Review Film Wonder

66 16 6
                                    

Wonder

Bercerita tentang Auggie, yang diperankan oleh Jacob Tremblay. Anak kedua dari Owen Wilson sebagai Nate Pullman. Dan Julia Roberts sebagai Isabel Pullman.

Lahir dengan kelainan gen langka membuat Auggie mempunyai bentuk wajah yang berbeda dengan anak lainnya.

Melewati sekian banyak rangkaian operasi, wajah Auggie masih terlihat aneh dibandingkan dengan anak anak seusianya.

Tahun ini, Isabel memutuskan agar Auggie mulai bersekolah di sekolah resmi. Cepat atau lambat, Auggie harus mulai bersosialisasi dan berbaur di masyarakat. Dan menurut Isabel, ini saat yang paling tepat.

Isabel, Nate, dan Via, kakak perempuan Auugie mengantar Auggie ke sekolah di hari pertamanya.

Jelas sekali ekspresi kedua orang tua terlihat sangat khawatir. Apalagi Isabel, sekalipun dia yang paling menginginkan Auggie sekolah, tapi nyatanya hati seorang ibu tetap saja penuh rasa cemas melepas anak istimewanya sendirian menghadapi dunia.

"Tuhan, buat mereka baik padanya.." bisik Isabel di bahu suaminya saat melihat Auggie berjalan memasuki sekolah. Disitu refleks ambu mengamini kata kata Isabel..

Hari pertama Auggie cukup berat. Julian, anak dari keluarga kaya yang arogan sejak awal tidak menyukai Auggie. Berulang kali Julian berusaha mempermalukan dan mencela Auggie. Membully Auggie secara verbal.

Setelah mendapat kekuatan dari ibunya. Auggie kembali bersekolah keesokan harinya. Hari demi hari, sampai Auggie berteman dengan Jackwill.. Seorang anak biasa yang baik hati, tidak terlalu pintar, namun hangat. Jackwill teman pertama Auggie.

Hari hari di sekolah menjadi lebih menyenangkan setelah Auggie berteman dengan Jack Will. Tanpa Auggie tahu apa alasan Jack Will berteman dengannya.

Meninggalkan Auggie dan sekolahnya. Film ini juga bercerita tentang kesepiannya Olivia. Anak pertama Nate dan Isabel yang sudah remaja ini menyimpan banyak luka karena kehampaan dan kerinduan atas perhatian orang tuanya.

Memperlihatkan dan mengingatkan pada kita, bahwa bukan hanya karena anak itu sudah besar dan sangat mandiri, kemudian dia tidak membutuhkan perhatian kita.

Jadi orang tua memang tidak pernah mudah. Apalagi membagi porsi kasih sayang dengan jumlah yang tepat. Ini salah satu tugas orang tua yang paling sulit. Diantara tugas tugas lainnya.

Via menyayangi Auggie, sangat menyayanginya. Dia hanya menekan perasaan ingin perhatian dari orang tuanya karena rasa sayang pada kedua orang tuanya. Via merasa orang tuanya takkan sanggup untuk membawa satu beban lagi.

Via kesepian. Dia dianggap anak paling pengertian di seluruh dunia. Via merasa tak pernah ada dia di mata ibunya. Semua dipenuhi Auggie. Kata Via, Auggie adalah matahari. Ibu, ayah,dan dirinya adalah planet yang mengelilingi matahari.

Semua tokoh dalam film ini merasakan konfilk yang saling berkaitan. Auggie yang istimewa dan butuh banyak perhatian secara tidak langsung membuat Via merasa terabaikan. Via yang sama sama punya masalah disekolah berkali kali harus berdamai dengan diri sendiri karena tak sanggup untuk bercerita.

Satu lagi yang menarik perhatian dan membuat ambu salut. Pak kepala sekolah Auggie, Mr. Tushman dan wali kelas Mr. Browne yang sangat bijak saat mendidik anak anak.

Mr. Thusman karena tindakan dan pembawaannya saat memberi hukuman pada anak pelaku bullying, Julian. Membuat Julian dengan menyesal meminta maaf. Padahal kedua orang tuanya yang arogan sangat angkuh untuk sekedar mengakui kesalahan anak mereka.

Disitu kita memetik pelajaran lagi. Anak anak belajar banyak sekali dari orang dewasa. Banyak orang dewasa angkuh untuk mengakui kesalahan, padahal mereka sadar sepenuhnya mereka bersalah. Children see children do.

Kita juga diperlihatkan, anak anak selalu mencontoh orang tuanya. Seorang anak tidak serta merta menjadi anak yang angkuh, arogan, dan bersikap tanpa empati, tanpa melihat sosok orang dewasa yang tak bisa berempati.

Anak tidak akan bisa menghargai dan menimbang perasaan temannya. Jika dia tidak pernah melihat orang dewasa di sekitarnya menimbang hati dan perasaannya.

Ditengah gempuran informasi untuk anak anak lewat berbagai tontonan di layar kaca yang banyak mempertontonkan bullying tanpa solusi. Dalam film ini memperlihatkan pelaku bullying yang masih anak anak, bisa berubah dengan penanganan yang tepat. Dengan sistem sekolah yang baik.

Film ini sangat cocok ditonton mulai anak sekolah dasar. Tentu saja dengan pendampingan orang tua. Ada sedikit kissing scene. Ya namanya film western, ada aja kan scene gitunya. Gapapa kok, Haura udah ngerti kalau ambu tiba tiba tutup matanya, berarti sebentar lagi ada adegan kissing.

Film kartun Sing aja ada kok ya kissing scene, gapapa tutup aja matanya. Bilang belum waktunya liat. Kalau maksa liat nanti otaknya rusak. Ambu bilang gitu sih ke Haura. Ambu yakin kalau tiap orang tua punya cara masing masing kok.

Film ini membantu orang tua menjelaskan dna menanamkan percaya diri pada anak saat mendapat body shamming dari dunia luar lewat kata kata Isabel yang menguatkan Auggie.

Mengajarkan anak anak untuk bertahan tanpa pasrah untuk menghadapi dunia sekolah yang kadang tidak berjalan baik baik saja. Mengajarkan anak untuk lebih menghargai keadaan teman walaupun berbeda. Memberi banyak pengertian ke anak untuk tidak membully.

"When given the choice between being right or being kind, choose kind".
Mr. Browne, Wonder.

#30haribercerita #littlebees #littlebeeschallenge #littlebees22

Ambu Belajar NulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang