Bagian - 23

10.1K 406 1
                                    

"Pagi pacar" sapa Agam saat melihat Carra keluar dari  gerbang rumahnya.

"Hm" gumam Carra yang menghela napas, setelah itu ia menaiki motor Agam.

"Hmm, gak ada yang mau coba gitu Carr?" tanya Agam yang masih belum menyalakan mesin motor.

"Maksud lo?" tanya balik Carra, jujur saja Agam ingin gadis ini peka apa yang ia maksudkan.

"Ya, hmm, kaya meluk aku gitu.." jawab Agam dengan menatap spionnya yang menampilkan wajah Carra.

Carra berdecak kesal, "Basi" balas Carra yang membuat Agam mendengus kesal, kayaknya mulai sekarang Agam harus pinter-pinter nahan emosi, Carra pinter banget bikin orang naik darah.

"Maksud aku tuh kan takut jatuh Carr, secara kamu kan pacar aku" balas Agam sedikit lebay, membuat Carra risih sendiri.

"Kapan-kapan ajah, sekarang berangkat takut telat" ucap Carra yang membuat Agam mengangguk pasrah,

Inget Gam, ini hari pertama lo jadian sama Carra batin Agam.

**

Kedatangan Carra dan Agam berangkat bersama menjadi sebuah perbincangan hangat di SMA Atlanta, membuat kisruh antara penggemar Agam.

Dan tentu saja itu ngaruh pada diri Carra, hidup yang tadinya tidak tersorot, tidak tersentuh menjadi sorotan utama sekolah ini.

Dari kelas 10 sampai 12 semuanya membicarakan ada apa antara Agam dan gadis itu.

"Carr, lo ada hubungan apa sama Agam?" sudah ke-4 kalinya Ariana, Sella dan Elsa mengintrogasi Carra, namun satupun pertanyaan tidak ada yang dijawab, kata Carra sih gak penting.

bel pun berbunyi, seorang guru masuk ke kelas Carra.

"Pagi anak-anak, ibu punya pengumuman buat kalian" ucap bu guru itu dan langsung duduk dikursi nya.

"Pengumuman apa bu?" tanya seluruh murid kelas.

"Karna kelas 12 akan menjalankan ujian nasional, mulai senin depan kalian akan diliburkan selama masa ujian" ucap bu Guru, bahagia, tentu saja seluruh murid itu merasakannya.

"Wahh" seru seluruh murid.

"Okeh, kita mulai pelajaranya"

**

Sekitar 3 menit yang lalu kelas sudah istirahat.

"Kantin yuk, " ajak Ariana yang memegangi perutnya , pertanda ia sedang lapar.

"Yuk" serempak Elsa dan Sella menyahut, mereka kemudian menatap Carra yang masih menulis. "Udalah Carr, kan bisa abis istirahat, lagian pelajaran 2 minggu lagi kan.." lanjut Sella.

Carra lalu menghela napas, Ariana yang sudah berdiri kini kembali duduk. "Carr, lo pasti belum sarapan kan, kita ke kantin yah" bujuk Ariana, pasalnya Ariana tau kalau Carra sangat jarang sarapan dirumahnya.

"Nanti gue ke kantin belakang " ujar Carra yang tidak teralihkan dari buku pelajarannya.

"Yaelah Carr, sekali-kali ke kantin utama kek, disana selain kenyang makan lo juga kenyang mata liat cogan-cogan" balas Elsa yang membayangkan betapa sehat matanya kalau tiap hari liat cogan.

"Lo duluan ajah.." balas Carra, semua orang menggerutu, gak bakal menang kalau lawan Carra mah.

"Yaudah deh, kita duluan yah Carr" ucap mereka bertiga, setelah keluar kelas mereka kemudian berkerumun.

"Gue masih penasaran , ka Agam punya hubungan apa yah sama Carra?" tanya Sella yang benar-benar tingkat penasarannya sangat tinggi.

''Lo kira cuma lo doang yang penasaran Sell, shh, menurut gue nih ya, kayaknya mereka pacaran deh" tebak Elsa yang menyakinkan dirinya sendiri.

"Gak mungkin.." jawab Ariana dengan tegasnya, Sella dan Elsa kompak menatap Ariana.

"Kenapa gak mungkin Ar?" tanya mereka bersamaan, dan itu membuat Ariana melotot kesal.

