BAB 29

5.1K 369 55
                                    

Selamat pagi! Yuk sarapan bareng babang Nigel sama Lady Amelia. And jangan lupa vote sama komennya juga ya, jangan lupa tolong bantu share ceritanya juga. Siapa tahu pembaca babang Nigel jadi bertambah. And the last one is, jangan lupa subscribe channel Youtube aku juga ya!

Di sana ada cuplikan scene-scene babang Nigel sama Marry and ada scene yang belum aku up di sini lho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sana ada cuplikan scene-scene babang Nigel sama Marry and ada scene yang belum aku up di sini lho. I love u all, thank you so much karena selalu nyempetin diri buat vote sama komen 🥰

❄️❄️❄️❄️❄️

"Kalian boleh berjalan di depan bersama beberapa pelayan," Nigel mengijinkan Amelia dan para pelamar untuk berjalan beriringan terlebih dulu. "Aku dan Miss Cheaver akan mengikuti dari belakang."

Untuk pertama kalinya para pelamar tersenyum kepada Nigel dengan tulus. Begitu juga dengan Lady Amelia. Adik sang Earl itu menatap kakaknya dengan sayang sambil melemparkan kata terima kasih yang tidak terucap. Tapi tatapan Sang Lady sudah cukup untuk menjelaskan semuanya.

Di saat semua orang bergerak dengan perasaan senang, Marry malah meringis saat ia menoleh dan mendapati Nigel yang tengah tersenyum polos—namun penuh intrik—kepadanya.

"Haruskah saya meninggalkan Lady Amelia seperti ini?" Marry tidak bisa memercayai Sang Earl.

"Kau tidak meninggalkannya," Nigel menenangkan. "Kita hanya membiarkan Amelia dan para pelamar berjalan sepuluh meter lebih dulu, lagipula kita masih bisa melihatnya."

Marry bergerak di samping Sang Earl dengan enggan. Sementara Gregori—pelayan pribadi Nigel—berjalan beberapa langkah di depan mereka. Dan beberapa pelayan lain berjalan di belakang iring-iringan Amelia serta para pengagumnya.

"Apakah tidurmu nyenyak?" Nigel bertanya untuk mengisi kekosongan. Ia sengaja membiarkan Amelia melakukan pendekatan lebih jauh dengan para pelamarnya. Lagi pula ini adalah siang hari, para pelayan lain juga ada untuk mengawasi mereka. Namun hal terpenting dari itu semua adalah ia harus menahan Miss Cheaver untuk berjalan di sisinya.

Cuaca rasanya berubah menjadi jauh lebih indah jika dinikmati bersama orang yang kita cintai.

Apa? Cinta?

Nigel berhenti melangkah saat pemikiran tersebut keluar begitu saja dari benaknya.

Apakah ia sudah jatuh cinta kepada Marry?

Nigel melirik Miss Cheaver yang masih terus melangkah. Sementara hati serta pikiran Nigel mulai diliputi oleh perasaan baru. Perasaan asing yang membuatnya merasa merindu, takut kehilangan, serta merasa tidak bisa hidup jika harus berjauhan dengan wanita mungil yang notabene adalah pelayan pribadi adik kandungnya sendiri.

Apa yang sudah kau lakukan padaku, Marry?

Nigel membatin dan menatap sosok Marry dengan pandangan mencinta. Ya. Ia telah jatuh cinta kepada Miss Cheaver tanpa benar-benar menyadarinya.

Dancing With A Stranger (Stranger's Series #4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang