EMPAT | •

6.5K 1K 61
                                        


  Jaehyun hyung yang luar biasa tampan, padahal dulu hyung akan selalu tersenyum ketika aku memanggil namamu begitu. Jaehyun yang tidak pernah marah dan selalu tertawa saat aku goda.

  Jaehyun hyung yang tampan, kuat dan aku ingin miliki. Untuk diriku sendiri tanpa berbagi, yang paling aku impikan tanpa pernah berpikir itu takkan pernah jadi kenyataan.

  Rasanya, lebih menyenangkan disaat aku masih menjadi si tolol yang malas belajar, yang selalu di tampar ayah karna menjadi laki-laki lemah yang tidak jantan, agar hyung berlari menggendong aku di balik punggung dan berusaha membuat aku tertawa.

  Oh, aku sadar saat hyung menyadari noonaku berubah menjadi sosok cantik yang menawan. Rupawan yang tidak bisa dihilangkan setelah mengucap namanya, hyung perlahan lupa Taeyong siapa ya?

  Tidak, hyung benar-benar melupakan Taeyong ketika hyung yang sempurna yang tidak ingin ada cacatnya aku jatuhkan wajahnya dengan pernyataan cinta bodoh di depan teman-temannya karna cemburu buta.

  Taeyong rasa, Taeyong tidak salah. Taeyong ini, kan jatuh cinta.

  Taeyong rasa, tidak ada salahnya menyatakan cinta.

Hyung maaf, Taeyong si gay ini suka hyung.

Salah

Hyung maaf, Taeyong si gay ini cinta Hyung.

**
"Taeyong pulang ibu," menghapus rasa sedihnya, membuat wajah sebaik mungkin untuk di perlihatkan kepada ibunya.

"Apa yg terjadi hari ini?" Ibunya tidak menoleh ke arah Taeyong, tapi dia paham ada hal yang buruk.

"Tidak ada, Hyung sangat baik. Dia bahkan mentraktir aku makan dan menyuapiku di hadapan teman-temannya," berusaha menampilkan cengiran khasnya dengan gigi kelinci miliknya yang super menawan.

"Kau berbohong lagi Taeyong," ibunya tersenyum sendu, anaknya ini gigih bukan main. Padahal seharusnya Taeyong melewatkan masa mudanya dengan cinta yang lucu, bukan yang serius dengan penuh perjuangan.

"TIDAK! Untuk apa aku berbohong, Jaehyun hyung itu kandidat calon menantu ibu yang paling baik tahu," dia menjawab dengan cepat.

"Iyakan ibu?" Namun melanjutkan perkataannya dengan mencicit di akhir. Dia bertanya untuk meyakinkan diri sendiri.

  Ibunya maju dan mengecup kepala putera nya, lalu terkekeh dan mengangguk. Namun, dalam hatinya dia bertekad untuk menjodohkan siapa saja dengan Taeyong, asal Taeyong tidak bersama Jaehyun yang selalu menyakitinya.

"Lalu, Jaehyun yang mengantarmu pulang?" Ibunya menatap Taeyong tepat di mata.

"T-tidak, temannya , itu Jackson hyung hehe," dia meringis kecil membalas pertanyaan ibunya.

  Ibunya menghela nafas lalu tertawa, Taeyong menatap aneh ibunya yang terlihat cantik namun sedikit mengerikan. Dia tidak paham apa arti tertawaan ibunya.

"Berjuanglah kalau begitu sayang, tapi kalau kau sudah tidak tahan pergi saja. Kalau dia cinta dia akan memperjuangkan dan menjadikan anak ibu yang tampan ini sebagai prioritasnya," dia mencubit Taeyong tepat di pucuk hidungnya.

"Dan lagi, cinta itu memberi dan diberi, dan tidak ada cinta yang berjuang sendiri,ok?"

Taeyong mematung setelahnya.

Tbc
Part teraneh maaf.

 






TOO LATE [JAEYONG]Where stories live. Discover now