BAB 21

4.3K 388 32
                                    

"Asal kau tahu saja, Kakaku tersayang," Amelia ikut menimpali dengan penuh semangat setelah melihat kakaknya tersedak teh hingga wajahnya memerah. "Jika kau ingin tahu, kaum wanita banyak yang membenci sikap para Lord yang satu itu; baik yang sudah ataupun belum menikah. Masyarakat umum mengetahui dengan jelas bahwa diluar sana mereka memiliki wanita simpanan. Sementara istrinya di rumah lebih sering diabaikan, dan yang lebih parah adalah; ada cukup banyak bujangan yang belum menikah tapi sudah memiliki anak haram. Kaum lelaki hanya menghancurkan norma, tapi entah kenapa tidak pernah ada undang-undang atau siapapun di parlemen yang berusaha untuk menghentikannya."

"Itu karena seluruh House Of Lord diisi oleh kaum bangsawan pria, My Lord." Marry menimpali dengan tenang, sementara Nigel merasa ingin mengambil batu bata untuk membenturkan diri.

"Kau benar, Marry." Amelia menyetujui dengan garang. Lalu ia kembali berkata dengan penuh semangat, tanpa memedulikan reaksi Nigel Bevelstoke yang sudah nyaris kehilangan nyawa dari tubuhnya. Sang Earl terlalu terkejut atas hal-hal yang ia dengar dari dua wanita yang ada di hadapannya tersebut.

"Nigel?"

"Ya, Amy?" Nigel menjawab dengan wajah pias.

"Aku rasa sepertinya aku harus membentuk perkumpulan para wanita yang memiliki pemikiran sama denganku. Organinasi ini bisa untuk melawan para kaum bangsawan pria di House Of Lord."

"Oh Tuhan, Amy. Cukup!" Nigel memijat kepalanya yang tiba-tiba saja terasa semakin sakit. Sementara matanya menatap Amelia dan Miss Cheaver dengan ngeri. Meskipun masih linglung, tapi Nigel tetap berusaha untuk membuat kedua wanita itu sadar. "Sebaiknya kalian berdua ke atas dan mengambil rehat sejenak, dan tolong jangan pernah mengatakan hal tersebut di hadapan orang lain. Aku sangat senang bisa mendengar pemikiran kalian berdua, Ladies." Ia menambahkan pujian agar kedua wanita bengal di hadapannya segera pergi.

Kenapa kedua wanita itu memiliki pemikiran yang membuatnya nyaris terkena serangan jantung? Nigel menggerutu dalam hati.

"Sepertinya kau terlihat lelah. Baiklah aku akan ke atas untuk beristirahat dan membawa Miss Cheaver bersamaku." Amelia akhirnya menyetujui dengan enggan.

"Ya, silahkan." Nigel merasakan wajahnya akan retak saat ia memaksakan diri untuk tersenyum.

"Oh iya, Nigel?" Kata Amelia sebelum sampai di pintu, sementara Marry mengekor di belakangnya dengan senyum puas.

Senyum penuh arti Marry membuat Nigel ingin menahan gadis itu di sana untuk dirinya sendiri.

Tapi tentu saja Amelia tidak akan mengijinkannya.

"Ya?" Ia menjawab pertanyaan Amelia sebelumnya.

"Sejak kapan kau memanggil Miss Cheaver dengan nama depannya?"

Pertanyaan Amelia tersebut membuat Nigel kembali terbatuk keras.

"Mungkin karena saya sudah lama bekerja dengan keluarga ini, My Lady." Kata Marry.

"Benar," Nigel berkata disela suara batuknya yang terdengar dibuat-buat. Ia sudah akan memberikan jawaban lain saat Marry berhasil membawa Amelia keluar dari ruangan tersebut.

"Astaga. Kedua wanita mungil seperti itu bisa sangat berbahaya jika terlalu sering bersama," Nigel memijat kepalanya dengan lebih keras. Lalu ia mengerang dan menjambak rambut dengan frustasi saat membayangkan perkataan adiknya barusan.

Bagaimana jika Amelia benar-benar mengumpulkan masa perempuan dan membetuk organisasi?

Hanya dengan memikirkan adiknya bersikap seperti itu, hal tersebut sudah cukup untuk membuat Nigel kehilangan sebagian besar kewarasan yang dimilikinya.

Dancing With A Stranger (Stranger's Series #4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang