Wushh

"Aku ada urusan jadi aku pergi dulu" Lay segera beranjak pergi keluar lewat jendela.

Tap.. Tap.. Tap..



"Apa-apaan dia?"

"Aku hanya iseng membaca pikirannya dan...."


















"Dia menyukai kakakku?"
.
.
.
.

"Sekali lagi aku mewakili mereka berdua untuk minta maaf karena telah membuat kalian celaka" Setelah Lisa memakai kembali seragam sekolahnya dan kembai ke Ruang Kesehatan Lisa langsung meminta maaf.

Lisa berbicara sambil memaksa Delvon dan Yuuta untuk menundukkan kepala mereka.

"Em... Bisa kemari sebentar?" Cyln memanggil Lisa dengan nada khawatir.

"Kenapa?"

"A-apa boleh kau memaksa nya seperti itu?" Lisa dibuat bingung oleh Cyln karena bisikannya yang tergolong aneh.

"? Tentu saja memang kenapa?"

"Maksudku.. Ayolah.. Kau baru saja memaksa seorang Raja Iblis untuk menundukkan kepalanya"

Ucapan Cyln membuat Lisa tersadar karena jika boleh jujur Lisa lupa akan jati diri Delvon yang sebenarnya.

Tapi ini tidak sepenuhnya salah Lisa bukan?

Jika Delvon memperlakukan kalian dengan sangat lembut dan perhatian sekali pasti kalian akan lupa bahwa dirinya adalah Raja Iblis bukan?

Jika kalian menjadi Lisa pasti begitu kan?

"Seharusnya kau merasa terhormat karena seorang Raja Iblis menundukkan kepalanya untukmu"

Lisa memutar balikkan fakta agar dirinya tidak menjadi orang yang salah.

Itu memang sedikit licik tapi memang benar kan?

"Iya juga sih" Perasaan Lisa menjadi campur aduk karena dia bingung harus merasa beruntung atau sedih karena temannya yang satu ini cukup bodoh.

"Beri aku tanganmu" Delvon menatap tajam Yuuta.

"Kenapa aku harus memberikannya padamu?" Yuuta yang mengerti maksud Delvon pun sengaja memancing Delvon agar meledak.

"Jangan memancingku! Cepat sinikan tanganmu" Delvon menahan amarahnya agar tidak memulai perang dengan Yuuta.

Yuuta memberikan tangannya kepada Delvon.

"Apa kau bodoh?! Tangan satunya!" Delvon menepis tangan Yuuta dengan kasar.

"Kau yang bodoh.. Jelas-jelas kau hanya bilang 'beri tanganmu' aku hanya menurutinya"

Yuuta menjawabnya dengan tenang yang malah membuat Delvon semakin geram. 



"Kalian akrab banget ya" Tiba-tiba saja Lisa berada di antara Delvon dan Yuuta membuat keduanya terkejut.

"Ahaha... Iya dong kan gak mungkin kita berantem karena hal sepele" Yuuta mengucapkan hal itu untuk menyindir Delvon dan tentunya Delvon menyadarinya.

Frontyius AcademyWhere stories live. Discover now