IMAM DARI ALLAH

58 11 0
                                    

17+.

Kami melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Imam dari Allah sedang menjadi imam sholat subuh hari ini.

Usai sholat.

Cup!

Satu kecupan mendarat di kening Fatimah. Gadis itu menegang, sontak saja pipi gadis itu memerah. Bibir gadis itu mendadak terdiam.

"Selamat pagi istriku."

●●●●●

Pagi-pagi seperti ini sudah ada yang menelepon.

"Aku harus bilang ke suamiku terlebih dahulu untuk meminta izin."

Tut!

"Telepon dari siapa?" Fatimah menoleh ke arah Bilal.

"Syifa."

"Kenapa?"

"Apa aku harus kembali ke Gaza?" tanya Fatimah ragu.

"Hmm, jika kamu ingin; kita akan kembali ke sana." jawab Bilal santai.

"Boleh?"

"Tentu!"

Tak bosannya Israel menyerang wilayah Palestina.

●●●●●

"Apa kalian harus berbulan madu di Gaza?" tanya kak Jessica.

"Israel kembali menyerang Palestina. Meski pun, Fatimah sekarang sudah menikah. Aku tidak mempermasalahkan itu, jika dia harus kembali ke sana. Lagi pula, aku akan bersamanya, bukan?"

"Jika itu sudah menjadi kesepakatan kalian, ayah setuju."

Ibunya mengelus jilbab Fatimah. Seraya menganggukkan kepalanya, berkata setuju.

●●●●●

"Meski pun, kita bulan madu disini. Bersamamu aku sudah bahagia. Dan, dengan memilikimu aku benar-benar bersyukur." bisik Bilal tepat di telinga Fatimah dengan suara pelan, namun penuh arti.

Mendengar itu, sontak saja mampu membuat pipi Fatimah merah padam. Gadis itu malu, Bilal terlalu berterus terang.

Bilal selalu membuatnya nyaman.

Dan, tangan Bilal menggenggam tangan Fatimah. Erat.

Dan, Fatimah tertidur di bahu Bilal. Pulas.

●●●●●

Gaza menyambut kami dengan hujan rintik-rintik. Tetes demi tetes air hujan mengembuni jendela pesawat. Embun itu seolah sedang menyeringai pelan atas keadaan Gaza yang lagi-lagi diserang Israel.

Wilayah ini siap menyambut cinta kami.

GADIS GAZA - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang