"Aku hanya mengatakan kalau wajahmu saat datang tadi kurang lebih terlihat seperti itu," Westcliff bicara sambil menggerakan tangannya untuk memperagakan raut wajah Nigel. "Jadi wajar saja kalau aku kira kau mendapat kabar baik mengenai wanita misterius itu."

"Yang benar saja?" Nigel memutar mata dengan kesal. "Aku rasa sekarang kau sudah kehilangan kemampuan untuk-menilai-ekspresi-wajah-seseorang-secara-akurat. Tadi aku baru bertemu dengan pelayan pribadi adikku dan wanita kecil itu membuatku jengkel."

"Tapi kenapa ekspresi wajahmu terlihat seperti orang jatuh—bodoh?" Westcliff berhasil melarat perkataannya sebelum tengkorak kepalanya dilempar gelas. Padahal sebelumnya ia mau mengatakan 'Jatuh Cinta'. Tapi sudah pasti Nigel akan mencekiknya. Temannya itu cukup eksentrik dan tidak peduli denga posisi gelar dirinya yang lebih tinggi.

"Berhentilah bersikap menyebalkan, Marcus!" Akhirnya Nigel memanggil Westcliff dengan nama kecilnya.

"Aku rasa sekarang kau sudah baikan," Marcus menyesap minuman miliknya, lalu ia segera berhenti dan menatap Nigel dengan tatapan terkejut; seolah sesuatu baru saja membuatnya tersadar. "Tunggu, tunggu, apa pelayan pribadi adikmu adalah orang yang sama dengan gadis yang menumpahkan minuman di jas kesayanganmu tiga tahun lalu?"

"Iya itu dia. Marry masih bekerja untuk keluargaku."

"Marry?" Westcliff menatap Nigel dengan tatapan terkejut yang tidak bisa disembunyikan.

"Hm itu. Miss Cheaver maksudku." Nigel merasakan wajahnya tiba-tiba memanas.

Apa jangan- jangan ia merona? Hah. Yang benar saja!

"Kenapa wajahmu memerah?" Marcus mengajukan pertanyaan tersebut dengan tidak berperasaan.

"Sialan. Untuk apa aku merona?"

"Aku tidak bilang merona. Aku hanya bertanya kenapa wajahmu memerah," Marcus membalas gerutuan Nigel dengan jengkel. "Lagi pula kenapa kau harus marah, aku kan hanya bertanya."

"Karena sejak tadi kau terus membahas wanita dalam perbincangan kita!"

"Itu kan normal. Setidaknya membicarakan wanita masih enak untuk dibayangkan... oh astaga. Kau masih menyukai perempuan bukan?"

"Mau kuhajar ya?" Nigel mengangkat tinjunya yang sudah terkepal.

"Oh syukurlah. Terima kasih Tuhan."

"Berhentilah menggodaku, Westcliff. Aku yakin para wanita akan sangat terkejut dan menjadi histeris jika mereka tahu kau memiliki sisi usil seperti ini." Nigel memperingatkan.

"Tapi untungnya aku sudah berhasil membangun citra Duke yang menawan dan berwibawa serta sering kali tidak banyak bicara." Marcus menyeringai puas sambil menyesap minumannya.

"Dasar penipu licik." Nigel menggeleng sambil—mau tidak mau—ikut tersenyum. Lalu mereka mendekatkan gelas untuk bersulang.

"Untuk masa depan dan kebahagiaanmu!" Ucap Marcus.

"Untuk semua wanita serta para Ibu yang sudah mengantre untuk mendapatkanmu." Balas Nigel.

"Dan jangan lupakan para janda yang menanti untuk ditiduri." Westcliff mengucapkan hal tersebut sambil tertawa senang.

"Untuk masa muda kita." Nigel mengakhiri. Dan ia tidak tahu jika ternyata Duke Of Westcliff—sahabatnya—itu juga bersulang untuk sesuatu yang hanya diucapkan dalam hatinya saja.

🌺🌺🌺

Nigel memerhatikan kereta kuda milik keluarganya yang baru saja berhenti di pekarangan rumah Duke Of Westcliff. Ia berdiri di bawah bayang-bayang pepohonan dan menyembunyikan diri dengan baik. Adiknya terlihat cantik dan tentu saja Nigel tidak bisa menghampiri Amelia serta Lady Valentine atau Bibi Grace. Adik kandung ibunya itu sedang mengemban misi untuk menjadi pendamping pribadi Amelia. Karena ibu mereka sedang berlibur ke daratan eropa beserta para bibi yang lain, sementara itu Nigel membutuh Miss Cheaver untuk menjadi mata dan telinganya.

Musim pemburuan jodoh kali ini penuh kejutan. Dan Nigel harus memastikan dengan mata kepalanya sendiri setiap pelamar yang ingin menjadikan Amelia istri mereka. Terlebih saat ini ada hal penting yang membuat Nigel tidak bisa meninggalkan London sejak beberapa minggu terakhir. Ada sesuatu yang penting mengenai kelanjutan masa depan adiknya yang harus ia awasi.

Terlebih Nigel tidak ingin melihat Amelia berakhir dengan memilih calon suami yang salah. Adiknya itu berhak untuk mendapat yang terbaik dari yang paling baik. Dan sekarang hal tersebut adalah tugasnya. Sejak ayahnya meninggal ia harus menanggung semua tetek bengek mengenai pengaturan keuangan serta hal-hal rumah tangga lain yang memerlukan perhatian serta persetujuannya. Ia harus mengatur semua itu agar keuangan mereka tetap stabil dan lancar serta memastikan jika adik serta Ibunya tidak akan kekurangan apapun.

Sementara itu Amelia juga memiliki mas kawin yang sangat besar. Adiknya itu memiliki tanah serta beberapa puluh ribu pound yang bisa dijadikan maskawin untuk suaminya kelak. Karena alasan itulah Nigel menjadi semakin khawatir. Ia takut jika para lelaki tidak tahu diri itu mendekati adiknya hanya demi maskawin yang besar.

Ia memasukin kediaman Duke Of Westcliff melalui pintu samping dan langsung berjalan menuju lantai atas. Berdiri di balik remang-remang pilar rumah untuk memerhatikan apa saja yang terjadi di ruang dansa. Nigel melihat sekawanan lelaki idiot menyerbu ke arah adiknya. Tidak ada yang menarik baginya secara spesifik. Hanya saja Nigel tidak bisa melepaskan pandangannya dari Earl Of Dunburry dan orang Skotlandia yang saat ini—sepertinya—tengah meminta kartu dansa Amelia. Tapi laki-laki itu setidaknya tetap bersikap sopan karena Nigel tahu kartu dansa adiknya sudah penuh tepat sebelum laki-laki dari tanah Highland itu datang.

Saat dirinya tengah sibuk menyapu ke sekitar ruangan, tiba-tiba saja mata Nigel teralihkan oleh sosok wanita yang berada di tepi ruangan. Wanita itu terus melirik ke sana kemari; seolah tengah mencari sesuatu dan saat wanita itu terlihat putus asa, saat itulah Nigel jika ada masalah yang terjadi dan wanita itu tidak bisa menanganinya sendiri.

"Jangan kemana-mana," Nigel berkata sambil mulai menapaki undakan anak tangga, ia berharap jika wanita itu akan tetap berada di tempatnya sekarang.

💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝

Haloooo. Long time no see. Ya ampun akhirnya aku bisa update juga. Karena besok last day aku workplacement dan semoga pada suka ya sama Bab Ini. Hayo siapa aja yang udah baca Mr Stranger And Me sampai ending dan tuntas? Pasti tahu dong sama babang ganteng dan tentunya bergelar tinggi yang muncul di bab ini. Happy reading ya, jangan lupa vote sama komennya dan buat yang belum follow akun aku dan belum masukin cerita ini ke reading list. Boleh klik follow dan masukin ceritanya ke reading list supaya langsung dapat notif kalau aku ada up bab atau up cerita baru.

I love u all 😘 dukungan dari kalian adalab penyemangat banget buat aku tetep nyicil ngetik meskipun tugas kuliah masih banyaak banget.

Dancing With A Stranger (Stranger's Series #4)Där berättelser lever. Upptäck nu