#20

1.6K 163 69
                                    

¤¤¤

"nay!" kanaya yang sok sibuk dengan novelnya pura-pura gak denger panggilan dari calum.

Kanaya sih suka liat calum tiba-tiba ramah kaya gini, tapi jantungnya gak suka.

"nay! Dipanggilin dih" kata calum sambil mencolek bahu kanaya.

"kenapa?" kata kanaya tanpa menoleh ke arah calum.

"liat orangnya malin." calum sewot

Kanaya cuma nyengir dan noleh sedikit ke calum, "hehehe kenapa?"

"gak laper?" kanaya menggeleng, "boong kan lu?"

"dih gak percaya banget."

"makan yuk" kanaya menelan ludahnya. Jing

"gak, gue gak laper."

"temenin aja kalo gitu." kata calum santai.

"HAH?"

"Biasa aja dong malin, yuk kapan lagi makan sama crush." kata calum sambil berdiri disamping bangku kanaya.

Anjing lah

Dengan senang hati kanaya nurut. Mereka berjalan berdua ke kantin dengan santai.

Tinggi kanaya hanya se-dada calum. Makanya jika mereka berbicara sambil berdiri kanaya akan mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah calum.

"nay" panggil calum. "nanti malem lo ada acara gak?"

"ada." kata kanaya singkat

"yahh kemana?"

"rebahan hehehe."

"dih jangan bercanda kek." calum ketawa sambil mengacak rambut kanaya.

Tai, pingsan aja apa ya, batin kanaya.

"jalan yuk nay" kata calum to the point.

"bilang mamah dulu."

"diijinin pasti."

"dih kok pede???"

"soalnya mamah lo udah pasti tau gue kan?" calum ketawa lagi, "gak nyangka sih lo kuat banget suka sama cowo kaya gue."

Anjir gue pingsan aja apa ya

"emang cowo kaya lu kenapa?"

Calum berhenti jalan dan noleh kearah kanaya, "gue tanya balik, lo suka gue, dapetnya apa?"

Kanaya mikir, "gak dapet apa-apa."

"nah itu lo tau, ngapain lo masih tetep aja suka sama gue coba." calum ketawa lagi. "salut gue, beruntung banget sih gue lebih tepatnya."

"ah percuma beruntung kalo gak disukain balik." kanaya langsung cepat-cepat menutup mulutnya. Lalu ia menoleh kearah calum yang sedang tertawa kearahnya.

"tunggu bentar lagi nay, gue mau mastiin ke elo kalo gue gak jadiin lo pelarian." kata calum sambil mengusap kepala kanaya.

+++

Jam pulang sekolah sudah berbunyi dua jam yang lalu tapi kanaya masih duduk di tribun lapangan basket sekolahnya.

"bingung anjing" gumamnya pelan.

Ia tidak bisa pulang kerumahnya karena terus memikirkan apa yang akan terjadi nanti malam. Maksudnya, pertemuannya dengan calum. Apakah tiba-tiba besok dia jadi pacar calum?

"katanya kalo suka sama orang lebih dari 3 bulan, udah bukan suka lagi namanya. Tapi cinta." gumamnya lagi, "tapi kenapa gue pas di notis malah biasa aja sih."

Kanaya berdiri dan mencak-mencakkan kakinya ke kursi tribun. "ARHGH TAPI LUKE GIMANA??" teriaknya sambil menarik topi hoodie yang ia kenakan.

"gimana apanya?"

Kanaya langsung menoleh ke sumber suara itu. Kapan hidup ga sebercanda ini sama gue sih? Batinnya.

Disana luke bersandar di pintu masuk lapangan, lengkap dengan tas sekolah dan hoodie maroon polosnya.

"gimana apanya gue nay?" ulang luke.

Kanaya masih diam dan hanya menatap luke dari jauh. Ah udah gila ini!

"lo kenapa masih disini deh?" tanya luke.

"lo kenapa disini?" kanaya tanya balik.

"menurut lo ngapain?" luke berjalan menghampiri kanaya yang masih berdiri di kursi tribun. "ya karena kanaya lah!"

"loh kok gue?"

"diajak ngomong sama calum tadi." jawab luke santai. "ditanya gue sama lu ada sesuatu gak"

"terus lu jawab apa?"

"ya jawab ga ada."

Entah kenapa bahu kanaya merosot mendengar jawaban luke. Ada rasa kecewa yang tersirat dari perasaan kanaya saat ini, "oh gitu" respon kanaya.

"mau ditembak ya lo?" tanya luke.

"gak tau, gak ngerti." kanaya mengambil tasnya dan bergegas pulang, "mending lu pulang juga luke, udah sore."

"gue mau kasi lo satu alasan buat nolak calum nanti nay!" ucap luke sedikit berteriak.

Perasaan kanaya sudah campur aduk. Pengen marah, pengen nangis, pengen nonjok luke, pengen nendang gege, pengen teriak-teriak pokonya campur aduk. Kesel sama sedih dicampur jadi satu.

Kesel kenapa sekarang dia jadi bimbang padahal calum udah menunjukan kalo dia ngerespon kanaya. Dan ini tuh kesempatan!

Tapi di sisi lainnya, dia sedih. Sedih kenapa semua terasa berat. Mungkin saja kalo waktu itu luke tidak mengatakan kalau dia menyerah, saat ini hari-hari kanaya tidak suram seperti ini.

"apa?" jawab kanaya.

Kanaya berjalan mundur kearah pintu sambil memperhatikan luke yang duduk ditribun dari kejauhan.

Langit sudah semakin sore, dan ia harus bergegas pulang untuk menyiapkan dirinya bertemu calum nanti malam.

"calum told me that i'm the second guy here."

if you love two people at the same time, choose the second

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

if you love two people at the same time, choose the second. Because if you really loved the first one, you wouldn't have fallen for the second.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Abu-abu : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang