#4. Sedikit Pelajaran

25 1 0
                                    

"VEER! tu-tum janthi hoon na (bukankah kau tahu), ke mein tum bohot se pyar kartihoon (bahwasannya aku sangat mencintaimu)." Sedikit terbata Chanda memulai pembicaraannya pada Veer. Gadis itu sedikit tertegun. Veer malah sebaliknya, pemuda itu bersikap acuh.

" Tidak usah berbelit-belit, langsung saja. Aku sedang tidak punya banyak waktu." Jawaban khas pria yang sebenarnya ingin mengelak.

"Veer, mein maa banewali hoon. Tho hum ki-kita harus segera menikah." Chanda menatap sang pujaan hati dengan segenap harapannya. Entah kenapa dia bisa jatuh cinta pada pria angkuh itu. Veer tersenyun miring. Sejak awal pria itu tahu tujuan Chanda yang ingin meminta pertangungjawaban darinya. Veer banyak kenal wanita seperti Chanda. Sengaja ingin bersenang-senang dengannya lalu nanti meminta pertanggungjawaban. Padahal semuanya akan lebih mudah jika sang wanita mau mengikuti ucapannya.

"Kau yakin itu anakku?." Bola mata Chanda semakin melebar. Apa maksud Veer dengan ucapannya? dia tidak serendah itu, bisa tidur dengan pria manapun.

"Aku hanya melakukannya denganmu Veer! sirf tum!." Ucapnya pilu. Kenapa tatapan penuh cinta dari laki-laki itu tidak dia temukan lagi di kedua matanya? Chanda sudah mulai berkaca-kaca.

"Apa kau yakin?." Ucap Veer masih dengan gaya seenaknya. Chanda-pun mengelengkan kepalanya.

"Tentu Veer! kamu laki-laki pertama dalam hidupku." Kerongkongan Chanda serasa tercekat. Inikah yang akhirnya dia terima dari pria yang selama ini membuat hidupnya terasa berbeda. Debaran yang berbeda. Semangat yang terasa begitu berbeda pada setiap pagi menghampirinya.

"Kalau begitu gugurkan saja." Ucapnya dan melangkah melewati Chanda yang mematung tanpa kata. Gadis itu tertegun, seolah mencari sesuatu dibawah tempat dia berpijak. Air mata gadis itu menganak sungai, nafasnya naik turun. Kedua bibirnya yang tidak mampu berucap hanya bergerak tanpa kata.

Ucapan Veer bagaikan petir di siang bolong bagi gadis sederhana itu. Dia baru menyadari jika cinta memang bisa membutakan. Diakah pria yang selama ini dicintainya? kenapa pria itu juga yang akhirnya melemparkan tuduhan keji kepadanya? kenapa dia juga yang ingin menghabisi darah dagingnya sendiri yang bahkan masih bersarang di rahimnya. Entah kemana nasib akan membawanya setelah ini.

"Fwaah! Fwaah! kau sungguh hebat Mister Veer Pratap Sing! Menjerat seorang gadis untuk kemudian kau campakkan dengan mudah. Apa ini sudah menjadi kebiasaanmu?." Sebuah tepuk tangan terdengar dari seorang gadis yang sedari tadi hanya bisa mematung dan mendengarkan percakapan dari dua orang itu. Dan sedari tadi juga Pooja menahan dirinya. Pria ini benar-benar bangsat! meskipun dari awal Pooja tahu bahwa pria ini akan mengelak, rasanya tetap saja memuakkan!

"Mengambil keuntungan darinya, untuk kemudian membiarkan dia seorang diri menanggung akibatnya. Sungguh! kau sangat hebat. kau pantas mendapatkan penghargaan sebagai pria terhebat untuk kategori pria penghancur masa depan terbaik." Seketika Veer menghentikan langkahnya. Mendengar ocehan Pooja tidak serta merta membuat pria itu berubah fikiran. Bagi Veer ini hanya masalah kecil. Wajahnya tersenyum miring.

"Kyu!? apakah hatimu sudah bebal dan telingamu sudah tuli. Jadi bagimu perlakuanmu ini tidak ada artinya? Owh! aku benar-benar kasihan padamu tuan Veer yang terhormat! kau senang! apa kau normal? atau apa mungkin kau sakit jiwa!!." Pooja menyilangkan kedua tangannya diatas dada. Entah mendapatkan kekuatan dari mana gadis itu hingga melupakan tujuannya datang ke kampus ini. Veer mengepalkan tangannya. Pria itu terpancing juga dengan ucapan Pooja barusan.

"Kau ingin melakukan kekerasan?! apa hanya itu yang bisa kau lakukan? rasanya aku ingin memakaikan pakaian perempuan untukmu!!." Pooja benar-benar ingin menumpahkan kekesalannya kepada bajingan seperti Veer.

"Kau diam! wanita jalang!!." Dengan cepat Veer, mencengkram sebelah tangan Pooja. Rasanya lumayan menyakiti gadis itu. Tapi tidak lebih sakit dibandingkan dengan hancurnya perasaan Chanda saat ini.

Pooja dan ArjunWhere stories live. Discover now