2. Dia Alea?

2.5K 221 13
                                    


Saga Pradipta Keano POV

Nama gue Saga Pradipta Keano. Gue anak dari Albar Keano dan Kelly Maudy. Keluarga gue keluarga berada. Orang tua gue dihormati. Perusahan bokap gue dimana-mana. Jadi jangan heran kalau kalian ketemu mereka dimana-mana. Wkwk.

Gue lagi marung di belakang sekolah baru gue. Iya sekolah baru. Orang gue di drop out dari sekolah lama gue gara-gara gebukin orang sampai masuk rumah sakit.

Tadi gue ketemu sama cewek gendut. Buset tu orang sombong banget,diajak kenalan cogan kaga mau. Cuek banget deh.

Tapi kenapa pas natap dia,jantung gue jedar jeder ae kayak kesamber geledek. Apa gue jatuh cinta pada pandangan pertama ya? Eak.

Bel masuk sekolah emang udah dari tadi. Tapi gue keseruan nangkring di sini sambil ngopi dan merokok. Yang punya warung namanya Mbak Siti.

"Mbak udah.Berapa?" tanya gue ke Mbak Siti.

"Rokok sama kopi ya den?Tujuh belas ribu den." ucap Mbak Siti ke gue.

Gue ngambil uang di saku celana gue. Gue kasih dua lembar warna ungu ke Mbak Siti. Mbak Siti ngambil uangnya sambil cengar-cengir. Buset ini emak-emak!

"Gak usah kembalian ya den." cengirnya.

"Hm,okelah Mbak. Tapi kalau saya ke sini lagi harus digratisi." balas gue sambil terkekeh sampai ketampanan gue naik 100%.

"Sama aja itu mah,den."

POV End

•••


Istirahat tiba. Istirahat pertama akan Alea habisnya waktunya di perpustakaan. Sekedar membaca buku,atau hanya melamun. Atau mungkin tidur.

"Na,ikutan gak?Gue mau ke perpustakaan."

Riana menoleh polos."Kaga ah. Main gue ke kantin bukan ke perpustakaan."

"Itu namanya bukan main. Tapi ngantin." cibir Alea sebal. Riana tertawa.

"Ya maaf. Sendiri gak apa-apa kan?"

Alea menghela napasnya."Oke.Gue sendiri."

Raga segera berdiri dari duduknya mengejar Alea yang sudah keluar kelas terlebih dahulu. Raga mengikuti Alea tanpa cewek itu tahu.

"Raga?"

Sial! Raga ketahuan. Raga cengar-cengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali menatap Alea yang memasang wajah cuek.

"Mau kemana Al? Ke perpustakaan ya?" sok-sokan nebak,padahal Raga sudah tahu karena tadi sempat menguping pembicaraan Riana dan Alea.

"Iya.Raga mau ke mana?" tanya Alea dengan lembut.

Mampus senyumnya bikin gue meleleh! Batin Raga menjerit di dalam hati.

"Ma—mau ke hatimu boleh?" Raga gugup setengah mati.

"Apaan sih Raga." Alea tertawa. Ia menganggap apa yang diucapkan Raga adalah lelucon. Tidak mungkin ada cowok yang menyukai gadis gendut sepertinya.

"Eh?Hehe..kok apaan sih?" Raga bodoh. Masa cowok salting di depan cewek. Gak ada harga diri banget. Pikir Raga.

"Maaf Raga,gue mau perpustakaan.Kalau mau ikut ayo,kalau gak mau ya udah." ucap Alea lalu melenggang pergi meninggalkan Raga yang sibuk merapikan dasinya yang miring.

"Tuh kan ditinggal!BEB!BEBEK!EH,BEB!" teriak Raga sambil berlari mengejar Alea.

Alea mencari tempat yang sepi. Gadis itu menemukan tempat yang cocok,yaitu di tempat baca paling pojok. Ia menarik kursi lalu duduk perlahan.

Fat Is Beautiful (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat