sehat. Keponakan cewek juga nggak apa-apa. Kan bisa aku jagain nanti dari cowok-cowok bajingan."

"Hahahaha. Kamu dulu berhenti bajingan, Jeff."

"Aku nggak bajingan, Mbak." Jaehyun protes, bibirnya udah cemberut. Kalau didepan Mbaknya ini emang yah Jaehyun dengan cepat berubah jadi bayi. "Aku setia."

"Percaya. Adik Mbak ini kan bucin."

"Aku nggak bucin."

"Alah," Jessica mulai gemas, jadinya uwel-uwel pipinya Jaehyun. "Liat deh bentar lagi kalo Jiho nelfon minta jemput, kamu pasti ninggalin Mbak."

Terus sekarang Jaehyun bingung sendiri kalau bener kejadian.

Dasar anak muda dibutakan cinta.


Sehun nggak mau ketemu. Alasannya dia belum siap ditolak mentah-mentah.

Tau sih, dia pasti ditolak, tapi bukan sekarang juga. Moodnya Sehun udah ilang semenjak kemarin lagi niat-niatnya nyamperin sampe rumah taunya Krystal nggak ada, sekalinya ketemu ya sama Jongin.

Buyar udah segala macam kata yang udah dirangkai.

Tapi Krystal nggak mau nyerah gitu aja. Gimana? Ya samperin sampe apartmentnya Sehun.

Nekad sih. Tapi Krystal nggak ingin punya rasa bersalah lagi sama Sehun.

"Aku di depan."

Bukan kaget lagi, Sehun hampir aja nggak bisa nafas waktu Krystal tiba-tiba ada didepan pintu. Ya udah lagi nggak mood, tiba-tiba didatengin, beneran Krystal niat banget mau nolak mentah-mentah.

"Ngeliatin aja? Gue nggak disuruh masuk, Hun?"

Sehun masih aja bengong liatin Krystal, "Eh iya, masuk. Tapi... lo nggak takut Jongin ngamuk?"

"Ya lo jangan bilang gue kesini lah."

Dengan begitu, Krystal jalan melewati tuan rumah yang masih aja bengong didepan pintu. Mau seneng gimana, mau marah nggak bisa.

Agak rancu perasaan Sehun sekarang tuh.

Krystal sekarang duduk di sofa yang warnanya hitam itu, masih merhatiin sekitar. Interiornya gelap banget serba monokrom, mencerminkan aura Sehun banget nggak tau kenapa.

Tapi wangi roti.

Pasti nih tiap hari Mamanya Sehun bawain roti buat anaknya, mentang-mentang punya bakery.

"Gimana?" Tanya Krystal.

"Gimana apanya, Soojung?" Tanya Sehun.

"Yang kamu bawa kerumahku, di hari Mbak jess melahirkan."

"Hah?"

"Jangan marah sama Jiho, aku emang seharusnya tau, dan aku harusnya minta maaf udah buat kamu nunggu. Sekarang mana punyaku?"

"Soojung?"

Entah kenapa Krystal nangis. Tiba-tiba nangis, dan sedih. Kalau ingat ketika Sehun selalu ada di titik terendah Krystal waktu itu, yang rela jadi batu loncatannya Krystal untuk mencoba move on walau gagal. Dan ujung-ujungnya Krystal balik lagi ke Jongin.

Dan Sehun masih setia dengan satu janjinya, yaitu cincin dan bunga.

Rasanya Krystal jadi orang paling jahat sedunia.

"Soojung," Sehun meraih tangan Krystal, menciumi punggung tangannya, sambil dielus-elus. "Jangan nangis."

Tapi suara Sehun mengecil juga.

Bahkan Sehun yang terlihat kuat, bisa menangis juga dihadapan Krystal.

"Maafin aku, Sehun. Maaf." Krystal masih sesenggukan, dan Sehun nggak tahan dengernya. Pada akhirnya, Sehun memberanikan diri untuk menarik Krystal ke pelukannya, menepuk-nepuk pundaknya.

"Kamu nggak pernah sekalipun bikin salah. Berhenti nangis, berhenti minta maaf."

Mau ditahan sebagaimanapun, Sehun, ataupun Krystal, bukan manusia suci. Tatapan sendu dari Sehun bener-bener meluluhkan Krystal malam itu.

Pada akhirnya bibir mereka bertautan, masih saling menangisi takdir menyedihkan mereka berdua.

Sambil berpikir, kenapa harus bertemu orang yang tepat di waktu yang salah?

"Sehun," Krystal mencoba menarik nafas, "kamu tau..."

"Iya, tau, ini terakhir, perpisahan, sebelum kamu jadi istri orang." Sehun mengelus pipi Krystal perlahan, "Maaf aku bajingan."



"Kak Krystal nggak balik semalem."

"Hah? Kemana emangnya?" Tanya Jiho, masih nyoba nahan tangannya Jaehyun yang dari tadi nggak bisa diem. "Ihhh diem tangannya aku nggak fokus nulisnya."

Ya ngapain lagi.

"Terakhir bilang ketemu Bang Sehun. Tapi ah masa ya nginep sama Bang Sehun?"

Jiho menggelengkan kepala, "Bisa jadi. Aku jadi Kak Krystal juga disodorin Kak Sehun mah, mau mau aja, yang."

"Yang?????"

"Ap—"

Jaehyun memotong kata-kata Jiho dengan cara menciumi bibirnya, dan selalu berhasil. Jiho dan Jaehyun sama-sama nggak pernah bosen dengan bibir masing-masing.

Dan sekarang, Jiho udah nggak ngelarang lagi tangan Jaehyun untuk main diseluruh badannya.

"Yang," Jiho menarik kepala Jaehyun, yang daritadi masih sibuk menciumi dadanya. "aku mau nanya, tapi jawab jujur."

"Aduh, lagi ngos-ngosan gini mau nanya apa sih yang, nggak fokus aku."

"Sayang?"

Akhirnya Jaehyun ngalah, "Iyaaa?"

"Ada yang tiba-tiba kirim e-mail ke aku, katanya dia punya video kamu sama cewek."

"Hah? Video apa?"

"Kamu, tidur sama cewek, yang aku juga nggak tau itu siapa karena videonya nggak dikirim. Aku cuma mau nanya, kamu pernah ngerasa tidur sama cewek lain selama pacaran sama aku?"

Kalau lagi sadar sih enggak, kalau habis minum, ya Jaehyun harus banyak mikir dulu.

Dan akhirnya memutuskan buat menggelengkan kepala, "Ya enggak lah. Ngapain juga lagian sampe direkam segala?"

"Oh," jawab Jiho, "ya udah aku cuma mastiin. Semoga aja itu cuma e-mail dari orang iseng yang nggak suka sama kita."

Semoga.






Hahhhh aku ngerasa jahat banget bikin sehun nangis.

Home - Jaehyun, Krystal, JessicaWhere stories live. Discover now