"Ya.. secara kak Agam itu bukan tipe dia , hmm, oh iya ingat gak waktu kita nyuruh Carra buat ngasih kado sama kak Agam, karna kita bilang kasih ke yang paling ganteng, nah dia malah kasih ke kak Darrel, karna tipe dia itu gak ada disekolah ini".

Jelas Ariana panjang lebar, entahlah didengarkan atau tidak oleh mereka berdua, pasalnya mereka sudah sampai dikursi kantin.

"Ehh, itu kak Agam "tunjuk Sella pada orang yang sedang memesan makanan. Mereka kemudian mengerutkan dahinya.

"Itu makanannya ko di bungkus sih, yahh, kak Agam gak makan disini dehh" rutuk Elsa yang melihat Agam membawa makanannya keluar kantin.

"Hm, kalau kak Agam gak ada dikantin , rasanya rasa lapar gue ngedadak ilang deh.." lanjut Ariana yang diangguki Sella dan Elsa,mereka kompak menatap kepergian Agam.

"Kita samperin Carra ajah yuk, rasanya disini hampa banget"

Mereka bertiga kemudian meninggalkan kantin dengan kehampaan dihati mereka, melihat Agam sedang makan dikantin itu membuat selera makan mereka baik, tapi kalau tidak ada Agam , rasanya gimana yah.

"Gue gak salah liat kan"

"Mata gue pliss"

"Ngapain mereka, hati gue, sakit, mereka ngapain plisss, ko bisa "

"Dia khianatin kita".

Mata mereka bertiga mendadak sakit saat melihat pemandangan mengejutkan dikelasnya. Dia cowok yang digandrungi siswi satu sekolah lagi duduk disamping cewek. Dan cewek itu Carramel

"Demi apa lo, ko bisa-bisanya kak Agam makan disini, bareng Carra, jadi dia bungkus makanan dikantin cuman buat makan bareng Carra.." cerocos Sella yang membuat jeda untuk napasnya.

Mereka masih berdiri dipintu kelasnya, menatap pemandangan mengejutkan ini dengan kedua matanya.

"Ka Agam pacaran sama Carra?.." tiba-tiba pertanyaan itu didengar Agam, sontak Agam melihat sumber suara. Ia kemudian melihat kearah Carra, seolah menanyakan apakah ia harus memberi tahu atau tidak.

Carra masih tidak berbicara, Agam lalu menghela napas.

"Iya" jawabn itu sukses membuat suasana kelas yang tadinya agak ricuh karna berbisik tentang datangnya Agam kekelas mereka. Kini berganti hening karna keterkejutnya.

Tak hanya Ariana, Sella dan Elsa bahkan yang lagi lewat ajah sampai menutup mulutkan sakit kaget dengan berita yang tak sengaja ia dengar itu. Mengejutkan, sampai rasanya waktu terasa berhenti hanya untuk agar Agam dan Carra menjelaskan hubungan mereka.

Sella menatap Ariana, "Padahal gue cuma nanya iseng ajah" ucap Sella tak percaya, rasanya seperti dapet kupon isi 100 juta tapi gak ada tempat buat nukernya.

Mereka kompak mendekati Agam yang sudah tegang, gak tau kenapa Agam jadi gugup , biasanya ia akan senang jika dikerubungi para wanita seperti sebelumnya, namun kini ia sangat gugup untuk pertama kalinya.

"Demi apapun kak Agam, dari kapan kalian pacaran?" tanya salah satu siswi yang ikut mengerubungi. Agam menghela napas.

"Apa gue perlu kasih tau kapan dan dimana gue pacaran sama dia, ck, " Agam berdecak kesal, teman sekelasnya ini benar-benar kepo. "Carr makannya udah , aku kekelas yah" lanjut Agam membuat Carra mengangguk.

Ariana dan Sella kemudian membubarkan kerumunan dadakan itu, berbeda dengan Elsa yang mesih terpaku pada Carra.

Mereka bertiga lalu duduk didepan Carra.

"Demi apa lo Carr, sekarang lo pacarnya kak Agam" ulang Sella yang sepertinya masih belum percaya.

Carra sebenarnya jengah dengan pertanyaan itu , ia lalu menutup kupingnya dengan earphone

****

Salam hangat.


The Ice Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang