#2

3.2K 465 84
                                    

¤¤¤

Kanaya beringsut ke bangkunya cepat-cepat. Ia sedang mempersiapkan diri untuk menyambut pujaannya yang sudah sampai didepan kelas.

"Pagi juga calum hehehe." Sapanya. Calum memandang kanaya heran disertai lirikan sinis kearahnya.

"Iyaaa gue udah sarapan juga hehehe." Lanjut kanaya lagi.

"Heh lu sinting ya ngomong sendiri." Cecar gege yang tadinya sibuk nyalin pr kanaya. Gege menengok kearah calum yang lagi sibuk mainin hpnya, "perasaan gue ga ada denger dia ngucapin selamat pagi ke elu."

"Berisik banget sih lu ge." Kanaya menoyor kepala gege cepat, dan buru-buru menoleh ke arah calum. "Calum."

"Hmmm."

"Kalo lagi diajak ngomong tatap orangnya dong." Calum gak mengindahkan ucapan kanaya, dia masih tetep sibuk dengan hpnya. Entah itu lagi chatingan atau lagi gaming.

"Yailah calum!" Panggil kanaya lagi.

Dengan sangat terpaksa calum ngedongakin kepalanya lalu menatap kearah kanaya, "buru mau ngomong apaan?"

"Lu jangan terlalu dingin dong! Kalo nanti gue tambah ngejer lu, jangan marah ya!" Kanaya langsung menghadap ke depan dengan muka sebalnya.

Calum memang sangat dingin pada kanaya semenjak SMA, eh bukan--tapi semenjak calum putus sama pacarnya. Iya, kanaya pernah ditinggal calum pacaran. Calum pacaran dengan adik kelasnya, mereka pacaran sewaktu calum kelas 9 dan baru putus dua minggu setelah MOS.

"Iyaudah kejer aja." Jawab calum sekenanya.

Ashton yang ngedenger hal itu cuma bisa geleng-gelengin kepala. Ashton tahu kalau kanaya memang benar-benar tulus mengejar calum. Tapi apa calumnya yang buta atau gimana, calum tidak pernah 'melihat' kanaya sebagai orang yang suka pada dirinya.

"Lirik dikit napa sih bro, kasian tuh doi nunggu lu bertahun-tahun." Bisik ashton yang berusaha agar kanaya tidak mendengarnya. Calum hanya membuang nafas berat dan tidak memperdulikan ucapan ashton.

Sampai saat ini, kepala calum berputar-putar tentang memori dimasa lalu. Kok bisa ya kanaya suka sama gue? Pikirnya sekarang. Sebenarnya ia memikirkan ucapan ashton sampai-sampai ia tidak bisa konsen pelajaran.

"Nay!" Panggil calum pelan.

Kanaya meneguk ludahnya lalu menoleh kearah calum pelan-pelan, "apaa?"

"Pinjem pulpen bentar."

Kanaya langsung memberi calum pulpen tanpa menoleh kearahnya karena ia takut dimarahi oleh pak isman yang sedang berkobar-kobar untuk menjelaskan perkembangan kerajaan hindu-buddha di indonesia.

Calum mencolek bahu kanaya dengan pulpen yang tadi dipinjamnya. Namun bukan hanya pulpennya yang kanaya temukan, tapi berisi sobekan kertas yang diikat dengan karet.

Kanaya membuka sobekan itu dan melihat apa isi didalamnya.

:)

^ itu senyuman dari gue, calum.

Lolos, kanaya langsung ambles. Ia langsung mencengkram bahu gege keras-keras untuk menahan jeritannya. "Apasih setan!"

"Gue disenyumin calum." Bisik kanaya sangat pelan.

"Kapan?"

Kanaya mendorong kertas itu kearah gege. Sontak gege langsung menahan tawanya, "yailah anak tk yang minjem pulpennya zayn malik juga bisa bikin giniian woy!" Seru gege.

"Sinting lu ngirim temen gue ginian!" Ucap gege kearah calum. Calum cuma balas dengusan dan muterin matanya.

"Ge lu bikin gue malu aja. Ketauan dong kalo gue suka." Bisik kanaya.

"Halah, lu nafas aja calum tau kalo lu suka sama dia."


+++

"Gegeeeeeeee." Rengek kanaya tiba-tiba. Dia ngedusel-duselin kepalanya di bahu gege, teman karibnya itu.

"Apa? Gausa dusel-dusel gini." Kata gege yang langsung ngejauh dari kanaya. Geli kalo sahabatnya udah mulai alay gitu.

Mereka sekarang lagi dirumah gege, dengan beberapa alat lukis didepannya. Kanaya lagi nemenin gege ngelukis buat hadiah ulang tahun papanya. Kata gege, dia harus ditemenin kalo ngelukis, kalo engga dia bakal milih warna dengan ngawur.

"Masa gue kepilih lomba mading, kan gue males." Kesal kanaya.

Gege cuma ngedengus karena menurutnya cerita kanaya ga terlalu penting. "Ah elah cuma lomba mading, ramean lagian."

"Masalahnya gue dapet bagian laporan-laporan gitu anjir, mana gue goblok banget nyusun gituan." Akhirnya kanaya beringsut ke kasur gege, ia memeluk boneka wartortle milik gege. "Tau ga mana lombanya bentar lagi."

"Jalanin aja, lumayan kenalan sama adek kelas. Siapa tau ada yang ganteng."

"Udah lah gantengan calum kemana-mana pasti. Ya gak, bugi?" Tanya kanaya pada boneka wartortle yang dipeluknya.

"Apasih geli banget."

"Lu bakal sering duduk sendiri nih gara-gara gue ada pelatihan tim." Gege cuma bales deheman, "jagain calum gue, jangan sampe dilirik adek kelas."

"Gak."

"Jahanam lu ge!" Seru kanaya yang langsung menjitak kepala gege.

Drrtt...drrrrt....

Kanaya mengambil ponselnya yang berada di nakas untuk melihat notif masuk yang membuat ponselnya bergetar.

line!

Luke : kanaya
Luke : gw partner lu bagian laporan
Luke : bu asti minta lu ama gw dateng pelatihan besok siang

"Wah sokap ni?" Kanaya buru-buru berjalan kearah gege yang masih asik ngelukis dideket jendela. "Kenal ge?"

Gege membuka profil orang itu dan melihat profil fotonya, "anjir ganteng juga." Seru kanaya, "eh astagfirullah, calum calum calum calum calum calum."

"Apasih lo malah dzikiran." Gege menoyor kepala kanaya pelan, "kenal nih gue anak ipa-1 luke hemmings namanya, ganteng banget nih anak emang, gue dulu satu SD ama dia."

"Apasih gantengan calum jugaan." Jawab kanaya sewot. "Ini mah ga dikasi apa-apa sama calum, menang calum jauhlah."

"TERSERAH LU SETAN!"




Hael, ku cake shiperrrrrrrr sangat. Jd maaf y kalo cake mulu :( btw maaf kalo narasinya jeleg:(

Abu-abu : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang