#12. Gadis Suci

2.7K 109 1
                                    

Author
Setelah ijin ke Ayah dan Bundanya Arjun langsung Chatt ke Zahra, dia bilang nanti jam 10 an mau kerumah untuk menjenguk Umi Hilya.

Selang beberapa menit Arjun mendapat balasan dari Zahra,
Arjun mengambil kunci motornya dan langsung ke toko buah untuk membeli beberapa buah segar buat Umi Hilya.
Setelah dapat buah nya Arjun langsung menuju rumah Zahra.

Rumah Zahra
Setelah memarkirkan motornya Arjun lansung memencet bell rumah Zahra.
Tak lama Zahra pun membukakan pintu.

"Assalamu'alaikum". Ucap Arjun
"Waalaikum salam, Masuk kak", balasnya sambil membukakan pintu.
"Umi Gimana kabarnya??", tanyaku sambil berjalan di sampingnya.
"Alhamdulillah sekarang udah bisa jalan ke kamar mandi mesti masih pelan2", Katanya sambil membawa buah yg kubeli barusan.
"Alhamdulillah". Jawabku.

Kamar Umi Hilya.
Setelah sampai didepan pintu kamar ternyata Umi sedang duduk disofa sambil baca2 buku.

"Umi,, ada kak Arjun niih", ucapnya sambil duduk disamping Uminya.
Umi Hilya: "Eh nak Arjun, sini duduk samping Umi", ucapnya sambil menepuk sofa samping kanannya.
"Baik Umi", jawabku sambil duduk disamping beliau.
"Kamu kesini mau nengokin Umi apa mau nyariin Zahra", Tanyanya sambil tersenyum geli.

"Umi apaan siiih, Zahra kan jadi malu sama kak Arjun", saut Zahra sambil menunduk.
"Mmm yg pertama, Arjun kesini buat lihat kondisi Umi sama Zahra juga, yg kedua,
Mmm sebenernya ada yg mau Arjun tanyain sama Umi. Jawabku sedikit sungkan mengutarakan maksud kedatanganku.

"Hmmm jadi nak Arjun di ganggu ya sama "mereka", dan nak Arjun diminta sama leluhurnya untuk mencari tahu asal usul leluhur nya Umi sama Zahra ya. Yasudah Umi akan cerita sama kalian berdua",.
Ucapnya sambil meletakkan kaca matanya di nakas.
"Jadi Umi sudah tahu kalo Arjun diserang oleh "mereka" saat pulang dari rumah Umi, kemarin",
Tanyaku lagi yg diangguki sama Umi.

"Jadi begini...
Leluhurnya Umi dan Zahra merupakan "gadis suci" dulunya, beliau memiliki aura yg sangat murni, hingga turun kebeberapa generasi setelahnya.
Yg Umi tahu, dulu salah satu dari kami pernah di jadikan tumbal untuk memanggil Iblis pada Zaman itu, dan itu berhasil, tapi selang beberapa bulan iblis itu mampu disegel kembali oleh 2 pemuda yg sakti, mereka berhasil menyegelnya kembali, namun salah satu dari mereka ada yg meninggal,
Itu yg Umi tahu nak Arjun,
Darah "gadis Suci" bisa digunakan untuk tumbal memanggil iblis dari neraka.
Dan yg menyerang mu kemarin adalah salah satu dari bawahannya.

"Jadi mereka akan menjadikan Umi dan Zahra sebagai tumbal begitu Umi", tanyaku lagi.
"Bukan Umi nak Arjun, tapi Zahra.
Darah Umi sudah dinetralkan, jadi menumbalkan Umi tidak akan ada efeknya sama sekali.
Sedangkan Zahra, aura murni itu akan keluar dan semakin kuat saat Zahra berumur 17 tahun, dan itu akan terjadi 3 bulanan lagi". Jawabnya sambil mengelus lembut kepala Zahra.
"Jadi Zahra harus gimana Umi, Zahra gak mau jauh2 sama Umi". Ucapnya sambil terisak.

"Kita harus menetralkan kembali darah Zahra",.
"Bagaimana caranya Umi", Tanyaku dan Zahra bersamaan.
"Zarha Harus mandi dengan air dari 7 sumur keramat, lalu berendam dalam air yg dicampur dengan rempah2, kemudian dibilas dengan air Zam Zam, dan terakhir mandi kembang di malam hari pas Umur Zahra 17 tahun.

Jika kalian berhasil melakukannya maka darah Zahra akan netral sama seperti Umi, dan mereka tidak akan bisa menjadikan Zahra tumbal lagi.
Tapi untuk melakukan ini pasti tidaklah mudah, akan banyak rintangan yg harus Zahra hadapi.

"Apa harus Zahra sendiri yg mencari Air dari 7 sumur keramat itu Umi, apa tidak bisa Arjun saja yg mencarinya", tanyaku lagi.
"Tidak bisa nak Arjun, karna Zahra harus mandi di tempat itu juga, lalu membawa 1 botol air dari sumur tersebut, Jika nak Arjun tidak keberatan, bisakah nak Arjun menemani Zahra ke tempat2 tersebut??". Tanyanya kemudian.
" Arjun bersedia Umi, Arjun akan mengantarkan dan menjaga Zahra dengan sepenuh hati", ucapku mantap.

" Hmmm dulu Abinya Zahra yg menemani Umi ke tempat2 itu, disetiap perjalanan banyak sekali rintangan, bahkan dulu abinya Zahra sempat tak sadarkan diri karena terkena serangan dari "mereka".
Tpi karna cintanya yg begitu dalam terhadap Umi ia mampu bertahan sampai Umi benar2 aman, lalu kami memutuskan untuk menikah 8 tahun setelahnya, dan lahirlah Zahra.

"Nak Arjun, Umi bisa merasakan seperti apa perasaan kamu ke Zahra, dan Umi juga bisa merasakan hal yg sama dari Zahra,
Satu pesan Umi, kuatkan hati kalian, percaya pada yg di Atas, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Umi yakin kalian pasti bisa melalui ini semua".

"Baik Umi, kira2 kapan kami bisa berangkat ketempat tersebut?". Tanyaku lagi.
"Mmm sepertinya seminggu dari sekarang, nanti biar Umi mengajarkan beberapa Amalan kepada Zahra, yg dulu Umi gunakan Untuk membantu Abinya Zahra melawan "mereka".
Nak Arjun fokuskan saja pada latihan nak Arjun, nanti masalah izin sekolah biar Umi yg bicarakan dengan Ayah dan Bundanya nak Arjun, semoga mereka bisa mengerti dan mengizinkan nak Arjun menemani Zahra ke tempat2 itu".
"Baik Umi", jawabku dan Zahra bersamaan.

Setelah bercerita panjang lebar, Umi Hilya mengajak Aku dan Zahra sholat dzuhur berjamaah seperti kemarin.
Aku sempat kaget saat Umi Hilya bilang soal perasaanku pada Zahra, dan Umi Hilya juga bilang kalau Zahra juga memiliki perasaan yg sama sepertiku.

Mmm jujur Aku sudah tertarik dengan nya saat pertama kali berkenalan dengan dia, melihat dari penampilan dia yg 11 12 seperti Bunda waktu muda dulu.😁😁
Memang benar, auranya Zahra itu murni, aku merasa tenang saat ada didekat dia, bahkan lebih tenang dari pada saat aku berada didekat Bunda.

Semoga aku bisa membantu dan melindungi Zahra untuk menyelesaikan masalah ini.
Amiin

Setelah sholat berjamaan aku izin pulang untuk melanjutkan latihanku tadi pagi.

💥💥💥

INDIGO STORY "KETURUNAN KE TUJUH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang