TOO LATE [JAEYONG]

LIMA BELAS | •

Libur panjang telah berakhir, rutinitas yang padat telah menghantui. Pukul empat menuju petang, dan Taeyong masih asik dengan setumpuk kertas dan beberapa pena yang berserakan.

Sesekali tangannya memijat tengkuknya, guna mengurangi rasa berat pada kepalanya. Tugas akhir memang sangat mempengaruhi pola tidur dan makannya, dan juga sangat menyita waktunya. Sangat menyebalkan namun dia memang harus melewati fase ini.

4 tahun berlalu sejak kelulusannya di SHS,  kini ia berada disini. Hidup mandiri, jauh dari orangtua. Hanya mengandalkan Younghoon sebagai tempatnya berkeluh kesah dan kakak sahabatnya itu—kekasihnya.

Jemari lentiknya kini beralih mengotak-atik ponsel dengan lambang apel gigit dibelakangnya, berusaha men-dial sahabatnya yang dalam beberapa jam belakangan sedikitpun tampak tidak berniat menghubunginya.

"....halo.."

"Apa kau melupakan sahabatmu? Tidakkah kau bisa mengingat aku sedikitpun? Bagaimana bisa kau tidak menghubungi ponselku seharian ini!"

"Berhentilah berbasa-basi, katakan apa maumu?"

Taeyong tersenyum sumringah, "hehe...kau memang paling mengerti aku. Kenapa hyungmu tidak mengangkat telfonku? Apa dia melupakan kekasihnya ini?"

"lihat gayamu berbicara sekarang—lagipula dia sibuk.."

"AKU TAHU KAU ADA DISANA HANGYUL HYUNG, TELFON PONSELKU ATAU AKU TIDAK AKAN MEMASAK MAKAN MALAM!"

Tutttt....

Younghoon mengacak surai keabuan yang telah mendiami kepalanya dua tahun belakangan, lalu menutup matanya untuk menutupi tangisannya sore hari itu.

Hangyul mengalihkan pandangannya ke sembarang arah, "maaf younghoon, tapi apapun alasannya—aku menginginkan Taeyong jauh lebih baik dari siapapun."

Younghoon terkekeh sinis, "kau memuakkan, bahkan lebih dari hyung asliku sendiri."

— t b c —

Test! Cek respond untuk kelanjutannya wkwkw sudah aku percepat ini wkwk jadi jangan sider lagi, dan semoga kalian suka alurnya.

-ell