kuil

750 103 41
                                    

Waktu terus mengalir, tidak terlalu cepat ataupun lambat. Tidak terburu-buru dan tetap stabil.

Hidupku sebagai putri dari keluarga duke tidak terlalu buruk. Setidaknya untuk saat ini.

Elyssa sedang sibuk berlari sambil membawa mainan-mainan nya. Rambut pirang yang memiliki warna sedikit lebih gelap dari rambutku itu terikat rapi dengan pita merah muda yang membuat tampilannya semakin imut.

Aku tahu di kehidupan ini aku adalah adik kembar nya, namun karena umur 'jiwa' ku yang jauh lebih tua dari ragaku, aku tak dapat menghentikan diriku untuk merasa gemas dan ingin memanjakan Elyssa.

"Lyn, untukmu!"

Elyssa memberiku mainan-mainan yang ia bawa sambil tertawa lebar.

Aaaagh, imuut. Sungguh imut.

Aku mengusap kepala Elyssa dengan lembut.

" Elyssa sangat baik! Terimakasih." Ucapku sambil memeluk dan mencium pipinya.

Dia tersenyum lebar dan kembali duduk disampingku.

sebagai saudari kembar, ada banyak kemiripan diantara kami. Selain fisik, kesukaan dan penilaian kami akan benda cenderung mirip.

Juga mungkin, karena kami kembar, aku sering mengerti apa yang difikirkan oleh Elyssa. Apakah itu telepati? Entahlah.

Kami berumur 3 tahun saat ini. Banyak hal terjadi. Elyssa sangat disayang oleh penghuni Mansion ini karena keimutan dan kecerdasannya nya.

Dia sangat ceria dan kritis, membuat siapapun bahagia saat mengobrol dengannya. Namun juga manja dan menggemaskan! Itu adalah plus point bagi seorang anak kecil.

Saat dia kesal atau merengek, entah kenapa orang dewasa sangat menyukainya. Tapi mungkin karena dari dulu aku tidak suka dengan 'spoiled brat', aku selalu menjauh saat Elyssa merengek.

Sertakan jika berbicara tentang aku, orang dewasa cenderung membicarakanku dengan perasaan yang bercampur aduk.

Karena diumurku yang baru 3 tahun ini, aku sudah bisa menulis walau tulisanku masih sangat buruk.

Mereka menyadari keanehanku saat aku menulis nama Elyssa di gambar yang kubuat untuknya. Mereka sangat terkejut. Sepertinya wajar, karena kami belum pernah dilatih membaca dan menulis, kami bahkan belum memliki guru etika.

☆☆☆☆☆☆

" nona muda, kalian ingin adik bayi laki-laki atau perempuan?" Tanya Mary sambil menyisir rambut pirangku.

"laki-laki" ucapku singkat.

Sebenarnya selama ia lahir dengan selamat, jenis kelamin apapun bukan masalah. Tapi jika plot nya masih sesuai dengan novel, maka satu-satunya adik Elyssa adalah Louis, adik laki-laki yang tenang, lembut, dan dingin.

Mary tersenyum lembut, mengusap kepala kami berdua.

"mari, kita harus pergi menemui tuan duke dan duchess "

Mary menggendong Elyssa sertakan satu pelayan lain menggendongku, kami sekeluarga akan pergi ke kuil untuk pemberkatan.

Aku dan Elyssa berjalan berdampingan, namun entah sejak kapan dia tidak ada lagi di dekatku.

Oh tidak,kita terpisah di kuil yang sebesar ini.

Aku berusaha mencari nya di taman namun tidak ada hasilnya.

Orang tuaku sedang menjalankan ritual pemberkatan untuk adikku di altar utama,dan sayangnya anak kecil seperti kami tidak diperbolehkan masuk.

Aku terus berjalan mencari Elyssa,hingga aku menemukan seorang priestess di kuil yang tersenyum lembut padaku.

"Anu,permisi.. apakah nyonya melihat saudari kembarku? Aku terpisah darinya."*

Priestess itu tersentak mendengarku, dia dengan sigap bertanya, "nona kecil,kau berbicara menggunakan bahasa suci?"*

Awalnya aku tak mengerti, apa yang membuat mata priestess itu berbinar terang seperti itu..

Apakah aneh jika aku berbicara menggunakan bahasa suci di kuil?

Singkat cerita, priestess itu dengan antusias membawaku.

Namun bukan ke tempat Elyssa berada, melainkan ke aula besar, dimana high priest berada.

Hari itu, banyak hal yang berubah.

Terutama padaku.

☆☆☆☆☆☆

"Hei, kau tahu? Nona kita diberkati oleh high priest secara langsung!"

"Benarkah? Nona Elyssa sungguh hebat!"

"Hey, bukan nona Elyssa! Tapi nona Alynna!"

"Apa?!"

"Sudah kubilang kan? Nona Alynna itu berbeda, coba sebutkan anak kecil mana yang bisa berbahasa suci dengan lancar?"

Desas desus gosip diantara para pelayan terdengar sangat antusias.

Ya, hari itu, high priest bertanya banyak hal padaku menggunakan bahasa suci.

Dan entah mengapa, aku dapat menjawabnya dengan lancar, seakan itu bahasa sehari-hari.

Oleh karena itu, seluruh kuil dibuat heboh..

'Anak yang diberkati' , itulah yang mereka sebutkan kepadaku.

...mungkin, aku bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyelamtkan masa depan keluargaku?

//author's note//

Setaun ga apdet :" maafkan diriku ini, sebenernya drafnya banyak tapi ntah kenapa lupa terus--

Oh iya, ini ada tampilan Alynna dan Elyssa pas sudah dewasa yaa (dibuat menggunakan artbreeder dan diedit lagi di ibis untuk ngutak ngatik rambut)

Alynna Wagner :

Elyssa Wagner :

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Elyssa Wagner :

Elyssa Wagner :

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Reincarnated as the Villainess's Twin SisterUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum