13. Alea insecure

106 14 7
                                    

"Alea, stop insecure!"

Pagi-pagi buta, Riana aka sahabat Alea udah dibikin ngamuk. Gimana enggak? Alea pagi-pagi udah ngelantur. Ngomongnya ga jelas. Bilang kalau badan dia genbrot, muka gak begitu cantik. Riana jadi gregetan.

"Alea dengerin gue. Lo itu udah cantik! Cantik gak harus kurus, Alea. Lo tau Saga? Saga suka sama lo bukan karena kurus kan? Standar kecantikan orang itu beda-beda." Riana mencoba menjelaskan agar hati Alea sedikit lebih tenang.

Nihil. Alea tetap manyun.

"Nyatanya standar kecantikan bagi orang lain itu orang kurus, Ri."

"Ga semuanya." balas Riana jengah.

"Wajar gak sih gue insecure? Gue pengen punya badan kayak lo. Badan lo ideal, Ri. Lo cantik. Banyak yang muji—"

"Jadi lo pengen kurus karena mau dipuji? Astaga, Alea." Riana menghela napasnya."Lo pikir gue suka dipuji? Enggak Al."

"Gue juga ga mau dibully. Gue gamau dikatain gajah, gentong, gempa bumi. Gue punya hati Ri. Siapa yang ga sedih digituin?" Alea menundukkan kepalanya."Gue pengen kurus."

"Bentar bentar. Dibully? Maksud lo, lo dibully? Sama siapa? Kok lo gak bilang ke gue, Al?!" Riana berdiri, dia melipat lengan seragamnya dan berlagak seperti pemain film aksi yang keren.

"Lupain apa Ri. Ga ada yang bully gue kok." Bohong Alea.

Riana menatap Alea. Dari sorot mata Alea, jelas sekali dia sedang berbohong. Riana pun tau akan itu. Riana memilih diam.

"Selamat pagi anak-anaknya bapak Raga."

Raga dengan santainya masuk ke kelas seolah ia adalah seorang guru. Hal itu membuat Riana memutar bola matanya jengah.

"Ngapain sih? Gelo."

"Ah, ayang Riana mah gitu sama aa Raga." Raga duduk di tempatnya. Tangannya perlahan menarik Riana agar duduk di sampingnya.

"Nyebelin banget! Lagi ngobrol sama Alea kenapa ditarik sih?" Riana memanyunkan bibirnya.

"Kangen. Saga udah di depan. Nanti Alea bisa sama Saga."

Benar. Tak lama kemudian Saga dengan outfit seragam sekolah putih abu-abu dibalut jaket berwarna hitam, masuk ke dalam kelas. Ia mengedipkan matanya ke arah Alea.

"Ayang." panggil Saga."kamu kenapa gamau aku jemput?"

"Lagi pengen naik angkot, Saga." Jawab Alea jujur.

Semenjak pacaran sama Saga, Alea jarang naik angkot lagi. Kangen sama suasana di dalam angkot.

"Oke. Tapi pulangnya bareng aku kan?" tanya Saga, diangguki oleh Alea. Saga mengacungkan kedua jempolnya.

Bel masuk pun berbunyi. Mereka menunggu guru yang berjadwal hari ini.

***

Saat istirahat pun tiba. Alea, Saga, Riana dan Raga sedang duduk di kantin. Mereka berbincang-bincang random.

Alea menaikkan alisnyanke arah Saga. Cowok itu dari tadi memperhatikannya sambil tersenyum. Kan aneh.

"Kamu kenapa? Kok natap aku terus?"

Saga menggelengkan kepalanya."Gapapa. Emang ga boleh natap pacarku yang cantik ini, hm?"

"Aw, tatap aku dong mas!" seru Raga memecah suasana romantis antara Saga dan Alea.

"Raga!" Rianna memukul bahu Raga dengan kesal.

Fat Is Beautiful (END)Where stories live. Discover now