02

174 76 29
                                    

"Ini apa rame-rame?! Ayo duduk dikursi kalian masing-masing!" Suara tegas itu membuat semua siswa-siswi yang tadinya mengrebuti mejaku seketika bubar.

Aku harus berterima kasih pada suara itu nanti.

Setelah terdengar suara tegas yang membubarkan para siswa yang mengerubuti meja ku tadi, kita semua di minta maju satu persatu untuk memperkenalkan diri.

Kalau kalian penasaran siapa pemilik suara tegas tadi, namanya adalah Kak Vino. Dia akan menjadi pembimbing gugus B3 selama MPLS berlangsung. Tidak hanya Kak Vino, ada Kak Mayra dan Kak Rury.

Setelah perkenalan berlangsung kita di berikan buku satu persatu dan di beri tugas untuk mengumpulkan tanda tangan anak-anak OSIS, semua panitia MPLS dan teman satu gugus masing-masing. Pada akhir MPLS nanti buku itu sudah harus terisi oleh tanda tangan dan lengkap dengan nama penanda tangan, jika tidak maka akan diberi hukuman.

Aku menghela nafasku, aku tidak yakin bisa menyelesaikan tugasku ini. Lalu ku rasakan tepukan pada bahuku.

"Kita selesaikan tugas ini bersama - sama ya?" Ujar Olive-- teman satu Bangku ku tadi sembari tersenyum. Aku mengangguk menjawab Olive,

"Iya, makasih Olive."

"Kembali kasih."

[ A M E L I A ]

Aku sedang berada di kantin bersama dengan Olive, Widiya dan Rosa. Widiya adalah teman SMP Olive, mereka tidak duduk satu bangku karena Widiya duduk bersama Rosa, sedangkan Olive bersamaku.

"Kalian mau makan apa? Biar gue yang pesen makan sama Rosa, entar kalian berdua beli minumnya." Ujar Widiya.

"Gue siomay." Ujar Olive.

"Aku juga siomay." Ujarku juga, Widiya mengangguk.

"Gue jus jeruk ya 1, dan lo Ros?"

"Jus jambu 1." Aku dan Olive mengangguk lalu berjalan ke stan yang menjual jus.

Setelah selesai membeli jus Aku dan Olive segera mencari meja untuk kita berempat duduk. Tapi nihil, keliatannya semua meja sudah terisi penuh. Aku dan Olive mendesah.

"Keliatannya kita nggak dapat tempat duduk." Ujar Olive, Amel mengangguk.

"Amellll." Teriak sebuah suara entah dari mana, ku cari-cari suara itu hingga terlihat Bang Re tengah melambaikan tangannya ke arahku sembari tersenyum.

Dia duduk bersama seorang cewek, lalu cewek itu ikut menoleh ke arahku dan aku mengenalnya. Dia adalah Kak Mayra pembimbing gugusku selama MPLS berlangsung nanti. Mereka duduk di meja bagian belakang kantin, Aku dan Olive berjalan menuju Bang Re dan Kak Mayra.

"Nggak dapat tempat duduk?" Tanyanya, Aku menggelengkan kepalaku sembari memasang muka lesu. "Yodah duduk sini aja, boleh kan May?" Tanya Bang Re kepada Kak May.

Kak Mayra mengangguk sembari tersenyum. "Boleh banget, duduk sini aja Amel, Olive."

"Makasih Kak." Jawabku lalu Aku mengambil duduk di sebelah Bang Re dan menyuruh Olive mengirim Line kepada Widiya untuk memberitahu bahwa Kita duduk di pojok belakang bersama Bang Re dan Kak Mayra.

Tak begitu lama setelah Olive mengirim Line kepada Widiya, Widiya dan Rosa datang membawa makanan kita. Lalu kita menikmati makanan masing-masing sembari sesekali mengobrol atau bercanda sedikit.

"Makan yang banyak." Ujar Bang Re sembari menepuk pelan puncak kepalaku.

"Kalian keliatan dekat ya?" Tanya Kak May sembari melihatku, Ku lirik Bang Re yang sedang makan dengan nikmat seperti tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan dari Kak May.

"Hehe, iya kak." Jawabku. "Bang Re kan kakaknya Amel, kak." Lanjutku sembari tersenyum.

"Uhuk," Reflek aku memberikan minum kepada Kak May yang tiba-tiba terbatuk.

"Makasih." Ujarnya, aku mengangguk sembari tersenyum.

"Kalau makan hati-hati." Bang Re terkekeh sementara Kak May menatap tajam ke Bang Re.

"Sorry."

"Jadi kalian itu saudara? Saudara kandung?" Tanya Kak Mey sekali lagi.

"Iya, Amel adek gue." Jawab Bang Re menatapku sembari tersenyum lalu mengacak-ngacak rambutku. "Masa lo nggak bisa nebak sih?" Dengan polos Kak Mey menggeleng, membuat Bang Re mencubit pipi Kak May, gemas.

"Aw, sakit ogeb." Aku tersenyum melihat mereka.

[ A M E L I A ]

AUTHOR POV

Setelah selesai makan di kantin Amel dan yang lainnya kembali ke kelas. Bel masuk memang belom berbunyi, tapi mereka sengaja kembali 10 menit sebelum bel berbunyi.

Amel duduk bersama Olive di bangkunya, sementara Widiya dan Rosa memilih duduk di depan mereka untuk mengobrol sebentar sebelum bel masuk benar-benar berbunyi.

"Mel jadi lo itu adiknya KETOS kita?" Tanya Rosa heboh.

"Yah gitu, hehe."

"Enak banget ya jadi lo Mel." Ujar Widiya, Amel mengkerutkan dahinya tanda tidak mengerti.

"Kenapa?"

"Udah cantik, adiknya KETOS yang super tampan dan keren, terus ditambah punya sahabat cowok yang nggak kalah cakepnya sama abang lo dan bener-bener care sama lo, ah bikin iri aja."

"Bener, gua juga pengen jadi lo duh." Timpal Rosa, dan di angguki oleh Olive.

"Kalian kan juga sahabat - sahabatku, yang artinya juga bakal jadi sahabatnya Ary." Jawab Amel sembari tersenyum.

"Ah Amel, jadi kita sahabat?" Tanya Olive, Amel mengangguk.

"Iya, harus. Kita harus jadi sahabat." Jawab Amel mantap. Olive langsung memeluk Amel diikuti dengan Widiya dan Rosa.

Kring...

Suara bel berbunyi membuat acara pelukan mereka selesai, Widiya dan Rosa kembali duduk ditempat duduk mereka karena semua siswa mulai memasuki kelas.

Tak begitu lama Mayra dan Rury datang bersama seorang guru prempuan yang masih keliatan mudah dan cantik.

"Halo semuanya."

"Hai,"

"Masih semangat?"

"Masih." Dengan serentak semuanya menjawab.

"Bagus. Perkenalkan nama ibu, Bu Novita, kalian bisa panggil Bu Novi."

"Hai Bu Novi," Sapa siswa siswi.

"Bu Novi, Bu Novi." Panggil salah satu siswa yang duduk di pojok belakang.

"Iya, ada apa?"

"Ibu hari ini udah makan gula berapa kilo sih bu? Senyumnya manis amat." Ujar siswa tersebut, dan seketika kelas menjadi ramai, ada yang tertawa dan mengejek.

"Apa deh, receh banget sih."

"Jijik gue dengernya."

"Suka - suka gue dong."

"Keren Mon, gas terus."

"Sudah - sudah, tenang." Ujar Bu Novi menenangkan.

"Disini Bu Novi akan membimbing kalian sebentar, mungkin kalian bosen kalau materi terus-terusan kan?" Ujarnya, dan di angguki semua siswa - siswi. "Jadi disini Bu Novi, akan bercerita saja sedikit tentang pengalaman Bu Novi sewaktu seumuran kalian." Lanjut Bu Novi.

Semua siswa langsung mengambil posisi senyaman mungkin untuk menyimak cerita Bu Novi, dan mengalir lah cerita Bu Novi layaknya sungai yang mengalir.

***
Hai Hai, ketemu lagi dengan aku.
Gimana guys, sehat? Udah baca ceritanya nggak? Gimana, ada yang kurang?

Makasih ya udah baca, jangan lupa tinggalkan Vote dan Coment.
Happy Reading Guys ^^

180619 ❤
- V

AMELIAWhere stories live. Discover now