"Sebelumnya gimana kalo kalian perkenalkan diri masing-masing. Dimulai dari depan ya." ucap Bu Siti.

Semua siswa pun memperkenalkan dirinya satu-satu. Lalu selesai itu Bu Siti pun bertanya.

"Em disini udah bikin organisasi kelas?" tanya Bu Siti.

"Belum bu." jawab seluruh siswa kompak.

"Yaudah sekalian aja ya kita diskusikan sekarang, siapa yang mau mencalonkan jadi ketua kelas?" ucap Bu Siti.

"Marchel aja!" jawab seorang siswi.

"Syahla aja bu cocok!" ucap seorang siswa.

"Ok berarti calonnya Marchel, Syahla dan Pandu aja ya?" ucap Bu Siti

Syahla yang mendengarnya pun hanya bisa pasrah, dari dulu SMP selalu saja dirinya yang dicalonkan menjadi ketua kelas, kalo tidak sekertaris atau bendahara.

Pemilihan pun di mulai suara paling terbanyak diraih oleh Marchel. Ia dan Syahla memperoleh suara yang beda tipis.

"Berarti Ketua kelasnya Marchel dan wakilnya Syahla ya." ucap Bu Siti.

"Idih najis!" ucap Syahla pelan bermaksud menyindir Marchel.

"Heh gue juga gak mau kali punya wakil kek lu!" balas Marchel kesal.

"Sekertaris Fira dan Bendaharanya Laras aja ya." ucap Bu Siti

Tak lama kemudian bel sekolah berdering menandakan waktu istirahat. Semua murid keluar dari kelasnya.

"Syah kantin yok!" ajak Laras.

"Gak ah pasti penuh, gue pingin liat perpus aja." jawab Syahla.

"Gaada penolakan, makan lebih penting dari segalanya!" jawab Laras dan menarik paksa tangan Syahla.

Mereka pun pergi ke kantin. Dan duduk di salah satu meja kantin yang kosong.

"Lo duduk sini, gue pesenin, mau apa lo?" tanya Laras.

"Samain aja deh kayak lo." jawab Syahla.

"Ok." ucap Laras.

Tak lama pesanan mereka pun datang. Dua mangkung mie ayam beserta dua gelas es teh. Mereka pun memakan makanan itu.

"Katanya mie ayam disini tuh enak banget Syah, coba deh." ucap Laras.

Syahla pun mencoba mie ayam itu.
"Iya enak Ras." jawab Syahla sembari mencicipinya.

"Iya mantep." ucap Laras lagi.

Tiba-tiba Marchel dan Pandu pun datang ke kantin dan menghampiri meja Syahla dan Laras. Lalu duduk di meja mereka.

"Gue pingin ngomong." ucap Marchel.

"Lo galiat kita lagi apa?" tanya Syahla.

"Bentar doang kok Syahla," ucap Pandu dengan tatapan memohon.

"Jadi gini, kelas kita kan belum ada alat kebersihan, nah besok kan Hari Minggu, gimana kita besok beli?. Gue, Syahla, sama Laras. Nah Ras lo kan bendahara, habis ini lo kumpulin uang kas nya ya." jelas Marchel.

"Kenapa gue harus ikut, kan gue wakil. Kenapa nggak lo sama Laras aja?" tanya Syahla.

"Yah maaf nih, besok gue tuh mau ke rumah tante gue. Gue udah janji. Jadi gak bisa ikut. Lo gantiin gue ya Syah, nanti gue kasih ke lo uangnya deh," pinta Laras.

"Hm, yaudah deh." jawab Syahla pasrah.

"Ok kalo gitu, besok gue jemput di rumah lo, lo tulis deh nomor telepon lo di hp gue." ucap Marchel.

Syahla pun mengetik nomornya di hp Marchel.

"Nih!" ucap Syahla sambil menyodorkan hp itu ke Marchel.

"Ok deh makasih ya!" ucap Pandu lalu bangkit dan pergi dari meja itu bersama Marchel.

Setelah makanan Laras dan Syahla habis, mereka pun membayarnya dan pergi ke kelas. Saat ingin pergi ke kelas, mereka melewati kelas 11 IPA, kelasnya Kak Rizki yaitu ketua osis SMA ini. Dan di depan kelas tersebut terlihat Kak Rizki sedang berdiri.

"Hai, kamu Syahla kan?" sapa Kak Rizki dengan senyumnya kepada Syahla.

"Iya, hai." jawab Syahla datar.

"Syah, gua boleh minta nomor telepon lo?" tanya Kak Rizki.

Syahla pun hanya diam tak menjawab. Lalu Laras pun menyenggol tangannya dan membisiki telinganya.

"Kasih aja Syah, lumayan ganteng loh!" bisiknya.

Syahla pun dengan malasnya menjawab dan mengetik nomornya di hp Kak Rizki.

"Nih." ucap Syahla.

"Makasih ya Syah!" ucap Kak Rizki, lalu di jawab dengan anggukan Syahla.

Mereka pun kembali menuju kelas. Syahla pun duduk di kursinya. Sementara Laras, dia tadi izin ingin ke toilet dulu. Syahla hanya duduk di kursinya sambil membaca buku pelajaran.

Tak lama Laras datang dengan tergesa-gesa seperti habis berlari marathon.

"Syahh!" ucap Laras.

"Apa?" tanya Syahla.

"Tau gak SMA ini udah buka pendaftaran yang mau ikut eskul Cheerleaders, nah lo tau kan dari dulu gue pingin ikut eskul ini. Kita masuk yuk?!" ajak Laras.

"Gak suka gue cheerleaders, apaan coba, badan di banting-bantingin. Belum lagi bajunya pendek banget, ih gak minat gue!" ucap Syahla menolak.

"Yah Syah, terus lo mau eskul apaan emang, jangan bilang lo eskul karate kayak SMP?, duh banting-banting badan, kaki, tangan gitu. Bosenin tau gak!" ucap Laras kesal.

"Gue gak ikut eskul apa-apa." ucap Syahla santai.

"Ga bisa. Sekolah ini tuh ada aturan, setiap siswa harus ikut satu eskul." jelas Laras.

"Huft, eskul rebahan ada?" tanya Syahla sembari nenaiki alis kanannya.

"Nggak lah!" jawab Laras kesal.

"Lo tinggal pilih eskul basket, voli, futsal, chiliders, bela diri, paskibra atau apalah." ucap Laras.

"Gue pikir-pikir dulu deh." ucap Syahla.

"Yeuu!" jawab Laras kesal.

Tak lama kemudian pelajaran pun berlangsung kembali. Dan berakhir setelah bel pulang berbunyi. Laras pun pergi keluar kelasnya bersama Syahla.

"Syah ini uang buat besok lo beli alat kebersihan ya." ucap Laras sambil memberi sebuah uang.

"Lo yakin besok ga bisa ikut?, masa gue berdua sama si Marchel sih?" tanya Syahla.

"Gak gue udah janji pas itu, besok mau ke rumah tante gue. Dia besok ada pengajian di rumahnya." jawab Laras.

"Huh, yaudah deh." jawab Syahla pasrah.

"Udah ya gue balik dulu, udah ada supir gue tuh, lu mau bareng gak?" tanya Laras.

"Nggak, mama gue mau jemput gue katanya." jawab Syahla.

"Oh ok, Dah." ucap Laras.

"Dah" jawab Syahla.

.......

Burung gagak, makan pepaya.
Semoga, kalian suka ya.
-pantun:v

VOTE+KOMEN😝

Syahla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang