9 | Perfect or Disaster?

39 7 13
                                    

Happy reading.💕

Bagaimana bisa Raina lupa kalau ini adalah hari Jumat?

Tidak. Bukan. Bukan begitu deskripsi yang sebenarnya. Yang benar adalah, bagaimana bisa Raina lupa kalau hari ini adalah jadwal diadakannya seleksi lomba paduan suara tingkat internasional?

Gadis yang tadi pagi berangkat terlambat ke sekolah itu baru mengingat seleksi penting itu siang ini. Tepat saat istirahat kedua dimana Monica dan Froy—teman sekelas Raina yang juga mengikuti ekskul padus—berlatih bersama di kelas.

Apa kabar dengan Raina? Ah, jangankan berlatih, ingatpun tidak.

Setelah menghabiskan siomaynya, Raina beralih meneguk air minumnya. Kemudian bergegas ke bagian belakang kelas yang tidak ada bangkunya. Ada space lumayan lebar di sana. Raina memilih untuk duduk lesehan di pojokan dan mulai berlatih.
Lagu Titanium menjadi pilihannya. Semoga saja kali ini suaranya bisa diajak kompromi setelah pagi tadi ia sarapan dengan roti plus nutella dan barusan ini Raina sempat memakan beberapa gorengan, dan es. Efek lupa memang sedahsyat ini ternyata.

"I'm bulletproof, nothing to lose."

"Fire away, fire away."

"Ricochet. You take your aim. Fire away, fire away."

"You shoot me down, but I won't fall. I'm titanium."

"You shoot me down, but I won't fall. I'm titanium."

Raina terus bernyanyi. Mengulang-ulang nada tinggi di lagu tersebut agar kian menguasai. Tak menyadari jika ada sosok yang mendengarkan lantunan lagu yang Raina nyanyikan dengan takhzim sesaat setelah ia memasuki ruang kelas dengan kedua tangan menenteng plastik bening berisikan makanan dan air mineral.

"Ekhem! Raina! Ada yang ngeliatin lo sampai matanya mau keluar nih, Na!"

"Sampai lupa kalo tadi nyeret-nyeret gue buat nemenin ke kantin! Katanya laper! Eh taunya pas dengar lo nyanyi langsung kenyang, Na!"

Suara Ashton— teman sekelas Raina— menggema. Membuat seisi kelas turut bersorak.
Sementara Daniel sudah mencak-mencak.

"Awas lo! Gue botakin ya rambut lo! Terus badan lo gue gantung di tiang bendera!" ancam Daniel kepada Ashton dengan suara tak seberapa nyaring

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Awas lo! Gue botakin ya rambut lo! Terus badan lo gue gantung di tiang bendera!" ancam Daniel kepada Ashton dengan suara tak seberapa nyaring.

Sementara Raina masih takhzim di tempatnya. Memfokuskan diri dengan latihannya dan memilih untuk menulikan diri dari suara-suara teman-temannya.
Gadis itu bahkan tak mendengar seruan Ashton tadi.

🎬🎬🎬

"You shoot me down. But, I won't fall."

"I'm titanium."

"You shoot me down. But, I won't fall."

"I'm titanium."

Alunan piano terus terdengar epik. Begitu mendayu-dayu. Menghipnotis setiap telinga yang mendengarnya. Dan di saat seperti ini fokus Raina justru pecah. Wajah sang guru pembina ekskul padus yang tengah duduk tak jauh darinya semakin memperkeruh keadaan. Membunuh kepercayaan diri Raina dan menambah kegugupan dalam dirinya.

Gadis berambut panjang itu tak menyadari jika alunan piano telah berjalan sampai satu menit lebih. Ya, Raina telat masuk. Dan ia mengacaukan segalanya.

Bisik-bisik terdengar di sana sini. Dan para peserta seleksi padus sebagian besar melayangkan tatapan meremehkan pada Raina. Hal yang membuat Raina ingin segera pergi dari ruang musik. Masa bodoh dengan seleksi ini.

"I'm still learning about life."

Itu bukan suara Raina. Melainkan suara dari si pemain piano. Pria berambut ikal itu baru saja menyelamatkan image Raina. Atau hiperboliknya, Jack baru saja menyelamatkan hidup Raina dari gosip tak sedap perihal kegagalan gadis itu saat seleksi padus.

"My woman brought children for me."

"So I can sing them all my songs."

"And I can tell them stories."

"Most of my boys are with me."

"Some are still out seeking glory."

"And some I had to leave behind."

"My brother I'm still sorry."

Raina masih ternganga di tempatnya berdiri. Menyaksikan Jack yang tengah bernyanyi dengan jemari bermain di atas tuts-tuts piano. Rambut ikalnya turut bergerak beberapa kali. Rambut ikal yang menambah pesona seorang Jack Robert Avery.

"Soon I'll be 60 years old, my daddy got 61."

"Remember life and then your life becomes a better one."

"I made a man so happy when I wrote a letter once."

"I hope my children come and visit, once or twice a month."

"I'm titanium." sahut Raina dengan mata terpejam. Gadis itu agak takut jika Falsetto yang ia lantunkan barusan justru akan memperkeruh keadaan. Menghancurkan improvisasi yang dilakukan Jack untuk membantunya.

"Soon I'll be 60 years old, will I think the world is cold."

"Or will I have a lot of children who can warm me."

"Soon I'll be 60 years old."

"I'm titanium." dalam hati Raina bertanya-tanya. Mengapa Jack melakukan hal ini? Membantunya?
Well, koor padus satu itu memang berkewajiban memfasilitasi para anggota padus dalam seleksi ini, khususnya dalam hal iringan piano dimana Jack sangat mahir memainkannya. Sementara untuk iringan alat musik lain, Jack sudah menyiapkan para anggota ekskul band agar turut membantu.

"Soon I'll be 60 years old, will I think the world is cold."

"Or will I have a lot of children who can hold me."

"Soon I'll be 60 years old."

Iringan piano kembali mendominasi. Raina memaksakan diri untuk menuai senyum saat alunan piano terdengar mendekati ending. Tapi benarkah Jack dengan tiba-tiba turut bernyanyi dengan niatan murni membantu Raina? Atau pemuda satu itu ingin mendapat nilai plus sehingga bisa menjadi peserta lomba paduan suara internasional yang akan diadakan minggu depan?

"Once I was 7 years old."

"I'm titanium."

Kolaborasi dadakan itu dihadiahi dengan tepuk tangan meriah. Bahkan sang guru pembina ekskul paduan suara turut melakukan standing aplause. Dan Raina berani menjamin satu hal, jika Jack tidak melakukan mash-up dan menutupi kesalahannya tadi, maka penampilan Raina tidak akan berakhir seperti ini.

Tak hanya itu, sesaat setelah riuh tepuk tangan berakhir, Raina dikejutkan dengan senyuman manis Jack. Pemuda itu menatapnya. Tersenyum padanya. Benarkah begitu?

🎬🎬🎬

Pendek. Jelek. Ga jelas. Ok sip. So sorry guys. I probably not pro at this stuff.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Why Don't We Just Date?Where stories live. Discover now